Cari Blog Ini

Kamis, 20 Juni 2013

Al-Irsyad Al-Islamiyah Cabang Haurgeulis Berkembang Pesat

(Indramayu, Dialog)-Wakil Ketua Pengurus Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyah  Jawa Barat (PW Al-Irsyad Jabar) Kholid A. Harras M.Pd menilai walaupun Al-Irsyad cabang Haurgeulis (Hgl) berada di territorial kecamatan namun aktivitasnya berkembang pesat. Hal itu disampaikan Kholid ketika membuka musyawarah cabang ke IV Al-Irsyad Hgl, Sabtu (15/6) bertempat di kompleks pendidikan ormas tersebut.
            Kholid A.Harras berseru kepada segenap warga Al-Irsyad Hgl untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan. Ia siap memback-up dan membantu dalam pengembangan SDM karena PW Jabar saat ini mempunyai tim guna menangani SDM pendidikan itu, “Kita tingkatkan yang telah dimiliki sambil merancang apa-apa yang belum ada. Karena PC Al-Irsyad Hgl berhasil menyelenggarakan pendidikan dari tingkat diniyah hingga SLTA maka sekarang sudah waktunya mewacanakan berdirinya sebuah perguruan tinggi”, katanya.
Ketua PC Haurgeulis Fuad Ali Badjeri SH melalui Wakil Ketua Ahmadi S.Ag dalam laporannya menjelaskan Al-Irsyad Al-Islamiyah Haurgeulis yang berdiri tahun 1988 aktivitasnya mencakup empat lajnah. Lajnah Wanita mengadakan pengajian dan keterampilan wanita, Lajnah Dakwah membina mesjid dan anggota melalui pengajian dan peringatan hari-hari besar Islam, Lajnah Pendidikan dan Pengajaran (LPP)menyelenggarakan pendidikan  MI, MDA, MTS, MA, dan SMK dengan siswa semuanya sebanyak 1.500 orang, serta Lajnah Sosek yang telah berhasil mendirikan Rumah Sakit Syahid Al-Irsyad di Haurgeulis.
Pembukaan musda dihadiri Muspika, pimpinan ormas Islam, tokoh masyarakat, tokoh agama, para siswa, undangan dan peserta muscab. Bupati Hj. Anna Sophanah melalui Camat Haurgeulis Drs. Dadang Rusyanto MSi dalam sambutannya menilai kiprah Al-Irsyad selama ini telah ikutserta meningkatkan pencapaian indek IPM di Indramayu terutama dalam kesehatan dan pendidikan. Ia mengharapkan jalinan silaturahmi terus meningkat memperkuat ukhuwah Islamiyah selaras Indramayu Remaja (Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera).
Usai pembukaan dilanjutkan dengan muscab ke IV diikuti 100 peserta terdiri dari perwakilan anggota yang telah mempunyai nomor induk anggota (NIA) guna mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus, serta kemudian memilih pimpinan periode 5 tahun mendatang. Pada muscab yang berlangsung sehari penuh itu, Ketua Al-Irsyad Al-Islamiyah Cabang Haurgeulis periode 2007-2013 Fuad Ali Badjeri SH terpilih kembali menjadi Ketua periode 2013-2018. Sebagai Ketua terpilih ia berfungsi sebagai formateur tunggal yang segera merumuskan susunan kepengurusan 2013-2018. (Dedi, S/Syafrudin)


LPM Harus Mampu Merencanakan dan Mengendalikan Pembangunan Desa

(Indramayu, Dialog)- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang ada disetiap desa harus dapat membantu Kepala Desa (Kuwu) dalam merencanakan, mengontrol, serta mengendalikan pembangunan desa sehingga pelaksanaan pembangunan dapat terwujud dengan baik sesuai dengan yang diprogramkan. Demikian dikemukakan Ketua DPD LPM Kabupaten Indramayu Dra. Hj. Siti Ubaidah, MM ketika mengadakan kunjungan kerja ke Desa Patrol Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu, Selasa (18/2) bertempat di Balai Desa setempat.
            Ia menyarankan Kuwu beserta lembaga-lembaga desa lainnya bekerjasama menyusun proposal berbagai pembangunan desa dam diajukan ke berbagai instansi terkait. “Saya selaku Ketua DPD LPM siap memfasilitasi sekaligus membantu kelancarannya supaya desa-desa semakin maju dan berkembang”, tegasnya.
            Hadir pada acara itu Camat Patrol diwakili Kasi PM H. Sadim, Kuwu Patrol Lor Sutarman, Kuwu Sukahaji H. Mukrowi, serta para pengurus LPM, BPD, TP PKK, dan tokoh masyarakat dari desa Patrol Lor dan desa Sukahaji. Kunjungan kerja diselenggarakan dalam rangka konsultasi sekaligus membenahi kepengurusan LPM di 317 desa se Kabupaten Indramayu sehingga kegiatan seperti itu akan diadakan pula ke desa-desa lainnya secara bertahap dan berkesinambungan.
            Mengingat tugas pokok dan fungsi LPM yang sangat strategis dalam memajukan desa maka pengurus LPM harus memiliki SDM yang mumpuni baik yang berkaitan dengan administrasi, managemen, pemerintahan dan pembangunan desa, serta pengetahuan lainnya, sehingga peranan dalam merencanakan dan mengendalikan pembangunan  desa dapat terrealisir semaksimal mungkin.
            Guna menunjang peningkatan SDM itu maka DPD LPM Kabupaten Indramayu memprogramkan memberikan bantuan beasiswa sebesar 40 persen terhadap pengurus LPM Desa yang meneruskan pendidikan ke S1 dan S2. “Sebagai langkah awal pada tahun 2013 imi pemberian beasiswa itu diberikan kepada pengurus LPM desa di wilayah kecamatan Gabus Wetan sebanyak 15 orang S1, serta di wilayah kecamatan Patrol 11 orang S1 dan seorang S2”, jelas Hj. Siti Ubaidah.
            Selain itu, DPD LPM Kabupaten Indramayu juga memprogramkan berbagai pelatihan bagi masyarakat desa seperti latihan penanaman pohon obat-obatan semisal jahe, latihan pembuatan pakan ternak guna menunjang kelancaran peternakan, latihan pemeliharaan ikan lele, latihan menjahit, dan keterampilan lainnya. (Syafrudin/Dedi.S)


Siswi SMP Disetubuhi Penjaga Sekolah Hingga Hamil

(Indramayu, Dialog)- Awalnya enggan menceritakan kepada orang tuanya apa yang dialaminya, namun akhirnya dengan berderai air mata Melati (14) siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) menceritakan perbuatan yang telah dilakukan penjaga sekolahannya bernama War (23) warga Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, yang telah menyetubuhi dirinya hingga lebih dari 20 kali, Saat ini korban tengah hamil dengan usia kehamilan dua bulan .
Mendengar pengakuan dari anaknya, orang tua korban langsung melaporkan perbuatan War kepada Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Petugas yang menerima laporan tersebut, kemudian menindaklanjuti dengan menjemput War di kediamannya.
Saat pemeriksaan, War menuturkan jika hubungan di luar nikah itu telah dilakukannya lebih dari 20 kali. War selalu melancarkan aksinya seusai Mawar pulang sekolah. Bahkan ia pernah beberapa kali melakukannya di rumah korban saat seisi rumah tengah pergi. Meski mulanya korban menolak, namun akhirnya terbuai juga dalam bujuk rayu sang pelaku.
Kapolres Indramayu, AKBP. Wahyu Bintono Hari Bawono, mengatakan, akibat perbuatannya, tersangka terancam hukuman penjara sesuai dengan Pasal 81 Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun penjara. Dan denda Rp 300 juta rupiah atau paling sedikit Rp 60 juta, katanya, Senin (17/6).(Dede/Dad)



Campur Tangan Pemerintah Sangat Diharapkan Petani Buah Kondur

(Indramayu,Dialog) Untuk menjadikan aikon kota mangga dibutuhkan keikutsertaan pemerintah Kabupaten Indramayu dalam menangani pangsa pasar buah KONDUR atau bahasa latinnya dikenal Benincassa Hispida ( Beligo )karena pemasaran buah KONDUR sangat sulit dan masih dikuasai oleh Bandar, sehingga harga buah KONDUR tidak setabil apa yang diharapkan oleh petani tersebut. Karena banyaknya permintaan buah kondur dari berbagai produsen kosmetik, membuat para petani kondur tergiur oleh penghasilan yang signifikan dan menjadikan prospek bisnis buah kondur ini sangat menjajikan. Tetapi, upaya pengembangan usaha itu masih terganjal dengan permasalahan pangsa pasar yang sulit menembus produsen kosmetik, sedangkan stock banyak dan hargapun murah, hal tersebut menjadi masalah buat para petani buah kondur, apalagi dihadapkan dengan permasalahan pemasarannya sulit. Salah satu contoh, petani buah kondur diwilayah Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, selama ini sangat menanti adanya pangsa pasar yang jelas dan harus menguntungkan para petani kondur, tutur Ketua Asosiasi Petani Kondur ( APKI )Kabupaten Indramayu, Karsidi, didampingi anggotanya, Yani dan Minto, menuturkan kepada Dialog disela sela panen buah KONDUR ( Sabtu, 15/6 ).
 pihaknya akan menjamin stock buah kondur dengan kebutuhan minimal sekitar 10.000 ton per tahunnya, namun para petani menanti dan menuntut adanya kejelasan pangsa pasar yang jelas dan pihak Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dan peternakan untuk turun tangan mencari solusi terkait pemasaran buah kondur yang sangat sulit dalam memasarkan buah tersebut dan mau melirik keberadaan pengembangan buah kondur ini. Apalagi ada pangsa pasar yang jelas maka dirinya bisa menjamin stock buah kondur, karena dirinya akan berberupaya menggandeng semua kelompok tani buah kondur, untuk bergabung kedalam asosiasi yang diketua olehnya, tutur karsidi.
Karsidi menambahkan, selama ini para petani buah kondur Kabupaten Indramayu menjual hasil panennya melalui para bandar dari Jakarta. Tetapi ia berharap hasil panennya dapat tersalurkan dan memiliki penghasilan ekonomi yang signifikan, “ bayangkan diatas lahan seluas 500 meter dapat menghasilkan panen minimal mencapai 2 ton dengan bobot buah rata rata mencapai 8 kg hingga 10 kg per buah, ujarnya (Armo/Dedi) 

Perampokkan Kembali Terjadi Di SPBU

 (Indramayu, Dialog)- Aksi perampokan di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah hukum Polres Indramayu, kembali terjadi, Jumat (14/3). Sejumlah uang Rp 264 juta yang hendak disetorkan ke Bank raib dibawa kabur pelaku perampokan.
Peristiwa perampokkan terjadi di SPBU Desa/Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu. Saat itu, Carmita (45) bersama Panti Binti Soleh (25) Karyawan Bank BTN, warga Kampung Kos Padelarang, Bandung  Barat,  dan Agus Supratman (65) seorang Supir. Membawa uang sejumlah Rp 264 juta  hendak disetorkan ke Bank BTN dengan menggunakan mobil Toyota Avanza Bernomor polisi E 1180 BF. Namun sebelum masuk ke mobil uang di dalam tas yang di bawa Carmita tersebut dirampas dan dibawa kabur pelaku perampokan.  Pelaku perampokan sempat menggeluarkan senjata tajam dan menembakkan senjata api ke atas atap SPBU.
Sementara Pedagang disekitar SPBU bernama Yuli (29), warga Blok Cipedang, RT 06 RW 02 Desa Cipedang, Kecamatan Gabuswetan saat dimintai keterangannya mengatakan, dirinya tidak menaruh curiga terhadap keempat pelaku perampokkan yang sebelumnya berada di warung miliknya dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter berwarna merah dan menggunakan mobil Toyota Yaris bernopol B 8865 XG.
Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, melalui Kasat Reskrim, AKP Wisnu Perdana Putra, mengatakan, hingga saat ini jajaran kepolisian masih terus melakukan upaya pengungkapan terkait aktor dibalik sederet aksi perampokan yang terjadi tersebut. Polisi berjanji akan segera mengungkapkan dan menangkap pelakunya,“Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap kasusnya. Semoga dalam waktu dekat ini akan segera terungkap,” katanya.
Sebelumnya aksi perampokan juga terjadi di SPBU yang terletak di jalan Raya Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu  awal bulan Juni (3/6). Dalam peristiwa itu, uang sejumlah Rp 151 juta melayang dibawa kabur pelaku perampokan. Dengan rentetan kejadain perampokan yang dialami SPBU Membuat Polisi harus bekerja keras mengungkapnya. Berbekal keterangan dari sejumlah saksi dan petunjuk dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi masih terus melakukan pemburuan terhadap kawanan perampok yang beraksi di dua lokasi berbeda itu,(Dino/Dad).


SDN Margadadi III Gelar Apresiasi Seni Dan Pengelepasan Siswa Kelas VI



(Indramayu, Dialog)- sebanyak 75 anak kelas VI SDN Margadadi III, yang berada di  Kelurahan Margadadi, Kecamatan / Kabupaten Indramayu, yang telah mengukuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2012 – 2013 dinyatakan lulus 100 %.  Atas keberhasilan tersebut SDN Margadadi III, menggelar acara syukuran kelulusan dan sekaligus acara pelepasan siswa/siswi kelas VI. Adapun acaranya digelar   dihalaman SDN Margadadi III, Sabtu (15/6),  dengan pergelaran Apresiasi Seni dan Pelepasan siswa Kelas VI sekaligus peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dengan penceramah KH. Bambang Sumantri dari Babakan Ciwaringin Cirebon.
Selain Pelepasan siswa Kelas VI, acara ini juga sekaligus pemberian reward (penghargaan) berupa Piala terhadap siswa yang berprestasi yang diberikan kepada Cantika Vadia Aqli, Dhea Mustafa, Ayu Yuniar, Salsabila Sheriska Dihastono, dan kepada  Firman Cahayadipura, selain dihadiri siswa dan siswi SDN Margadadi III  beserta orang tua Siswa/siswi kelas I - VI, dihadiri pula  Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Indramayu, Drs. H. Jahirin, Dadang Supriyatna, S.Ip. M.Si. Sekretaris Kecamatan Indramayu yang sekaligus Ketua Komite SDN Margadadi III, Mantan Kepala SDN Margadadi III, Ketua Panitia perpisahan SDN Margadadi III Dadang Hermawan, SE.
Kami bangga atas apresiasi yang telah ditunjukkan siswa dan siswi SDN Margadadi III, terlebih atas kelulusan yang telah dinyatakan lulus 100 % dengan nilai tertinggi rata-rata diraih oleh Cantika Vadia Aqli dengan nilai 27,3 nilai rata-rata  9,1. Nilai rata-rata tertinggi kedua diraih oleh Dhea Mustafa dengan nilai 27,2 nilai rata-rata 9,1. Ketiga diraih oleh Ayu Yuniar dengan nilai 26,7 nilai rata-rata 8,9. Keempat diraih oleh Salsabila Sheriska Dihastono dengan nilai 26,7 nilai rata-rata 8,9. Kelima diraih oleh Firman Cahayadipura dengan nilai 26,4 n nilai rata-rata  8,8, ucap Sartono, S.Pd,SD Kepala SDN Margadadi III saat dimintai komentar disela-sela acara.
            Pada acara yang berlangsung cukup meriah dengan penampilan kreasi seni dari para Siswa, terasa juga suasana sakral yang khusuk dan mengharukan ditata dalam suatu upacara adat.  Tampil dua orang siswa Fadel Zulyanto Gunawan dan Cantika Vadia Aqli mewakili teman-temannya, lalu mereka berdua melakukan sungkeman serta mendapat nasehat dan wejangan dari Kepala Sekolah. Kemudian Kepala Sekolah melaksanakan pelepasan siswa ditandai dengan melepaskan antribut, Topi dan Dasi SD.
Diharapkan setelah mereka memasuki SMP nanti dapat menjaga almamater SDN Margadadi III dan mereka tetap berprestasi di sekolah SMP/sederajat nanti. Bagi kelas VI tahun pelajaran 2013/2014 diharapkan juga lebih berprestasi, serta kepada para Guru juga kinerjanya lebih ditingkatkan lagi, harap Sartono, dengan nada haru.

Hal senada juga dikatakan Drs. H. Jahirin, bangga atas apresiasi yang telah ditunjukkan oleh siswa dan siswi SDN Margadadi III. Diharapkan untuk tahun berikutnya dapat lebih bagus lagi, serta lebih berprestasi, tuturnya.(Saelatun).

Imbas Penurunan Kuota Haji Oleh Pemerintah Arab Saudi, Sebanyak 372 Calhaj Asal Kabupaten Indramayu Gagal Berangkat


DR. H. Yayat Hidayat, M.Ag Kepala Kemenag Indramayu


(Indramayu, Dialog)- Sebanyak 372 Calon Jamaah Haji (Calhaj) asal Kabupaten Indramayu pada tahun 2013 ini, bisa gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah Haji. Ini merupakan imbas dari adanya pengurangan kuota Haji dari pemerintah Arab Saudi. Setiap tahunnya jamaah Haji di Kabupaten Indramayu terus meningkat. Peningkatan itu menunjukkan bahwa kesadaran warga Indramayu dalam menunaikan Rukun Islam yang kelima terus meningkat. Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu , mencatat terdapat 18.572 calhaj yang termasuk dalam daftar tunggu hingga 2023 nanti.
Kepala Kemenag Indramayu, DR. H. Yayat Hidayat, M.Ag, menjelaskan, untuk  tahun ini Kabupaten Indramayu memiliki kuota Haji 1.484 jamaah, dan itu berkurang dari rencana kuota awal yakni sebanyak 1.856 orang. Saat ini hanya tinggal 76 calon haji saja yang belum melunasi pembayaran, sementara sisanya sudah melunasi,”jelasnya, kemarin.
Pengurangan kuota Haji berlaku di seluruh Indonesia. Itu terjadi untuk mengantisipasi perbaikan di areal Masjidil Haram, sehingga daya tampung jamaah berkurang. Bagi calon jamaah Haji yang sudah melunasi pembiayaan tetapi belum berangkat pada tahun ini, maka akan diprioritaskan untuk berangkat ke Tanah Suci pada tahun depan tanpa dibebeankan biaya lagi.
Nama-nama calon jamaah Haji yang batal berangkat pada tahun ini, akan diumumkan pekan ini. Sejumlah nama yang bakal dicoret dari keberangkatan tahun ini di antaranya warga yang sudah pernah menunaikan ibadah Haji sebelumnya, lanjut usia, dan memiliki keterbatasan fisik.(Wandi/Dad).


Imbas Penurunan Kuota Haji Oleh Pemerintah Arab Saudi, Sebanyak 372 Calhaj Asal Kabupaten Indramayu Gagal Berangkat





DR. H. Yayat Hidayat, M.Ag Kepala Kemenag Indramayu

(Indramayu, Dialog)- Sebanyak 372 Calon Jamaah Haji (Calhaj) asal Kabupaten Indramayu pada tahun 2013 ini, bisa gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah Haji. Ini merupakan imbas dari adanya pengurangan kuota Haji dari pemerintah Arab Saudi. Setiap tahunnya jamaah Haji di Kabupaten Indramayu terus meningkat. Peningkatan itu menunjukkan bahwa kesadaran warga Indramayu dalam menunaikan Rukun Islam yang kelima terus meningkat. Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu , mencatat terdapat 18.572 calhaj yang termasuk dalam daftar tunggu hingga 2023 nanti.
Kepala Kemenag Indramayu, DR. H. Yayat Hidayat, M.Ag, menjelaskan, untuk  tahun ini Kabupaten Indramayu memiliki kuota Haji 1.484 jamaah, dan itu berkurang dari rencana kuota awal yakni sebanyak 1.856 orang. Saat ini hanya tinggal 76 calon haji saja yang belum melunasi pembayaran, sementara sisanya sudah melunasi,”jelasnya, kemarin.
Pengurangan kuota Haji berlaku di seluruh Indonesia. Itu terjadi untuk mengantisipasi perbaikan di areal Masjidil Haram, sehingga daya tampung jamaah berkurang. Bagi calon jamaah Haji yang sudah melunasi pembiayaan tetapi belum berangkat pada tahun ini, maka akan diprioritaskan untuk berangkat ke Tanah Suci pada tahun depan tanpa dibebeankan biaya lagi.
Nama-nama calon jamaah Haji yang batal berangkat pada tahun ini, akan diumumkan pekan ini. Sejumlah nama yang bakal dicoret dari keberangkatan tahun ini di antaranya warga yang sudah pernah menunaikan ibadah Haji sebelumnya, lanjut usia, dan memiliki keterbatasan fisik.(Wandi/Dad).


Kamis, 13 Juni 2013

Satuan Narkoba Polres Indramayu Berhasil Amankan Bandar Ganja

 (Indramayu, Dialog)- Diduga Bandar Ganja  As (35) alias Obeng, warga Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, berhasil diamankan Anggota Satuan Narkoba Polres Indramayu, bersama barang bukti berupa satu paket ganja kering yang telah siap untuk diedarkan dengan berat  hampir mencapai satu kilogram, Senin (10/6).
Kapolres Indramayu, AKBP. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH, SIK, MH, melalui Kasat Narkoba AKP Carim B Mertha, mengatakan, tersangka berhasil ditangkap saat tengah bertransaksi di tepi laut Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, bersama barang buktinya. Saat didatangi petugas, Obeng berdalih sedang memancing. Namun, petugas tidak mempercayainya begitu saja. Saat dilakukan penggeledahan, Polisi berhasil menemukan ganja kering yang telah siap diedarkan dengan berat hampir mencapai satu kilogram. Barang haram itu telah dikemas dalam bungkusan kertas koran yang yang dibungkus dalam paket-paket kecil.
Penangkapan ini merupakan pengembangan dari beberapa tersangka yang sebelumnya telah berhasil diamankan. Pelaku termasuk Bandar ganja yang tergolong licin. Namun dengan penuh kesabaran, Obeng berhasil dibekuk setelah dua bulan dilakukan penyelidikan. Saat ini Obeng masih dalam pemeriksaan petugas dan diamankan di Mapolres Indramayu, tuturnya, “ Atas perbuatannya, tersangka telah melanggar pasal 114 dan atau pasal 111 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling sedikit 4 tahun penjara dan paling lama 12 tahun,” pungkasnya.(Sukim/Dad).





Puluhan Warga Lakukan Unjuk Rasa Aksi Bungkam, Menolak Kenaikan Harga BBM

(Indramayu, Dialog)- Puluhan warga yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam aksi tersebut, mereka menggelar aksi bungkam dengan menempelkan beberapa stiker yang bertuliskan “Tolak Kenaikan Harga BBM” di sejumlah tempat seperti warung, pangkalan ojek, serta angkutan umum, Sabtu (8/6). Aksi tersebut dilakukan sebagai rerfleksi bahwa pemerintah yang memang bungkam dan merasa tak ada masalah dalam rencana kenaikan harga BBM ini.
Syahrudin sebagai koordinator aksi kepada Wartawan mengatakan, aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk perjuangan masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM. “Entah apa yang dipikirkan pemerintah dengan rencana ini. Sudah jelas opsi menaikkan BBM itu sangat tidak realistis. Kenaikan harga BBM yang masih dalam wacana sudah membuat harga sembako melambung. “Yang paling lucu harga jengkol mampu mengalahkan harga daging. Mau dibuat bagaimana masyarakat ke depan,” jelasnya.
Syahrudin menambahkan, massa juga menolak adanya program BLSM (Bantuan Langsung SementaraMasyarakat) yang hanya menjadi sebuah pembungkam pembodohan karena hanya membuat masyarakat ketergantungan, namun tidak  produktif. Jika mau menyejahterakan, seharusnya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan bangkitkan industri kecil. Mereka  juga berharap kepada anggota DPRD agar mau mendengar keluhan masyarakat yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Karena anggota DPRD dipilih oleh akyat, dan mereka harus memperjuangkan kepentingan masyarakat, harapnya.
Sementara, salah seorang Supir angkot 01 jurusan Balongan-Indramayu, Supri (40), mengatakan, sepakat agar pemerintah tak menaikan harga BBM. Pasalnya, dengan pendapatan sekarang sudah pas-pasan, apalagi jika harga BBM naik. Selain penumpang akan sepi pasti berujung kepada berkurangnya pendapatan, katanya.

Selain Supir angkot yang mengeluh rencana kenaikan harga BBM, sejumlah Tukang Ojek pun merasa mengeluh atas rencana kenaikan harga BBM. Yanto Pentag  (42), salah seorang Tukang Ojek yang mangkal di Bunderan Kijang mengatakan,  jika harga BBM benar-benar naik, ia akan memilih pekerjaan lain dan menjual motornya saja. Karena jika dipaksakan tentunya akan mencekik hidupnya. “Penghasilan ngojek itu berapa sih mas, belum lagi nanti sembako naik,” keluhnya.(Dede).

Indramayu Kembali Raih Penghargaan Adipura Oleh : Dadang Hermawan, SE. Kepala Biro Indramayu.


Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah Irianto sedang menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono, Senin (10/6), di Istana Negara Jl Medan Merdeka Negara. 


Mungkin bisa dibilang fantastis, kata yang tepat untuk Pemerintah Kabupaten Indramayu satu dekade terakhir ini. Betapa tidak fantastis, semenjak Kabupaten Indramayu dipimpin oleh Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin (Yang Akrab di sapa Yance) Bupati Indramayu selama dua periode yakni periode 2000-2005 dan periode 2005 – 2010, dan sekarang ini Kabupaten Indramayu dilanjutkan kepemimpinannya oleh Hj. Anna Shopanah (periode 2010-2015) yang tidak lain istri dari Yance, Kabupaten Indramayu telah meraih Adipura sebanyak enam kali. Empat kali di masa Yance, dan dua saat ini tahun 2012 dan 2013.
Piala Adipura merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diraih oleh Kabupaten Indramayu ini memang sangat fantastis dan fenomenal. Indramayu pun tercatat sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat yang meraih penghargaan Adipura sebanyak enam kali secara berturut-turut sejak tahun 2006 sampai sekarang, kecuali pada tahun 2011, itu pun karena perubahan kriteria penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang pada akhirnya Kabupaten Indramayu dan banyak kabupaten/kota lain di Jawa Barat tidak mengikuti penilaian Adipura.
Selepas 2011, Kabupaten Indramayu seolah tancap gas. Pembenahan besar-besaran untuk mencapai kota yang bersih dan hijau (clean and green), resik, indah, nyaman, sedap di pandang mata dengan sebaran pohon peneduh yang banyak di jalan protokol (jalur hijau) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mudah ditemui di taman-taman kota menjadikan Indramayu sebagai kabupaten yang layak mendapat penghargaan Adipura.
Tengok saja di jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu. Hampir di sepanjang jalan protokol mudah ditemui pohon ketapang, angsana, glodogan, tanjung, dan lain-lain yang menjadi peneduh jalan. Ini menjadikan jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu menjadi jalur hijau. Indramayu yang dulunya gersang pun akhirnya menjadi teduh.
Begitu juga dengan keberadaan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Meski bertebaran di mana-mana dengan beragam barang dagangnya, mulai lapak penjual makanan sampai jual VCD, tetapi para pedagang itu tetap tertata tertib dan tidak semerawut. Ini yang menjadikan nilai plus bagi kota yang berjuluk Kota Mangga tersebut.
Namun, di atas itu semua yang lebih penting dan membanggakan adalah telah tumbuhnya kesadaran di kalangan masyarakat Indramayu akan budaya bersih dan sehat. Ini dibuktikan dengan tidak adanya sampah yang tercecer di jalanan, apalagi menumpuk di sudut-sudut jalan dalam Kota Indramayu.
Tumbuhnya kesadaran akan budaya bersih dan sehat inilah yang sangat dibanggakan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah. Dan sehingga Piala Adipura tahun 2013 kembali di boyong  Kabupaten Indramayu.  Kesadaran masyarakat Indramayu yang konsisten dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungannya, tentunya turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan Indramayu yang bersih, teduh, nyaman dan sehat. Tanpa partisipasi masyarakat yakin hal itu tidak akan terjadi.
Tugas pemerintah hanya sebagai koordinator, fasilitator, dan regulator dari proses pembangunan ini. Semua berpulang kepada masyarakat itu sendiri. Tanpa partisipasi dari masyarakat pembangunan tidak bermakna. Percuma saja pemerintah ngotot-ngotot tetapi tidak didukung oleh warganya. Namun alhamdulillah hal ini tidak terjadi di Indramayu. Yang ada adalah masyarakat Indramayu seirama dengan pemerintah, ini menunjukkan bahwa masyarakat Indramayu sangat mencintai kotanya. Dan tentunya sudah selayaknya diraihnya penghargaan Adipura tahun 2013 selain menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Indramayu, juga merupakan keberhasilan dan kebanggan bagi masyarakat Indramayu secara keseluruhan.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Irianto tidak henti-hentinya mengajak masyarakat Indramayu untuk selalu memelihara kebersihan lingkungan. Dan berharap, budaya bersih yang telah terbangun ini terus dipelihara di masa-masa mendatang. Ada atau tidak adanya Adipura, budaya bersih harus terus digalakkan. Adipura hanya apresiasi saja dari pemerintah pusat. Tetapi kebersihan harus senantiasa kita lakukan. Bukankah kebersihan sebagian dari iman? Dengan demikian sebagai muslim wajib hukumnya untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan.

Selain meraih penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil yang diterima langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Negara, Senin (10/06). dua sekolah di Kabupaten Indramayu yakni SMPN Unggulan Sindang dan SMKN Krangkeng mendapat Adiwiyata Mandiri untuk yang kedua kalinya. Bahkan untuk SMPN Unggulan Sindang mampu mendapat nilai tertinggi di antara sekolah-sekolah lain di Indonesia. Penghargaan Adiwiyata Mandiri ini tentunya semakin melengkapi kebanggaan masyarakat Indramayu.(*)

Sanggar Tari Melati Ayu Banyak Diminati

(Indramayu,Dialog)-Sanggar Tari Melati Ayu Indramayu yang digawangi Si kebar Rokhman Rokhim masing-masing berusia 47 tahun, semakin diminati. Sejak didirikan sudah ribuan yang telah mengikuti latihan tari di sanggar Melati Ayu yang bermarkas di Panti Budaya Dewan Kesenian (DKI) Indramayu. Tahun 2013 ini saja kurang lebih 250 orang dari usia TK sampai Perrguruan Tinggi bahkan ada juga para Guru yang dilatih tari di Sanggar Melati Ayu. Sanggar Tari melati Ayu melatih Tarian Daerah Nusantara, dimana untuk tingkat dasar wajib mengusai enam tarian daerah, dan selanjutnya meningkat pada tingkat terampil. Setelah menguasai tingkat terampil selanjutnya tingkat mahir, dimana mereka yang sudah menguasai tingkat mahir bisa melatih bahkan mendirikan saggar sendiri, jelas Rokhman Rohim saat ditemui Dialog di tempat latihan kemarin.
Dikatakan Rokhman Rokhim, waktu memperingati Hari Tari Sedunia bulan April 2013 lalu yang digela di Solo Jawa Tengah, Sanggar Tari Melati Ayu mengirimkan tujuh penari untuk mengikuti acara tersebut. Pada bulan Mei nya  kami juga mengirimkan para penari di Jogyakarta. Insya Allah pada akhir bulan Juni ini kami juga akan mengirimkan penari sebanyak delapan orang terdiri dari usia SD dan SMP, yang akan pentas di UPI (Universitas Pendidikan) Bandung, tuturnya.
Rohkam Rokhim menambahkan, diakhir tahun Ajaran 2012/2013, Sanggar Tari kami kebajiran Job melatih tari, untuk mengisi acara perpisahan baik lulusan SD, SMP maupun SMA, yang tentunnya tari yang dipentaskan adalah tarian daerah nusantara, “ sekarang ini setiap hari kami terus melatih anak-anak  yang akan dipentaskan disekolahannya masing-masing untuk acara perpisahan nanti. Dan tidak sedikit mereka yang sekarang sedang dilatih tari untuk acara perisahan sekolah, berminat untuk menjadi murid tari di sanggar tari kami, “ pungkasnya.(Dadang).

        

UN SDN Margadadi III Lulus 100 %




(Indramayu, Dialog)- Nilai Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar (SD) / MI di Jawa Barat tahun ini mengalami kenaikan 0,55. Meskipun kenaikan tidak signifikan nilai UN murni SD/MI tahun ini 22,74 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 22,19. Dimana nilai rata-rata UN SD di Jabar tahun sekarang 7,58.
Kalau dilihat dari rata-rata tersebut SDN Margadadi III yang terletak di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, nilai rata-rata siswa SDN Margadadi tertinggi dengan perolehan nilai 27,3 dengan nilai rata-rata  9,1. Perolehan nilai tertinggi diraih oleh Cantika Vadia Aqli dengan nilai 27,3 nilai rata-rata  9,1. Nilai rata-rata tertinggi kedua diraih oleh Dhea Mustafa dengan nilai 27,2 nilai rata-rata 9,1. Ketiga diraih oleh Ayu Yuniar dengan nilai 26,7 nilai rata-rata 8,9. Keempat diraih oleh Salsabila Sheriska Dihastono dengan nilai 26,7 nilai rata-rata 8,9. Kelima diraih oleh Firman Cahayadipura dengan nilai 26,4 n nilai rata-rata  8,8, ucap Sartono, S.Pd Kepala SDN Margadadi III  didampingi oleh Sarkani, S.Pd Guru Bahasa Indonesia, Selasa (11/6).
Dikatakan, Sartono, Sebanyak 75 siswa semuanya lulus 100 persen dan semuanya melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebanyak 12 anak melanjutkan ke SMPN Unggulan Sindang, 46 anak melanjutkan ke SMPN 2 Sindang, sebanyak 10 anak melanjutkan ke Pesantren, sebanyak 2 anak melanjutkan ke SMPN 1 Sindang, 1 anak melanjutkan ke SMPN 3 Sindang, sementara untuk 4 anak belum memastikan untuk melanjutkan ke SMP mana, katanya.
Dikatakan Sartono, bagi siswa yang berprestasi akan diberikan reaword dari pihak sekolah. Setelah lulus kami para Guru berharap mereka tetap mempertahankan amamater SDN Margadadi III, dan tetap berprestasi serta belajar yang sungguh-sungguh disekolahan yang akan dimasuki baik di SMP/MI maupun di Pesantren . Dan bagi siswa kelas lima yang akan menjadi kelas enam diharapkan mereka lebih berprestasi lagi, tuturnya.

Sementara itu, Dadang Hermawan, SE. selaku Orang Tua Cantika Vadia Aqli saat dimintai komentarnya mengatakan, keberhasilan Cantika Lulus mengikuti Ujian Nasional (UN) Tahun Ajaran 2012/2013 dan memperoleh nilai tertinggi di SDN Margadadi III tentunya sebagai orang tua selalin terharu juga bangga atas prestasi yang diraih Cantika. Keberhasilan Cantika selain keuletan dalam belajar dan mengikuti pelajaran yang diajarkan Gurunya, juga karena para Guru SDN Margadadi III tidak mengenal lelah dan sabar dalam mendidik para Siswanya, “ saya selaku orang tua Cantika, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Sekolah, Para Guru dan seluruh jajaran staf SN Margadadi III yang telah mendidik dan memberikan pelajaran, sehingga Siswa kelas enam semuanya lulus dan khususnya bagi anak Saya cantika memperoleh prestasi dengan nilai tertinggi di SDN Margadadi III. Semoga apa yang telah dilakukan oleh para Guru dalam mendidik para Siswanya, Allah SWT. Snenatiasa memberikan limpahan pahala yang sebanyak-banyaknya amien. Dan bagi para Siswa kelas enam yang akan meninggalkan SDN Margadai III untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, untuk selalu mengingat dan mengenang apa yang diajaran dan nasehat dari para Gurunya, serta terus berprestasi ditempat sekolahan yang baru,“ Tutur Dadang Heramwan, SE. yang juga Ketua DPD AMPI Kabupaten Indramayu.(Saelatun)        

Minggu, 09 Juni 2013

Kawanan Perampok Gondol Uang Hasil Penjualan BBM

Indramayu, Dialog)- Naas betul nasib yang dialami Karyawan SPBU Haurgeulis Kabupaten Indramayu, hendak menyetorkan uang hasil penjualan BBM, ditengah perjalanan di hadang kawanan perampok. Kejadian perampokan Senin (3/6). Sekitar pukul 10.00 yang dilakukan kawanan perampok dengan menggunakan kendaraan motor jenis Suzuki Satria dan Yamaha Vixion, uang tunai sebanyak Rp 151 juta berhasil digondol kawanan perampok.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Dialog, aksi perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00, di jalan raya Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis. Tepatnya di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU). Saat itu dua Karyawan SPBU Haurgeulis, MS dan AD mengendarai sepeda motor yang rencananya akan menuju sebuah Bank untuk menyetorkan uang penjualan BBM.
Namun, sesampainya di lokasi kejadian motor yang ditumpangi dua Karyawan SPBU tersebut secara tiba-tiba dipepet kemudian dihadang oleh sepeda motor Suzuki Satria dan Yamaha Vixion yang masing-masing ditumpangi dua orang.
Diantara keempat  pelaku kemudian turun, dan langsung menodongkan senjata api ke kedua korban. Melihat aksi itu, kedua Karyawan SPBU tersebut tidak berkutik. Saat itu juga dengan gerak cepat pelaku langsung merebut uang tunai yang dipegang salah seorang Karyawan SPBU tersebut sambil mengancam akan membunuh jika korban melawan.
Setelah berhasil merampas tas yang berisikan uang hasil penjualan BBM senilai Rp 151 juta itu, kawanan perampok langsung tancap gas dan kabur.

Kapolres Indramayu, AKBP. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH, SIK, MH, melalui Kapolsek Haurgeulis, Kompol Ahmad Nuradi, SH, membenarkan aksi perampokan tersebut. Dikatakan Kapolsek, aksi perampokan itu menimpa dua orang Karyawan SPBU Haurgeulis yang hendak menyetorkan uang ke Bank hasil penjuala BBM, saat ditengah perjalanan tepatnya di depan Kumuran Cipancuh, kedsua Karyawan SPBU tersebut dihadang perampok, akaibat aksi kawanan perampok tersebu, uang sebesar Rp. 151 Juta di bawa kabur pelaku. Kami sekarang ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut, saat ini selain meminta kesaksian terhadap  kedua korban dan saksi lain, juga kami mencari informasi diluar untuk dapat mengetahui identitas pelaku, jelas Kapolsek( Kad/Dad).

Irigasi Blok Pengodengan Desa Parean Girang Dinormalisasi

(Indramayu, Dialog)- Keinginan petani di Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu untuk memperoleh air yang lancar dari irigasi di di Blok Pengodengan,  nampaknya semakin akan terpenuhi. Pasalnya irigasi di blok Pengodengan sepanjang 2 kilometer dan lebar 10 meter akan dilakukan normalisasi. Dimana kalau irigasi tersebut sudah di normalisasi, lahan sawah di blok Pengodengan seluas 275 Hektar akan teraliri air dengan lancar, “ kami sangat senang sekali adanya pembangunan normalisasi irigasi tersebut. Karena, selama ini selama kurang lebih 10 tahun persawahan kami sangat membutuhkan air apa lagi saat musim tanam Gadu, sementara irigasi yang ada sudah sangat dangkal, tentunya kami sangat mengharapkan perbaikan atau normalisasi saluran air yang ada  di Blok Pengodengan tersebut, “ jelas Kamsin Ketua Kelompok tani Taman Sari 2, didampingi H. Warganda Ketua Kelompok Taman Sari  1, dan Karsim Ketua Kelompok Taman Sari 9, Selasa (4/6) di lokasi irigasi.  
Dikatakan kamsin yang dipercaya sebagai Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Pareian Girang, irigasi di Blok Pengodengan yang sudah dangkal ini, selain kalau musim tanam gadu datang tidak bisa mengaliri air, dan kalau musim hujan turun bisa menimbulkan banjir, “ kalau normalisasi irigasi tersebut selesai diharapkan saat musim hujan kedepan tidak ada banjir lagi, dan saat  musim gadu  khususnya di Desa Parean Girang memiliki penampungan air,” harapnya.
Sementara itu, Abdul Manaf  Kuwu (Kepala Desa-Red) Desa Parean Girang saat di mintai komentarnya mengatakan, sebenarnya harapan para petani atas normalisasi irigasi di blok Pengodengan sudah lama dan ditunggu-tunggu. Tentunya kami yang baru menjabat sebagai Kuwu Desa Parean Girang sekitar 1,5 tahun, mencoba untuk dapat mewujudkan keinginan masyarakat tersebut, “ Alhamdulillah, keinginan masyarakat untuk memperbaiki atau menormalisasi irigasi di blok Pengodengan tersebut sekarang ini sedang kami lakukan. Diharapkan sawah seluas 275 Hektar di blok Pengodengan dapat teraliri air dengan lancar dan akhirnya bisa melakukan tanam padi dua kali dalam satu tahun. Sehigga diharapkan pula kesejahteraan para petani semakin meningkat, “ tuturnya.(Sukim/Dad). 
           


Terkait dituduh Lakukan Pungli Dan Merasa Dicemarkan, Karyawan PDAM Indramayu Akan Lakukan Upaya Hukum

(Indramayu, Dialog)- Terkait tuduhan  terhadap Willy (39) Staf Distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Sindang Indramayu, yang dituduh melakukan  tindakan Pungutan Liar (Pungli) sebesar Rp. 400 Ribu per pelanggan saat pemasangan Saluran Rumah (SR) pipa baru. Yang dituduhkan  Pelanggan Lita Warga BTN Pepabri Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, yang ditulis Surat Kabar Reaksi Bekasi (RB) yang terbit Kamis 16 Mei 2013. Willy akan mengadukan permasalah pencemaran nama baik ke pihak Kepolisian yang akan didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu.
Walaupun Lita sudah melakukan klarifikasi dan meminta maaf, namun  masalah proses hukum tetap akan kami tempuh. Hal itu kami lakukan selain kami sudah dirugikan dengan difitnah dan dicemarkan nama baiknya, setidaknya untuk memberikan pengertian kepada siapa saja untuk berhati-hati dalam memberikan atau menyampaikan suatu perkataan, “ saya sudah meminta LBH Unwir Indramayu untuk mendampingi dan mengadvokasi atas permasalah tersebut. Dalam waktu dekat ini saya akan melaporkan secara resmi ke pihak Kepolisian Polres Indramayu, “ ujar Willy saat ditemui Dialog kemarin.
Dikatakan Willy, perlu diketahui, sebelum berita yang memfitnah saya keluar di Surat Kabar RB, saya didatangi Saudara Suherman yang mengaku Wartawan Surat Kabar Global, dirinya mengancam akan mengekspose masalah itu, namun ditengah pembicaraan Saudara Suherman menawarkan perdamaian untuk ditutup saja korannya agar tidak diekspose. Karena Saya tidak merasa bersalah atas tuduhannya, saya tidak mau menerima tawaran itu. Namun yang tidak habis pikir Saudara Suherman yang mengaku Wartawan Surat Kabar Global, kenapa tulisan beritanya keluarnya di Surat Kabar RB yang ditulis saudara Ato. Sementara Wartawan Ato tidak pernah datang dan bertemu dengan saya. Bagi Saya ini jelas sekali tidak profesional dan telah melakukan pelangaran Kode Etik Jurnalis. Dan permasalah Surat Kabar RB yang memberitakan Saya seperti itu akan kami adukan ke Dewan Pers, tandasnya.     
Sebelumnya telah diberitakan Surat kabar RB bahwa Suadara Willy Staf Distribusi PDAM Cabang Sindang Indramayu dituduh telah melakukan Pungli terhadap Pelanggan Lita atas perbaikan dan mengganti saluran pipa yang baru sebesar Rp. 400 Ribu.(Dadang).     


Terkait tuduhan Lakukan Pungli Dan Merasa Dicemarkan, Karyawan PDAM Indramayu Pelanggan PDAM Lakukan klarifikasi

(Indramayu, Dialog)- Terkait tuduhan  terhadap Willy (39) Staf Distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Sindang Indramayu, yang dituduh melakukan  tindakan Pungutan Liar (Pungli) sebesar Rp. 400 Ribu per pelanggan saat pemasangan Saluran Rumah (SR) pipa baru. Yang dituduhkan  Pelanggan Lita Warga BTN Pepabri Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, yang ditulis Surat Kabar Reaksi Bekasi (RB) yang terbit Kamis 16 Mei 2013. Pelanggan Lita mengklarifikasi atas terbitnya berita di Surat kabar RB yang membuat Sudara Willy merasa dirugikan, “ saya tidak pernah mengatakan apa yang ditulis dikoran RB, jangankan menuduh suadara Willy, sama Ato Wartawan RB yang menulis berita tersebut saja tidak pernah ketemu atau dikonfirmasi, “ jelas Lita, saat dikonfirmasi Dialog dikediamannya Selasa (28/5).
Dikatakan Lita, apa yang dikatakan Saudara Willy di Surat Kabar Dialog terbit Edisi 708, bahwa saudara Willy tidak pernah bertemu langsung dan meminta uang sebesar Rp. 400 Ribu kepada dirinya, itu betul adanya. Karena saat pemasangan saluran pipa baru yang dipasang saat itu oleh Saudara Willy adalah Pelanggan Sumiyati yang merupakan tetangga dirinya, “ memang betul saudara Willy tidak pernah ketemu atau meminta uang sebesar Rp. 400 Ribu kepada saya. Karena saya tidak meminta kepada saudara Willy untuk mengganti saluran pipa baru. Saya hanya ditawari oleh Sumiyati untuk mengganti saluran pipa baru, yang biayanya ditanggung   bersama atau setengah-setengah. Entah alasan apa Sumiyati membatalkan untuk peamsangannya ditanggung bersama, yang akhirnya Sumiyati memasang sendiri, dan saya sendiri saat itu tidak memasang saluran pipa baru,“ ujarnya.
Disinggung kenapa Ibu Lita bisa muncul di surat kabar RB dan mengeluarkan komentar seperti itu, dirinya menjelaskan, terus terang saya tidak pernah meminta atau menyuruh Wartawan untuk mengekspose atas masalah tersebut. Yang ada saya pernah bicara masalah pemasangan pipa baru PDAM dengan Herman tetangga saya yang di rumah satunya di Komplek Perumahan Margalaksana Kecamatan Indramayu yang katannya Wartawan Surat kabar Global. Tapi kok bisa muncul berita seperti itu yang menuduh saudara Willy, dan beritanya juga keluar di media Surat Kabar RB yang ditulis Wartawan Ato bukan di Surat Kabar Global, “ saya tidak mengenal Wartawan Ato yang menulis berita tersebut di Surat kabar RB apalagi pernah dikonfirmasi. Yang ada saya pernah ngobrol dengan Herman. Tentunya dengan terbitnya tulisan di Surat Kabar RB tersebut itu tidak benar adanya dan Wartawan yang menulisnya tidak professional. Seharusnya kalau memang Wartawan tersebut professional datang dong ke saya dan dimintai informasi atau keterangannya. Bukan main tulis saja tanpa konfirmasi. lagi pula masalah pemasangan pipa baru dirumah saya sudah beres kok, dan saya hanya membayar Rp. 50 Ribu, “ tegasnya. 
Lita menambahkan, Saya memahami apa yang dirasakan Saudara Willy atas apa yang tulis di Surat Kabar RB yang tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya. Untuk itu Secara pribadi saya minta maaf atas kesalahpahaman ini. Lain halnya kepada Surat kabar RB, dalam waktu dekat ini saya akan mengajukan Hak Sanggah dan megadukan Surat Kabar RB ke Dewan Pers, tandasnya.    
Sebelumnya telah diberitakan Surat kabar RB bahwa Suadara Willy Staf Distribusi PDAM Cabang Sindang Indramayu dituduh telah melakukan Pungli terhadap Pelanggan Lita atas perbaikan dan mengganti saluran pipa yang baru sebesar Rp. 400 Ribu.(Dadang).     


Karyawan PDAM Bantah Keras Dituduh Lakukan Pungli

(Indramayu, Dialog)- Dituduh melakukan tindakan Pungutan Liar (Pungli) sebesar Rp. 400 Ribu per pelanggan, Willy (39) Staf Distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Sindang Indramayu, membatah  keras. Pasalnya apa yang telah dituduhkan oleh Lita Warga BTN Pepabri Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, melalui Surat Kabar RB yang terbit Kamis 16 Mei 2013 sangatlah tidak berdasarkan fakta. Dengan adanya pemberitaan tersebut dirinya merasa dirugikan dan akan melakukan  upaya hukum, karena dirinya merasa telah difitnah dan dicemarkan nama baiknya.
Kepada Dialog Willy mengungkapkan, apa yang dituduhkan yang telah ditulis di Surat kabar RB sangatlah tidak berdasar, itu fitnah. Saya tidak pernah melakukan Pungli apa yang dituduhkan. Perlu diketahui mungkin masalah itu muncul, saat Saya melakukan tugas rutin atas perintah pimpinan karena ada pengaduan konsumen yakni Ibu sumiyati warga BTN Pepabri Desa Terusan Kecamatan Sindang Kanupaten Indramayu yang air PDAM nya mengalir kecil yang merupakan tetangga Ibu Lita. Setelah itu kami mengecek ke rumah Ibu Sumiyati, ternyata Pipa yang dipakai masih pipa lama (pipa Besi) yang memang harus sudah diganti, dimana pipa satu berdiameter ¾ Ins. Untuk dua rumah yakni untuk pelanggan Sumiyati dan Lita, jelasnya.
Dikatakan Willy, saat perbaikan dan mengganti saluran pipa yang baru dirumah pelanggan Sumiyati, jaraknya sebelas Meter, sementara yang dibiayai oleh pihak PDAM hanya Empat Meter. Sehingga kelebihan Meter tersebut merupakan kewajiban pelanggan itu sendiri. Sehingga saat itu pelanggan Sumiyati sepakat memenuhi pembelian material dan biaya perbaikan diluar ketentuan PDAM  untuk kebutuhan kelebihan jarak tersebut sebesar Rp. 400 Ribu, bahkan disarankan kalau ada dua orang yang salurannya sama dengan pelanggan Sumiyati biaya sebesar itu bisa dibagi dua,“ apa yang dikatakan Pelanggan Lita di media RB bahwa dirinya diminta uang untuk perbaikan sebesar Rp. 400 Ribu, dan karena tidak memenuhi permintaan tersebut sehingga jatah air kerumahnya di stop sangatlah tidak bener dan fitnah. Karena Saya tidak pernah bertemu apalagi meminta kepada Pelanggan Lita seperti apa yang dikatakannya, “ tandasnya.
Willy menambahkan, terkait dengan tuduhan setelah memperbaiki saluran Pipa ke Pelanggan Sumiyati, bahwa saluran ke rumah pelanggan Lita di stop. Itu tidak benar. Yang ada juga kalaupun  aliran airnya masih kecil karena memang saluran milik pelanggan Lita masih saluran pipa lama belum diganti dengan saluran pipa baru yang langsung ke Pipa Induk. Bahkan kami inisiatif saat memperbaiki saluran baru milik pelanggan Sumiyati yang langsung dari saluran induk sudah dipersiapkan klem sadel untuk saluran baru yang sementara di Dop. Mungkin sewaktu-waktu  pelanggan Lita atau yang lainnya yang berdekatan dengan saluran pipa tersebut akan memperbaiki saluran pipanya dengan yang baru tinggal memasang saja, “ untuk itu atas tuduhan pelanggan Lita yang telah ditulis dimedia RB sangatlah merugikan saya. Dan hal ini saya akan menempuh kejalur hukum,” pungkasnya.(Dadang).     


Kades Parean Girang Berikan Tanggapan

(Indramayu, Dialog)- Kamis (16/5) lalu, Kantor Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, didatangi puluhan Warga melakukan aksi unjukrasa. Karena sebelunya aksi warga memberitahukan dulu akan datang ke kantor Desa Parean Girang, Kuwu (Kepala Desa-Red) Desa Parean Girang siap menyambut warga dengan mamasang tenda didepan kantor Desa, hal ini dilakukan selain menghargai hak warga dalam melakukan aksinya juga agar warga yang melakukan aksi unjuk rasa tidak kepanasan. Kedatangan warga disambut oleh Kuwu Parean Girang Abdul Manaf bersama perangkat desa lainnya dan Muspika.
Saat Aksi massa berlangsung pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya bahwa, Abdul Manaf sebagai Kuwu tidak memberikan sanksi apapun kepada Moh. Ayip Muskin pelaku pemalsuan Tanda Tangan Ketua BPD (Badan Pemusyawaratan Desa) Zainal Arifin dan Stempel Resmi BPD, yang sudah berjanji didepan Ketua BPD mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai Juru Tulis II. Sementara pelayanan administrasi kepada masyarakat, ketika masyarakat membutuhkan Tanda tangan Kuwu harus bolak balik 2 sampai 3 hari, tidak mau menandatangani proposal untuk pembangunan Mushollah Baitul Mutaqin beramat di Blok Gandok II dengan alasan tidak jelas (panitia disuruh menunggu). Mahalnya biaya administrasi surat-surat kepentingan umum. Serta Jabatan yang di Struktur Organisasi Desa dan  Struktur kelembagaan non Kepemerintahan yang syarat KKN.
Kuwu Parean Girang, Abdul Manaf saat berkunjung ke kantor Biro Surat kabar Dialog  menjelaskan, kami menghormati atas aksi unjuk rasa di Desa kami beberapa waktu lalu, karena aksi mereka selain damai juga dilindungi oleh Undang-Undang, “ kami sangat menghargai atas aksi warga mengemukakan pendapatnya atau tuntutannya dimuka umum.  Dan Karena aksi mereka juga dilindungi oleh Undang-Undang Apalagi Aksi mereka dilakukan secara damai. Adapun pendapat yang dikemukakan warga saat aksi tersebut.  Apa yang menjadi tuntutan warga akan kami tampung, dan kami memerlukan waktu untuk mempelajarinya sebelum memberikan tanggapan atau menindaklanjuti,” jelasnya.
Dikatakan Manaf, selama ini kami sudah banyak membantu masyarakat dalam pembuatan infrastruktur di Desa Parean Girang. Seperti, bantuan dana APBD Provinsi senilai Rp 100 juta telah digunakan untuk pengaspalan jalan di Blok Taman, Nagrak I, dan Nagrak II. Untuk blok Taman di RT 02 RW 04 sepanjang 100 m2 dan lebar 3 m2. Pada Blok Nagrak I RT 01 RW 03 sepanjang 625 m2 dengan lebar 3 m2. Sementara Blok Nagrak II RT 02 RW 02 sepanjang 2.625 m2 dengan lebar 3 m2. Untuk bantuan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu sebesar Rp 50 juta, digunakan untuk paping blok Bloran I RT 02 RW 07 dengan panjang 320 m dan lebar 1,2 m, tuturnya.
Manaf  menambahkan, terkait penindakan terhadap pemalsu tandatangan Ketua BPD seharusnya yang melaporkan pengaduannya bukan Kuwu melainkan BPD itu sendiri. Begitu pula masalah pelayanan masyarakat tentuanya ada yang bisa langsung ditangani desa ada juga harus menunggu atau diposes oleh pihak Kecamatan maupun Kabupaten, yang tentunya kalau diproses oleh pihak Kecamatan maupun Kabupaten tidak bisa cepat seperti yang diinginkan warga.  untuk masalah proposal kenapa Kuwu tidak mau menandatangani, pasalnya ada pihak warga yang mencegah penandatanganan atas proposal tersebut. Karena pihak warga mengatakan, panitia pembangunan Mushola tidak benar. Dan saat Kuwu ingin menandatangani proposal tersebut, proposal itu tidak juga diajukan kembali,” pada prinsipnya saya berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat memimpin desa ini dengan sebaik-baiknya. Namun kalau tidak dibantu semua elemen dan komponen masyarakat  apalah artinya saya sendiri sebagai Kuwu. Begitu juga saya adalah manusia biasa tentunya tidak akan luput dari kekurangan dan kealpaan, “ pungkasnya.(Sukim/Dad).