Cari Blog Ini

Jumat, 20 Maret 2015

Komisi B DPRD Indramayu Dukung Dirikan Gedung Museum



Nampak dalam gambar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama Anggota Komisi B DPRD Indramayu Usai Rapat Kerja.

(Indramayu, Dialog)–Desakan kabupaten Indramayu memiliki gedung museum direspon DPRD Kabupaten Indramayu. Dimana  Komisi B DPRD Kabupaten Indramayu mendukung pendirian museum yang digagas Yayasan Indramayu Historia. Hal tersebut terungkap dalam rapat kerja antara Komisi B dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang berlangsung Jumat (13/3) lalu.
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi B M Ali Akbar, mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan Yayasan Indramayu Historia untuk mewujudkan berdirinya sebuah museum. “Insya Allah Komisi B siap untuk mendukung terwujudnya museum di Kabupaten Indramayu,” ujar Ali Akbar,
Sementara Ketua Yayasan Indramayu Historia, Nang Sadewo yang akrab disapa Dewo dihadapan Wartawan mengungkapkan, pihaknya sudah sekitar empat tahun memperjuangkan pemba­ngunan museum di Indramayu. Namun sampai saat ini belum juga menjadi kenyataan. Padahal sudah banyak dukungan dari berbagai pihak untuk terwujudnya museum.“Mudah-mudahan melalui Komisi B ini, keinginan ma­syarakat Indramayu untuk memiliki museum bisa segera terwujud. Karena banyak benda-benda bersejarah yang harus kita lindungi dan lestarikan,” ujarnya.
Dikatakan Dewo, Kota Indramayu sudah saatnya memiliki museum. Bahkan gedung yang akan dijadikan museum sudah ada, yakni bangunan eks Biro Maritim Pemerintah Hindia Belanda, yang sekarang masih digunakan sebagai Kantor Badan Pengawas (BP) PD BPR Karya Remaja Indramayu, di Jalan Siliwangi, tuturnya.
Lebih lanjut Dewo mengungkapkan, selaku perintis pendirian museum yang juga ketua Kompepar Indramayu Kota, ide pendirian museum sebenarnya sudah direspons positif oleh banyak pihak, termasuk pimpinan daerah Indramayu. Diharapkan dalam waktu dekat bisa segera ditindak­lanjuti, dimulai dengan rehab ringan bangunan tua yang akan dijadikan museum tersebut. Jadi, nantinya bangunan tersebut tetap milik pemkab, namun yayasan akan menjadi pengelola museum.“ Harapan kami pemkab segera mencari tempat baru untuk kantor Badan Pengawas PD BPR yang lebih representatif. Selanjutnya gedung tersebut tinggal dipoles atau dipercantik sebelum diisi dengan benda-benda bersejarah,”tuturnya.
Kepala Seksi Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Indramayu Asep Ru­hiyat menyatakan, kami sangat men­dukung pembangunan museum. Pasalnya Indramayu sudah ketinggalan dengan daerah lain di Jawa Barat yang sudah lama memiliki museum, tandasnya.(Saelatun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar