Nampak dalam gambar Dinas
Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Kelompok Penggerak
Pariwisata (Kompepar) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama
Anggota Komisi B DPRD Indramayu Usai Rapat Kerja.
(Indramayu, Dialog)–Desakan kabupaten Indramayu memiliki gedung
museum direspon DPRD Kabupaten Indramayu. Dimana Komisi B DPRD Kabupaten Indramayu mendukung
pendirian museum yang digagas Yayasan Indramayu Historia. Hal tersebut terungkap
dalam rapat kerja antara Komisi B dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata (Disporabudpar), Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang berlangsung Jumat (13/3) lalu.
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi B M Ali Akbar, mendukung
langkah-langkah yang telah dilakukan Yayasan Indramayu Historia untuk
mewujudkan berdirinya sebuah museum. “Insya Allah Komisi B siap untuk mendukung
terwujudnya museum di Kabupaten Indramayu,” ujar Ali Akbar,
Sementara Ketua Yayasan Indramayu Historia, Nang Sadewo yang akrab
disapa Dewo dihadapan Wartawan mengungkapkan, pihaknya sudah sekitar empat
tahun memperjuangkan pembangunan museum di Indramayu. Namun sampai saat ini
belum juga menjadi kenyataan. Padahal sudah banyak dukungan dari berbagai pihak
untuk terwujudnya museum.“Mudah-mudahan melalui Komisi B ini, keinginan masyarakat
Indramayu untuk memiliki museum bisa segera terwujud. Karena banyak benda-benda
bersejarah yang harus kita lindungi dan lestarikan,” ujarnya.
Dikatakan Dewo, Kota Indramayu sudah saatnya memiliki museum. Bahkan
gedung yang akan dijadikan museum sudah ada, yakni bangunan eks Biro Maritim
Pemerintah Hindia Belanda, yang sekarang masih digunakan sebagai Kantor Badan
Pengawas (BP) PD BPR Karya Remaja Indramayu, di Jalan Siliwangi, tuturnya.
Lebih lanjut Dewo mengungkapkan, selaku perintis pendirian museum yang
juga ketua Kompepar Indramayu Kota, ide pendirian museum sebenarnya sudah
direspons positif oleh banyak pihak, termasuk pimpinan daerah Indramayu. Diharapkan
dalam waktu dekat bisa segera ditindaklanjuti, dimulai dengan rehab ringan
bangunan tua yang akan dijadikan museum tersebut. Jadi, nantinya bangunan
tersebut tetap milik pemkab, namun yayasan akan menjadi pengelola museum.“ Harapan
kami pemkab segera mencari tempat baru untuk kantor Badan Pengawas PD BPR yang
lebih representatif. Selanjutnya gedung tersebut tinggal dipoles atau
dipercantik sebelum diisi dengan benda-benda bersejarah,”tuturnya.
Kepala Seksi Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Indramayu Asep Ruhiyat
menyatakan, kami sangat mendukung pembangunan museum. Pasalnya Indramayu sudah
ketinggalan dengan daerah lain di Jawa Barat yang sudah lama memiliki museum,
tandasnya.(Saelatun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar