Cari Blog Ini

Jumat, 08 November 2013

Terkait berdirinya Indomaret di bekas RM Alas Daun yang tidak berizin, KOMPAKK Minta Ketegasan Bupati Indramayu




Minimarket Indomaret Alas Daun di jalan Jend. Ahmad Yani Indramayu Nampak gambar atas dan bawah

(Indramayu, Dialog)- Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi (KOMPAKK) Indramayu Minta Ketegasan Bupati Indramayu untuk menutup Minimarket Indomaret di bekas Rumah Makan (RM) Alas Daun yang berdiri sejak Juli 2013 yang terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dimana minimarket tersebut selain telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Perlindungan, Pemberdayan Pasar Tradisional dan Penataan serta Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern khususnya Bab IV Lokasi dan Jarak Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Pasal (4)  yakni berbunyi jarak antara minimarket yang satu dengan minimarket yang lainnya minimal 1000 Meter, begitu juga  Minimarket tersebut tidak mengantongi surat ijin pendirian dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu. Namun keberadaan minimarket Indomaret yang sekarang masih buka, oleh Dinas terkait seperti BPMP,  Dinas Perindistrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM),  Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu dibiarkan saja.
Permintaan KOMPAKK atas ketegasan Bupati Indramayu dengan telah melayangkan surat resmi yang ditunjukan langsung kepada Bupati Indramayu dengan Surat nomor :30/Um.Kompakk/Im/XI/13 Perihal Permintaan Penindakkan, tertanggal 01 Nopember 2013, “ diharapkan dengan dilayangkan surat dari kami untuk Bupati Indramayu, selain agar Bupati tahu berdirinya minimarket Indomaret Alas Daun tidak memiliki izin dan telah melanggar Perda. Hal itu juga untuk dasar Bupati dalam mengambil keputusan untuk menutup minimarket tersebut. Kami yakin Bupati tidak tahu minimarket Indomaret Alas Daun tidak memiliki izin, dan kami yakin bahwa berdirinya minimarket tersebut ada campur tangan orang dalam yang membiarkan minimarket tersebut berdiri walaupun tidak megantongi surat perizinan, “ jelas Ketua KOMPAKK Indramayu, Dadang Hermawan, SE. saat dimintai komentarnya Senin (4/11) kemarin dikantornya.     
Dikatakan Dadang, sebelum adanya Perda nomor 7 Tahun 2011, berdirinya minimarket yang satu dengan minimarket yang lainnya itu masih diperbolehkan dengan jarak berdekatan mau samping-sampingan mau depan-depanan bahkan dekat dengan pasar tradisionalpun tidak ada masalah. Namaun setelah adanya Perda Nomor 7 Tahun 2011, masalah jarak diatur secara ketat, seperti jarak antara minimarket dengan pasar  tradisional minimal 500 Meter, dan jarak antara minimarhet dengan minmimarket yang lainnya minimal berjarak 1.000 Meter. Sementara Indomaret Alas Daun yang berdiri Juli 2013 jarak antara minimarket Alfamart dekat Pasar mambo hanya berjarak sekitar kurang lebih 300 Meter. Itu jelas telah melanggar Perda Nomor 7 Tahun 2011, jadi pantas kalau BPMP tidak memberikan atau mengeluarkan surat Perizinannya, ujarnya.

Dadang menambahkan, kalau Bupati Indramayu tidak segera mengambil tindakkan tegas untuk menutup atas Minimarket-Minimarket yang tidak memiliki izin seperti minimarket Indomaret Alas Daun, selain Perda nomor 7 tahun 2011 mandul tidak ditegakkan dan diamankan, kami yakin akan bermunculan minimarket-minimarket yang ilegal alias tidak memilki surat perizinan, “ saya berharap Bupati Indramayu secara tegas memerintahkan Satpol PP untuk menertibkan Minimarket Indomaret Alas Daun untuk ditutup. Hal itu agar ada peringatan bagi orang-orang yang akan mendirikan minimarket untuk mengikuti aturan yang ada perdasarkan Perda nomor 7 Tahun 2011, “ Tandas Dadang yang juga Ketua DPD AMPI Kabupaten Indramayu.(Saelatun).   

Rabu, 23 Oktober 2013

Mayarakat Gabus Wetan Ingin Jalan Betonisasi Dituntaskan




Dra. Hj. Siti Ubaidah MM bersama masyarakat Gabus Kulon pada acara reses


(Indramayu, Dialog)-Masyarakat di wilayah kecamatan Gabus Wetan (GW) mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hj. Anna Sophanah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu yang telah melaksanakan pengecoran (betonisasi) sebagian besar jalan raya yang menghubungkan Gabus Wetan dengan Wanguk Kecamatan Anjatan sepanjang 15 km.
Namun masih ada beberapa ruas jalan yang belum dibeton. Karena itu masyarakat  mengingiinkan agar pengecoran/dibeton itu dapat segera direalisasikan dan disempurnakan sepenuhnya. Demikian dikemukakan Kuwu (Kepala Desa-Red) Desa Gabus Kulon Sukandi kepada anggota DPRD Kab. Indramayu dari Fraksi PArtai Golkar, Dra. Hj. Siti Ubaidah MM dalam acara reses yang dilangsungkan selasa (1/10) di desa Gabus Kulon.
Seusai di Gabus Kulon, reses hari itu juga dilanjutkan ke desa Kedung Dawa yang diadakan di blok mushola. Disinipun, baik Kuwu maupun tokoh-tokoh masyarakat menyampaikan kehendaknya agar jalan raya GW-Wanguk segera dicor seluruhnya. Selain itu, karena sepanjang jalur GW-Wanguk masih minim lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan maupun tindak kejahatan, maka masyarakat pun menyampaikan keinginannya agar pemerintah memperbanyak PJU guna meminimalisir terjadinya kecelakaan maupun tindak kejahatan.
Masalah lain yang mendapat sorotan masyarakat adalah menyurutnya aliran air di saluran irigasi sehingga para petani merasa sulit mendapatkan air sesuai yang dibutuhkan untuk mengairi pesawahan, “Di musim kemarau ini kami mengharapkan bantuan pemerintah agar bisa menambah debit air pada saluran-saluran irigasi supaya kegiatan pertanian disini dapat berjalan dengan baik dan lancar”, kata salah seorang petani.
Menanggapi berbagai usulan masyarakat itu, Dra. Hj. Siti Ubaidah MM berjanji insya Allah akan menyampaikan permasalahan itu kepada Pemerintah Daerah untuk secepatnya direalisasikan pada APBD tahun 2014. Ia mengadakan reses di Gabus Wetan karena pada pemilu 2009 menjadi caleg Golkar dari Dapil 5,“Walaupun pada pemilu 2014 menjadi caleg Golkar dari Dapil 6, namun saya tidak akan menjadi kacang yang lupa pada kulitnya, tetap akan memperjuangkan kepentingan masyarakat baik di dapil 6, dapil 5, maupun masyarakat Indramayu lainnya. Saya akan membantu melancarkan pengajuan proposal pembangunan yang diajukan oleh para Kuwu  sampai ke tingkat pusat”, tegasnya.(Syafrudin/Dedi S)




Peringati Hari Jadi ke- 486, Indramayu Bangkit Dicanangkan


Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah

(Indramayu,Dialog)-Pada tahun 2014 mendatang pemerintah Kabupaten Indramayu akan mencanangkan “Tahun peningkatan kinerja dan prestasi menuju Indramayu Bangkit.” Pencanangan ini dimaksudkan untuk memotivasi seluruh jajaran pemerintahan, dalam hal ini para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat secara keseluruhan agar dapat meningkatkan kinerja dan prestasinya masing-masing, “Bangkitnya Indramayu pada hari ini dan akan datang sangat ditentukan oleh kinerja aparat pemerintahannya. Kinerja aparat pemerintahan yang baik akan berdampak pada pencapaian prestasi, demikian juga sebaliknya. Ketika kinerja dan pretasi ini bisa ditingkatkan, maka secara keseluruhan akan berimbas terhadap bangkitnya Kabupaten Indramayu dari segala ketertinggalan,” tegas Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah.
Secara nasional, untuk meningkatkan kinerja aparatur, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan, diantaranya PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Kedua peraturan pemerintah ini merupakan rujukan bagi pembina kepegawaian dan para PNS dalam menjalankan tugasnya. Untuk mencapai kinerja yang maksimal, seluruh PNS harus memedomani kedua PP ini dan mengimplementasikannya secara konsekwen.
Peningkatan kinerja dan prestasi tidak bisa dicapai begitu saja. Indramayu Bangkit juga tidak bisa diwujudkan tanpa ikhtiar yang nyata dan jelas. Dalam konteks ini, penegakan disiplin PNS yang merujuk pada peraturan pemerintah tersebut menjadi hal yang niscaya, yang tidak bisa tawar, apalagi diabaikan.
Dijelaskan Bupati Anna, salah satu upaya untuk mewujudkan Indramayu Bangkit, pemerintah daerah akan mengeluarkan regulasi berkaitan dengan jam malam bagi anak usia sekolah. Regulasi  ini dibuat dengan tujuan memaksimalkan jam malam untuk kepentingan belajar, mengaji, dan hal-hal bermanfaat lainnya, dan sekaligus membatasi ruang gerak anak usia sekolah pada malam hari untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Saat ini, aktivitas pada jam malam banyak dimanfaatkan anak-anak usia sekolah untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Kebanyakan dari mereka pada jam malam, yaitu pukul 19.00 s.d. 21.00 berada di depan layar kaca (TV) atau di luar rumah. Jika ini terus dibiarkan maka generasi muda kita akan kehilangan kesempatan emasnya untuk membangun kepribadian yang kuat, akhlak yang mulia, dan kecerdasan yang mumpuni.
Peran orang tua tentu sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ini. Para orang tua jangan membiarkan anak-anaknya berada di luar rumah melakukan aktivitas tidak bermanfaat pada jam malam. Bahkan pada jam malam tertentu, di rumah pun anak-anak tidak boleh bebas nonton tv. “Jangan biarkan tv menjadi orang tua kedua bagi anak-anak. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Regulasi mengenai jam malam bagi anak usia sekolah antara lain juga akan menyentuh pengaturan waktu. Substansinya, pemerintah ingin mengarahkan anak-anak untuk memanfaatkan waktu jam malam dengan aktivitas positif, seperti belajar, membaca, mengaji, atau berdiskusi. 

“Aktivitas seperti inilah yang akan membentuk anak-anak memiliki kepribadian yang tangguh, akhlak yang mulia, dan kecerdasan mumpuni. Anak-anak seperti ini pulalah yang akan mewarisi dan melanjutkan perjuangan kita sekaligus mewujudkan Indramayu Bangkit,” harapnya.(Dadang)

MTs Al Washliyah Sindang Berharap Bantuan Dari Pemerintah





(Indramayu, Dialog)- MTs Al Washliyah Sindang terletak di Jalan Ismail, Desa / Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu ini, nampaknya belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, pasalnya selama ini MTs Al Washliyah belum memperoleh bantuan dari Pemerintah, baik itu berupa rehab ruang untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), maupun berupa fasilitas mebeler. Sudah beberapa kali mengajukan proposal untuk rehab maupun penambahan ruang KBM ke Pemkab Indramayu, hingga ke Kanwil sampai saat ini belum ada realisasi, jelasp Kepala MTs AL Washliyah Sindang Julianto Ramdhani, S.Pd, didampingi Wakil Kepala MTs Al Washliyah Rasidin, S.Pd.I, Sabtu (28/9) diruang kerjanya.
Julianto mengatakan, terakhir sekolah kami menerima bantuan dari Pemkab Indramayu pada tahun 2010 berupa 4 unit Komputer. Dan pernah juga mendapat bantuan dari Pusat berupa perlengkapan Laboratorium Bahasa, hanya saja tidak bisa digunakan. Pasalnya, sudah berulang kali mencoba digunakan tetapi selalu ada password yang harus diisi. Kami mencoba bertanya kepada Pemkab Indramayu mengenai password tersebut, hanya saja Pemkab Indramayu tidak mengetahui. Dikarenakan bantuan itu dari pusat, katanya.
MTs Al Washliyah saat ini memiliki jumlah keseluruhan siswa mencapai 498 anak, dimana siswa laki-laki sebanyak 270 dan siswa perempuan sebanyak 228 anak. Sekolah kami hanya memiliki ruang KBM sebanyak 13 ruangan. Itu pun 5 ruangan berada di lokasi yang berbeda. Pasalnya, dilingkungan sekolah kami tidak ada ruangan lagi. Dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler seperti Pramuka, Marchingband, seni keagamaan Rambana, “ MTs Al Washliyah Sindang sering dipanggil untuk menyambutan tamu di Dinas-Dinas. Bahkan, grup marchingband kami diminta untuk menjadi pembuka dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Indramayu Ke 486, oleh Dinas Pendidikan,” Ujar Julianto.
Dikatakan Julianto,  yang tidak kami mengerti, kenapa setiap kali kami mengajukan permohona bantuan ke Dinas terkait tidak pernah terealisasikan, dan selalu di nomor duakan. Sedangkan setiap Dinas meminta grup marchingband kami suruh tampil selalu ingin di nomor satukan? Meski begitu, kami ambil nilai pasitifnya saja. Mungkin dengan sering tampilnya siswa kami disetiap acara apapun, ada dinas yang mau membantu. Kami berharap ada bantuan untuk menambahan ruang KBM, agar 5 ruangan yang berada di lokasi berbeda dapat dijadikan Pesantren maupun Asrama bagi siswa. Setiap waktu Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur kami para Guru dan siswa adakan shalat berjamaah di Masjid Baiturrahma,Tuturnya.

Julianto menambahkan, Untuk tenaga pengajar MTs Al Washilyah memiliki 22 orang Guru, dimana 90% Gurunya sudah Sarjana (S1), dan 10% masih menjalani proses menuju jenjang Sarjana (S1). Guru disini juga mengajarkan siswanya untuk dapat berwirausaha, agar kelak setelah lulus dari MTs Al Washliyah dapat melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Pasalnya, kami prihatin apabila ada siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) karena factor ekonomi. Jadi kami berikan pembelajaran tentang wirausaha, dan kami juga bangga ada sekitar enam anak yang menjadi lulusan MTs Al Washliyah mampu membiayai SMA dari hasil pembelajaran wirausaha yang telah diterimanya, pungkasnya.(Saelatun).

Terkait Pegawai Disdik Indramayu Kutip Rp 500 Ribu, KOMPAKK Akan Laporkan ke Kepolisian


Drs. H. Satori Kepala Sub Bag. PE (Perencana dan Evaluasi) Disdik Kabupaten Indramayu

(Indramayu, Dialog)-Terkait adanya pengutipan dana sebesar Rp. 500 Ribu yang dilakukan . H. Satori Kepala Sub Bag. PE (Perencana dan Evaluasi) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu untuk biaya transportasi bagi 1.100 Guru yang akan mengikuti Uji Kopetensi Awal yang diselenggarakan di Pusat Latihan Pendidikan Guru (PLPG) Unnes Semarang. KOMPAKK (Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi) Indramayu akan melaporkan ke pihak Kepolisian. Hal itu dilakukan karena adanya para Guru yang telah menyerahkan dana sebesar Rp. 500 Ribu yang merasa keberatan dan dianggap telah dipaksa untuk memenuhi menyerahkan uang sebesar itu mengadu ke KOMPAKK.
Ketua KOMPAKK Indramayu Dadang Hermawan, SE. saat dimintai komentarnya mengatakan, terkait adanya kutipan dana sebesar Rp. 500 Ribu/Guru untuk biaya transportasi dari Kabupaten Indramayu ke Semarang yang dianggap terlalu tinggi bagi para Guru dan permasalahannya sudah mengadukan ke kami, tentunya akan kami sikapi. Kalau memang hasil kajian kami ada unsur tindak Pidana, permasalahan ini akan kami laporkan ke pihak kepolisan, jeals Dadang.
Dikatakan Dadang, sementara ini Divisi Investigasi dan Divisi Advokasi, Hukum dan Ham KOMAPKK masih melakukan kajian atas permasalahan ini. Kalau akhirnya hasil kajian ternyata terbukti memenuhi unsur adanya tindakan Pidana, kami akan segera untuk diporses secara hukum atas permasalahan ini kepada pihak yang berwajib, tegasnya.
Dadang menambahkan, jangan karena para Guru yang berharap bisa lulus untuk memperoleh Program Sertifikasi Guru, lalu seenaknya memanfaatkan dengan  mengutip uang yang memberatkan kepada para Guru tersebut.  Jangan karena alasannya itu hasil musyawarah. Buktinya hasil musyawarah mereka para Guru ada yang keberatan dan mengadu kepada Kami, tandasnya.
Sementara itu Ketua Serikat Guru Indramayu (SeGI) Muhammad Iyus Kuswandi, S.Pd. yang juga mantan Guru Matematika SMP Unggulan Sidang INdramayu saat dimintai komentarnya mengatakan, Saya berpendapat bahwa hal ini hanyalah satu indikasi masih banyaknya pungutan yang sering dialami oleh para Guru. Terutama Guru SD mulai dari kenaikan golongan, kenaikan gaji berkala, penerimaan sertifikasi guru dan penerimaan tunjangan perbaikan penghasilan, itu semua tidak lepas dari pungutan yang jumlahnya bervariasi, “ Sangat disayangkan para Guru seolah-olah rela dengan adanya berbagai pungutan itu. Dan mereka tidak berani untuk angkat suara atau protes. Akibatnya oknom-oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu untuk mengambil keuntungan sebesar-sebesarnya. Kalau saja para Guru ini solid dan mau melawan atas prilaku ketidakadilan yang sering mereka alami melalui Organisasi Guru yang kritis, niscaya praktek-praktek pungutan seperti itu bisa diminimalisir kalau memang tidak bisa dihilangka, tegasnya.(Dino/Dad).   

Rabu, 25 September 2013

SMP Wira Utama Patrol Memotivasi Jiwa Kewiraan Yang Tinggi



Kepala SMP Wira Utama, Suwardi M.Pd

(Indramayu, Dialog)- SMP Wira Utama (SMP WU) di wilayah Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu yang didirikan 30 tahun lalu, sampai saat ini tetap berlangsung dengan penuh vitalitas, serta keberadaannya masih diperhitungkan oleh masyarakat. Peserta didik baru, pada setiap tahun pelajaran jumlahnya mapan antara 110 hingga 130. Pada tahun pelajaran 2013/2014 ini, peserta didik ada 390 anak terdiri dari 120 orang kelas VII, 156 orang kelas VIII, dan 114 orang kelas IX. Sedangkan tenaga pendidiknya ada 24 orang.
            WIRA UTAMA selain menjadi nomenklatur SMP swasta ini, sekaligus pula menjadi misi yang diemban sekolah.,“Kegiatan Belajar Menggajar (KBM) senantiasa diarahkan untuk memotivasi keWIRAan yang tinggi dalam mencapai kemandirian, sekaligus membentuk SDM yang mengUTAMAkan kualitas kecakapan dalam akademik, berfikir, individu, dan sosial”, kata Kepala SMP Wira Utama  Suwardi M.Pd. ketika dijumpai Dialog beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Dikatakan Suwardi, dewasa ini sekolah terus mengadakan penataan program secara berkelanjutan (basic consept), dengan mengembangkan sikap kerjasama (networking), guna mewujudkan sekolah unggulan yang dapat dipercaya (realiable). Selain itu, sekolah juga menanamkan jiwa nasional yang tinggi dengan mengedepankan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, “ Aplikasinya, pada waktu ujian sekolah maka Kepala SMP WU meminta langsung ke gereja atau biara terdekat untuk soal-soal pelajaran agama bagi siswa non muslim. Karena itu, warga pendatang non muslim banyak yang menyekolahkan anaknya di SMP Wira Utama,” tuturnya.
            Ditambahkan Suwardi, Salah satu ekstra kurikuler (eskul) adalah pelatihan komputer yang diadakan pada hari senin, selasa, jum’at, dan sabtu. Sekolah mensponsori adanya hotspot internet supaya anak-anak dengan senang hati mau dan mampu berkenalan dengan tehnologi komputer dan internet, “ Pada akhir pelatihan diharapkan para siswa minimal paham tentang tatacara membuka dan menutup komputer, bisa menguasai program word dan excel, serta mampu menggunakan internet secara baik dan benar. Untuk kemajuan dimasa depan, saya mengharapkan adanya regenerasi yang mampu mengaplikasikan visi dan misi sekolah”, harapnya.
            Suwardi M.Pd adalah salah seorang pendiri SMP WU yang sejak tahun 2002 mendapat tugas DPK dari Dinas Pendidikan sebagai Kepala Sekolah. Tugas perbantuannya akan berakhir tahun 2014. (Dede/ Syafrudin)


Dua Orang Tewas Lakalantas Dalam Waktu Semalam

(Indramayu, Dialog)- Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di dua lokasi yang berbeda di Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, kembali memakan korban jiwa. Dalam waktu semalam dua orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka, Minggu (22/9).
Peristiwa lakalantas pertama yang terjadi di Jalan Raya Desa Kedokanbunder, Kecamatan Kedokanbunder. Peristiwa berawal saat sepeda motor Honda Revo bernomor polisi E 2021 KJ yang dikendarai seorang pria yang belum diketahui identitasnya melaju dari arah Kecamatan Kedokanbunder menuju Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, disalip sepeda motor Honda Vario bernomor polisi E 6898 SF yang dikendarai Sumarno (37), warga Desa Kedokanbunder. Tiba-tiba, kedua sepeda tersebut berserempetan.
Akibat serempetan keduanya terjatuh dan terpelanting hingga beberapa meter dari lokasi kejadian. Pria tanpa identitas itu meregang nyawa di lokasi kejadian akibat luka serius yang dialaminya. Sedangkan Sumarno mengalami luka-luka. Keduanya dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Tidak lama setelah peristiwa lakalantas itu, di lokasi lainnya juga terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokanbunder. Di lokasi itu, dua sepeda motor juga terlibat lakalantas, hingga mengakibatkan satu orang tewas saat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kecelakaan bermula saat Saenudin (55), warga Desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, mengendarai sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi E 5819 PJ, melintas di Jalan Raya Desa Jayalaksana.
Saat itu ia melaju dari arah Kecamatan Karangampel menuju Kecamatan Jatibarang, Indramayu, tiba-tiba terlibat kecelakaan dengan sepeda motor Honda Grand bernomor polisi E 2104 PG yang dikendarai Tania (21), warga desa setempat. Laju sepeda motor yang dikendarai Saenudin, disambut sepeda motor Tania yang baru saja keluar dari sebuah minimarket. Kedu pengendara terpelanting hingga beberapa meter dari lokasi kejadian. Akibat benturan keras itu, Saenudin tewas dalam perjalanan menuju ke rumah sakit terdekat akibat luka serius yang dialaminya. Sedangkan Tania mengalami luka-luka.

Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kasat Lantas AKP Andryanto didampingi Kanit Lka Iptu Bambang Santoso mengatakan, saat ini, kami masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan tersebut, katanya.(Sukim/Dad).

Kita Harus Menjaga Persatuan dan Kesatuan Serta Menciptakan Kondusifitas


Hj Anna Sophana Irianto Bupati Indramayu Di Depan Masyarakat di Desa Sukaslamet Kroya

(Indramayu, Dialog)- Bupati  Indramayu  Hj. Anna Sophanah Irianto Bupati Indramayu, mengajak kepada segenap masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, bersama-sama menghadapi berbagai hal yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban sehingga tetap terpeliharanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, “Mari  kita wujudkan keamanan yang kondusif supaya program-program pembangunan yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan”, tuturnya.
            Ajakan Bupati itu disampaikan ketika memberikan sambutan pada acara Bupati Ketemu Rakyat (BKR) dengan masyarakat Kecamatan Kroya yang digelar  Jum’at (20/9) di lapangan Desa Sukaslamet. Pernyataan Bupati tersebut menggarisbawahi penjelasan Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintoro Hari Bawono, SIK., MH menyangkut Kamtibmas yang disampaikan sebelumnya.
            Kapolres meminta kepada masyarakat untuk menanggulangi secara bersama hal-hal yang bisa mengganggu keamanan seperti terorisme, anarkisme, narkoba, dan lalum lintas,“Kita harus lebih peduli terhadap kasus-kasus terorisme sebagai musuh bersama, dan tidak boleh tumbuh dan berkembang. Kalau di lingkungan ada orang baru yang berpenampilan aneh dan mencurigakan, segera laporkan kepada yang berwajib. Selain terorisme, kita juga tidak bisa membiarkan terjadinya anarkisme yang menakutkan bagi masyarakat. Kita selalu siap untuk menanggul;angi setiap bentuk anarkisme”, tegasnya.
            AKBP Wahyu Bintoro mengingatkan bahaya Narkoba dimana peredarannya terutama jenis ganja sudah menghawatirkan. Mengenai lalu lintas, ia menegaskan anak-anak yang usianya belum 17 tahun atau belum memiliki SIM, tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor. Dan bagi yang punya SIM bila mengendarai motor biasakanlah memakai Helm.
            Pada BKR itu, Bupati beserta Muspida dan pimpinan instansi pemerintahan mengendarai mobil hanya sampai Pejaten desa Temiyang. Dari situ hingga tempat acara rombongan menaiki sepeda. Menurut Sekretaris Kecamatan Kroya Suwenda SE, Bupati didampingi Ketua DPD Golkar Jabar H. Irianto MS. Syafiuddin ( yang akrab di sapa Kang Yance) berkesempatan meninjau warga dan perumahan tidak layak huni di Pejaten serta memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil pada kegiatan posyandu di desa Tanjungkerta.  Sedangkan di Desa Sukaslamet, Bupati menyerahkan bantuan bagi anak yatim piatu siswa SDN setempat.
Kepala UPTD Pendidikan Kroya Sinar Agung S.Pd.I,MSi menjelaskan yang mendapat bantuan ada 60 anak dengan dana berasal dari Bazis Kecamatan.  
Camat Kroya AK Basuni SIP,Msi. dalam ucapan selamat datangnya berterima kasih kepada Bupati Indramayu karena ruas jalan raya di Kecamatan Kroya pada umumnya sudah baik dan mulus, hanya ada dua ruas jalan yang masih kurang bagus yaitu Cilege-Rokobot dan jalur Harendong yang mengakses ke jalan tol, ujarnya.

            Dalam kaitan ini, Bupati Hj. Anna Sophanah menegaskan, pembangunan dan peningkatan mutu jalan raya di Indramayu akan selesai sepenuhnya pada tahun 2014, “Pada tahun 2014 itu pun, masyarakat sudah memiliki kartu sehat dan kartu pintar menuju program kesehatan dan pendidikan yang gratis, serta semua kantor Polsek sudah akan dibangun, asalkan Pemilu 2014 lancar dan sukses”, ungkap Bupati. (Armo/Syafrudin)

Sejumlah Barang Elektronik Raib Dibawa Kabur Pencuri Kantor Columbos Alami Kerugian Sekitar 36 Juta

 (Indramayu, Dialog)- Sebanyak 7 unit laptop, 3 unit handycam, 10 unit telepon seluler berbagai merek, dan uang tunai Rp 4 juta yang disimpan di dalam laci meja kasir raib dibawa kabur pencuri. Aksi pencurian tersebut terjadi di Kantor Columbus terletak di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Karangmalang, Kecamatan / Kabupaten Indramayu. Peristiwa tersebut perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp 36 juta.
Aksi pencurian tersebut baru diketahui Senin (23/9) pagi, oleh Mohammad Ansori (37) Kepala bagian keuangan. Saat ia hendak memasuki ruang kerjanya di lantai 2, ia dikejutkan dengan raibnya monitor pemantau CCTV yang berada di dekat meja kerjanya. Mengetahui hal tersebut, ia lalu memanggil Nurhadi (18), seorang office boy di kantor tersebut untuk menanyakan hilangnya receiver CCTV itu.
Merasa tidak mengetahui dengan hilangnya receiver CCTV tersebut, Nurhadi bersama Ansori segera melakukan pengecekan di dalam ruangan. Setelah dilakukan pengecekan beberapa barang elektronik telah raib. Mengetahui hal tersebut, keduanya langsung melapor ke petugas kepolisian. Petugas kepolisian yang menerima laporan itu, segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Menurut salah seorang saksi menyebutkan, jika di malam sebelum terjadinya aksi pencurian, ia memilih tidur di ruang collector setelah meninggalkan tiga orang karyawan lainnya yang berada di lantai 2. Saat ditinggalkan olehnya, ketiga karyawan itu tengah melihat televisi sekitar pukul 02.00.
Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kasat Reskrim AKP Wisnu Perdana Putra, mengatakan, saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkapkan pelakunya. Hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi akan menjadi bahan untuk melakukan penyelidikan,” katanya.(Saelatun).


Dikira Melarikan Diri Setelah Menabrak Dua Orang Hingga Tercebur Pria Ditemukan Mengambang Di Waduk Bojongsari

 (Indramayu, Dialog)- Dikabarkan melarikan diri setelah menabrak dua orang warga di sekitar lokasi kejadian. Pria bernama Munadi (27), warga Desa Dukuh, Kecamatan / Kabupaten Indramayu itu, jasadnya ditemukan telah mengambang di waduk Bojongsari, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Senin (23/9) sekitar pukul 06.00.
Peristiwa penemuan jasad Munadi pertama kali ditemukan oleh seorang yang sedang berjalan kaki. Sehari sebelum ditemukan tewas mengambang, Munadi yang ketika itu mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU bernomor polisi E 4391 TJ dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba menabrak dua orang warga yang tengah duduk menikmati secangkir kopi di sebuah kedai di dekat waduk Bojongsari, Minggu (22/9) dinihari. Kedua warga yang tertabrak yakni, Dasuki (51), warga Kelurahan Bojongsari, dan Aca Sukarsa (70), warga Desa Karangwangi, Kecamatan Karangwareng, Cirebon.
Dasuki, salah seorang korban kecelakaan mengatakan, kejadiannya begitu cepat, sebelum kejadian sepeda motor yang dikendarai Munadi dalam kecepatan tinggi. Saat di jalan yang menikung di kawasan sekitar waduk, laju sepeda motor  itu tidak dapat dikendalikan dan menabrak saya dan Aca yang tengah berada di dekat waduk. Kita bertiga terlempar hingga tercebur ke dalam waduk. Namun sepeda motor yang dikendarai Munadi berada di darat, katanya.
Seusai sadar dari kejadian tersebut Dasuki, berteriak meminta pertolongan warga. Hingga akhirnya Dasuki dan Aca berhasil dievakuasi warga dari dalam waduk. Sedangkan Munadi ketika itu tidak tampak, sehingga diduga melarikan diri setelah terlibat kecelakaan. Akibat kecelakaan itu, Dasuki mengalami luka di bagian tangan dan kakinya. Sedangkan rekannya, Aca mengalami patah tulang kaki dan dilarikan ke rumah sakit di Cirebon setelah sebelumnya mendapat pertolongan medis di RSUD Indramayu.
Setelah ditemukan jasad Munadi lalu dievakuasi ke RSUD Indramayu untuk menjalani visum. Setelah dilakukan identifikasi, jenazahnya langsung dibawa keluarganya untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.(saelatun).


Pengecer Judi Togel Berhasil Digelandang Polisi

(Indramayu, Dialog)- tidak ada kapok-kapoknya walau sudah sering para pengecer Judi Togel ditangkap Polisi di Kawasan Hukum Indramayu. Lagi  Seorang pengecer judi togel berjenis Hongkong berhasil diamankan Polisi. Pengecer togel tersebut berinisial Sut alias Mantri, warga Blok Karangasem, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Pria berusia 47 tahun itu diamankan petugas saat menjalankan aksinya mengecerkan kupon judi togel di Blok Pesantren, Desa Terusan, Kecamatan Sindang. Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan dan mendekam di hotel prodeo Mapolres Indramayu.
Penangkapan terhadap Sut bermula saat petugas Kepolisian yang tengah berpatroli, memperoleh informasi adanya aktivitas perjudian di lokasi tersebut. Petugas yang memperoleh informasi tersebut, kemudian segera mendatangi lokasi. Saat dilakukan penyelidikan, Mantri kedapatan tengah mengecerkan kupon judi togel.
Polisi bergerak cepat meringkus Mantri beserta barang bukti, yang cukup untuk menjerat pria berprofesi sebagai buruh itu. Mantri tak bisa berkutik karena barang bukti itu ada di tangannya saat Polisi melakukan penggerebekan.
Selain menggiring Mantri, Polisi juga berhasil mengamankan satu bendel kupon judi bermerk Hongkong yang sudah ada nomor pasangannya, dan satu bendel kupon Hongkong lainnya yang masih kosong. Tidak hanya itu, Polisi juga berhasil mengamankan sebuah telepon genggam berwarna hijau merk Nokia, sebuah pulpen, serta uang tunai sebesar Rp 200 ribu yang dijadikan sebagai taruhan.

 Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kasat Reskrim AKP Wisnu Perdana Putra didampingi Kanit 1 Ipda Asep Dedi, membenarkan adanya penangkapan pengedar judi Togel jenis Kupon  Hongkong yang sedang mengedarkan kupon Togelnya.  Atas perbuatannya, tersangka terancam melanggar pasal 303 KUH Pidana,” jealsnya.(Sukim/Dad).

Unit Reskrim Polsek Terisi Amankan Tiga Pelaku Curanmor

(Indramayu, Dialog)- Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Terisi berhasil mengamankan tiga orang pelaku Pencurian Sepeda Motor (Curanmor), yaitu TAR alias Rudi (24), warga Desa Loyang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, SID (22), warga Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, dan WAM alias Gojin (17), warga Desa Jatimulya, Kecamatan Terisi. Saat ini, ketiganya diamankan di Mapolsek Terisi dan masih menjalani pemeriksaan. Selain mengamankan ketiga pelaku tersebut, petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti hasil kejahatannya, Minggu (22/9).
 Penangkapan terhadap ketiga pelaku, berawal dari laporan korban bernama Adang Suryana, warga Desa Jatimulya, yang menyebutkan rumahnya telah dibobol maling dan pelakunya berhasil membawa lari sepeda motor miliknya. Bukan hanya sepeda motor saja, pelaku juga berhasil membawa sejumlah telepon genggam yang diletakan di dalam rumah. Pelaku masuk ke  rumah korban dengan cara mencongkel kaca jendela. Saat itu korban tengah tertidur pulas, tidak menyadari bila kemalingan.
Korban yang mengetahui hal itu beberapa saat setelah pelaku melarikan diri, kemudian melaporkan ke petugas setempat. Polisi yang menerima laporan korban, kemudian bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.

Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kapolsek Terisi, AKP Abdul Zuhri, didampingi Kanit Reskrim, Bripka Asep Saepuloh, mengatakan dari tangan ketiga pelaku, kami berhasil mengamankan sepeda motor Yamaha MX dan Suzuki Satri FU, dua buah telepon genggam serta sebuah obeng. Pelaku akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara. Dalam pemeriksaan terungkap, jika pelaku melakukan kejahatan serupa untuk ketiga kalinya. Polisi juga masih memburu seorang tersangka lainnya yang identitasnya telah dikantongi dan kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), katanya.(Wandi/Dad).

Puluhan Botol Miras Disita Petugas Dalam Operasi Pekat

 (Indramayu, Dialog)- Sabtu (21/9) malam Kepolisian Sektor (Polsek) Balongan, Kabupaten Indramayu, lakukan razia operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang bertujuan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat. Dalam operasi pekat ini, petugas Polsek Balongan berhasil menyita puluhan botol Minuman Keras (Miras) berkadar alkohol tinggi dari berbagai jenis dan merk.
AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kapolsek Balongan, AKP Iskandar menuturkan,  kami akan terus melakukan razia untuk menekan angka kriminalitas, yang disebabkan oleh pengaruh miras. Selain mengamankan miras, petugas kepolisian juga menimbau kepada para Pedagang untuk tidak lagi melakukan aktivitas jual beli. Pedagang yang kedapatan menjual miras, didata dan menandatangani surat pernyataan, tuutrnya, Minggu (22/9).
Lebih lanjut Kapolsek menuturkan, miras yang disita dalam razia terdiri dari jenis ciu, oplosan beberapa jenis minuman, dan miras buatan pabrik. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama memberantas pekat yang diakibatkan oleh pengaruh miras, dan bersama-sama untuk mengawasi serta menekan peredaran miras demi keamanan dan ketertiban, imbaunya.
Kapolsek menambahkan, seluruh minuman yang kami sita dalam operasi pekat ini, semuanya berkadar alkohol tinggi dan bisa membahayakan nyawa manusia yang mengonsumsinya. Dan pihaknya berjanji apabila masih ditemukan Pedagang yang tetap menjual miras setelah diperingatkan, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas, jelasnya.(Kad/Dad).



Peserta Uji Kopentensi Awal di PLPG Unnes semarang Keluhkan Biaya Transportasi, Pegawai Disdik Indramayu Kutip 500 Ribu Rupiah Untuk Transportasi


(Indramayu, Dialog)- Beberapa Guru yang akan mengikuti Uji Kopetensi Awal yang diselenggarakan di PLPG (Pusat Latihan Pendidikan Guru) Unnes Semarang keluhan beban biaya untuk transportasi ke Semarang sebesar Rp. 500 Ribu. Biaya transportasi sebesar itu sebenarnya terlalu mahal, apalagi hanya mendapat 1 kali snack dan 1 kali catering,” pemberangkatannya juga belum ada kepastian sudah dipungut dulu. Jangan karena kami para guru yng sedang berharap lulus untuk mendapatkan sertifikasi, lalu seenaknya dimanfaatkan untuk mencari keuntungan dengan membebankan biaya transportasi untuk rental Bus pariwisata sampai sebesar Rp. 500 Ribu, “ jelas salah seorang Guru yang tidak mau disebutkan identitas yang mengadukan permsalahan ini ke Kantor KOMPAKK (Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi) Indramayu beberapa waktu lalu.
Dikatakannya pula, kami sudah menyetor dana untuk transportasi tersebut semenjak bulan Agustus, untuk wilayah Kecamatan Indramayu kami setorkan kepada Suyudi Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan/Kabupaten  Indramayu. Dan sampai dengan saat belum ada kepastian keberangkatan ke Semarangnya kapan, ujarnya.
Sementara itu, Suyudi selaku pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Indramayu saat dikonfirmasi Dialog di kantornya mengatakan, memang betul kami yang menerima setoran sebesar Rp. 500 Ribu untuk biaya transportasi dari para Guru yang akan mengikuti PLPG di Semarang. Itu karena perintah dari kepala UPTD. Dan uang dari para Guru sudah kami setorkan ke Bapak Drs. H. Satori Pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu tidak satu senpun  kami potong, jelasnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Drs. H. Satori Kepala Sub Bag. PE (Perencana dan Evaluasi) Disdik Kabupaten Indramayu saat ditemui Dialog diruang kerjanya beberapa waktu lalu menjelaskan, kami akui sebanyak 1.100 guru yang akan mengikuti Uji Kopentensi Awal program Sertivikasi Guru di PLPG Unnes Semarang dikenakan biaya transportasi sebesar Rp. 500 Ribu. Biaya sebesar itu untuk mencarter Bus dimana untuk satu kursi satu Guru, “ uang dari para Guru yang sudah kami terima sebesar Rp. 500 Juta. Dan uang sebesar itu sudah kami serahkan semuanya ke pihak Ataya Travel. Dan emang masih ada par Guru yng belum setor ke kami. Biaya untuk transportasi sebesar itu merupakan hasil kesepakatan saat rapat musyawah antara para Guru, “ jelasnya.
Disinggung apakah akan mendapatkan fee dari pihak Travel ? Satori mengatakan, saat ini kami belum mendapatkan fee, mungkin setelah kegiatan ini selesai kami akan menerima fee nya. Tapi entah berapa fee yang akan kami terima, ujarnya. (Dino/Dad).

  

Selasa, 24 September 2013

SDN Cipedang Bunder Perlu 6 lokal kelas lagi



                          Kepala SDN Cipedang Bunder, Tatang Sutendi S.Pd.I, MM.                                   

(Indramayu, Dialog)- Sekalipun peserta didik di SDN Cipedang Bunder Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu berjumlah 376 siswa, namun lokal kelas hanya ada 6 ruang. “Karena idealnya di sekolah ini ada 12 lokal agar setiap kelas diisi sekitar 36 orang maka kami telah mengajukan proposal bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 6 lokal ke Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu”, jelas Kepala SDN Cipedang Bunder Tatang Sutendi S.Pd.I MM ketika dijumpai Dialog belum lama ini.
            Kaitan dengan keperluan tambahan ruang kelas, menurut Tatang sewajarnya pemerintah mengecek langsung berbagai keperluan sekolah termasuk jumlah ruang kelas yang dibutuhkan. Hal itu sangat penting agar tuntutan pelajaran harus maksimal dapat diwujudkan dengan peningkatan kualitas pendidikan secara signifikan.
            Dalam melancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), disini ada 12 orang guru terdiri PNS 6 Guru dan Sukwan 6 Orang. Para peserta didik selain mendapat berbagai mata pelajaran, diikutsertakan pula dalam beberapa kegiatan ekstra kurikuler (Eskul) seperti kesenian,  olahraga, dan gerakan kepramukaan.
Siswa  SDN Cipedang Bunder dengan penuh semangat ikut berkemah pada perkemahan Hari Pramuka yang digelar di lapangan Bonru Haurgeulis awal bulan ini yang dibuka oleh Ketua Umum Kwarda Indramayu Drs. H. Supendi MSi. Yang juga Wakil Bupati Indramayu, “Berkat ketekunan berlatih, anak-anak pun pernah meraih juara umum dalam beberapa perlombaan kepramukaan yang diadakan oleh gerakan Pramuka SMPN”, kata Tatang Sutendi SPdI MM, sesaat seusai mengikuti kegiatan pramuka.
            Partisipasi Komite dan Alumni
            Komite Sekolah dan Alumni SDN Cipedang Bunder mempunyai peranan penting dalam pengembangan sekolah. Buktinya ketika pada tahun 2008 sekolah mendapatkan bantuan rehabilitasi 3 lokal yang dilaksanakan secara swakelola senilai Rp 120 juta. Karena pada kenyataannya pembangunan dilakukan secara total maka Komite Sekolah mengkordinasikan orang tua ikut memberikan imbal swadaya sehingga rehabilitasi bisa berjalan sesuai kualitas yang diharapkan.
Begitu juga partisipasi alumni. Salah satu visi sekolah adalah menanamkan cinta almamater terhadap segenap peserta didik agar setelah lulus dan dewasa tidak melupakan sekolah ini. Sebagai wujud visi itu, di SDN Cipedang Bunder yang berdiri diatas tanah seluas 2063 m2, selain ada 6 lokal kelas, ruang guru, 10 WC untuk keperluan Siswa, terdapat pula sebuah Mushola ukuran 7 x 5 m yang dibangun tahun 2010, oleh para alumni yang tersebar di beberapa kota,“Ketika alumni dikontak untuk bersama-sama membangun Mushola, mereka menyambutnya dengan sukacita, serta memberikan bantuan, terkumpul Rp 32 juta sehingga pembangunannya selesai. Di saat mudik Lebaran, mereka para Alumni menyempatkan diri melihat Mushola itu”, pungkasnya. (Syafrudin/Dedy.S)


Senin, 16 September 2013

Mahasiswa STIE & STT yang dapat beasiswa LPM, Akan Di Wisuda pada 19 September 2013


Suasana bimbingan skripsi oleh Dosen Pembimbing A. Fahmi SAg, MM.

(Indramayu, Dialog)-Dalam kesibukannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Indramayu Dra. Hj. Siti Ubaidah MM. tetap peduli terhadap perkembangan pendidikan. Sejak lama ia telah memimpin Yayasan Al-Ashry yang berkecimpung dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak Kanak yang tersebar di berbagai tempat di wilayah Kecamatan Haurgeulis dan Kroya Kabupaten Indramayu. Pada dunia pendidikan tinggi tercatat sebagai dosen tetap Pasca Sarjana STIMA IMMI Jakarta sehingga mampu memotivasi para pemuda untuk menuntut ilmu pada S1 dan S2.
            Dalam posisinya sebagai Ketua DPD LPM Kabupaten Indramayu iapun membuat program guna mendorong para petugas LPM di desa dan kecamatan lulusan SLTA mampu  meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi yaitu dengan memberikan beasiswa 50 % terhadap biaya pendidikannya, “Pada tahun 2013 ini beasiswa diberikan kepada Pengurus LPM desa di wilayah kecamatan Gabus Wetan sebanyak 15 orang Program S1, serta diwilayah kecamatan Patrol 11 orang Progeam S1 dan seorang S2” jelas Hj. Siti Ubaidah.
            Dikatakan Siti Ubaedah yang akrab di sapa Umi, Suatu kegembiraan bahwa 18 orang penerima beasiswa yang kuliah di STIE & STT Pelita Bangsa Bekasi perjalanannya telah 4 tahun dan akan mengikuti wisuda S1 pada tanggal 19 September 2013 mendatang. Untuk memantapkan mahasiswa menghadapi sidang nanti maka pada Minggu (8/9) bertempat di sekretariat Al-Ashry Manggungan Haurgeulis dilangsungkan bimbingan skripsi terhadap para mahasiswa itu, tuturnya.
           Sementara menurut Dosen Pembimbing Skripsi, Ahmad Fahmi SAg, MM diadakannya bimbingan di tempat itu seizin kampus karena pada prinsipnya bimbingan bisa dilakukan dimana saja sesuai kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa. Karena ke 18 mahasiswa itu berasal dari Gabus Wetan, Patrol, Anjatan, Ciasem, Sukamandi dan sekitarnya maka dengan adanya bimbingan di Haurgeulis secara langsung akan lebih efektif, efisien, dan menghemat waktu. Sewaktu perkuliahan dimulai tahun 2009, jumlah mahasiswa ada 42 orang, namun dengan perjalanan waktu, setelah melewati masa 8 semester, mereka hanya tinggal 18 orang, “Kami salut atas keteguhan mereka mengikuti kuliah sampai tuntas. Kepada mereka pun kami mengucapkan selamat mengikuti WISHUDA S1 semoga selamat, lancar, dan berhasil lulus dengan yudicium maksimal”, ujarnya. (Dedi.S/ Syafrudin)


Jempu bola, berbuah 14 Desa Mendapat P4IP Perkotaan



Pertemuan silaturahmi Ketua DPD LPM Beserta kuwu-kuwu di sekretariat DPD LPM Indramayu

Indramayu, Dialog)-Pro aktif menjemput bola sebagai wujud kerja keras yang dilakukan secara sungguh-sungguh oleh  Dra. Hj. Siti Ubaidah MM Ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Indramayu bersama para Kuwu (Kepala Desa-Red) nampaknya tidak sia-sia tetapi menghasilkan disetujuinya empat belas Desa/Kelurahan yang menjadi sasaran Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Pemukiman (P4IP) Perkotaan, dari APBN-P Tahun 2013.
            Pada pertemuan silaturahmi para Kuwu minggu (8/9) dijelaskan oleh Dra. Hj. Siti Ubaidah MM, persetujuan itu dituangkan dalam SK Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 314/KPTS/M/2013 tanggal 29 Juli 2013 ditandatangani Menteri PU Djoko Kirmanto. Setiap desa/kelurahan sasaran akan menerima dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) yang dipergunakan untuk dana pembangunan infrastruktur desa/kelurahan sasaran. Dana BLM yang dipergunakan untuk pelaksanaan pembengunan infrastruktur itu berasal dari dana APBN-P tahun anggaran 2013 yang dihibahkan kepada masyarakat desa/kelurahan sasaran.
            Adapun ke 14 desa/kelurahan di Kabupaten Indramayu yang menjadi sasaran P4IP itu berada di Kecamatan Haurgeulis 10 dan di Kecamatan Indramayu 4 Kelurahan yaitu Cipancuh, Haurgeulis, Haurkolot,, Karangtumaritis, Kertanegara, Mekarjati, Sidadadi, Sukajati, Sumbermulya, Wanakaya, Kelurahan Bojongsari, Karanganyar, Karangmalang, serta Kelurahan Lemahmekar. Anggaran ke 14 P4IP merupakan bentuk kompensasi kenaikan harga BBM dari pemerintah dan mulai cair pada bulan September 2013. Diharapkan pada Desember 2013 juga aka nada 14 desa yang dijadikan sasaran P4IP.
            Menurut Dra. Hj. Siti Ubaidah MM, ada pula proposal dari para Kuwu yang telah dikirim ke kementrian PU dan sudah didisposisi jumlahnya 69 buah dari 30 desa yang pada umumnya adalah tentang PPIP, Balai Desa, Gedunmg PKK, Lapangan Bola, Mobil Siaga, Jalan Setapak, Lapangan Bulu Tangkis,  Gedung Olahraga, PAUD, dan Kantor Desa. Sebanyak 69 Proposal Proposal itu berasal dari 7 kecamatan yaitu Haurgeulis, Gantar, Anjatan, Sukra, Patrol, Bongas, dan Kroya. Tuturnya.( Dedi.S/ Syafrudin)


Salah satu kinerja Anggota DPRD Indramayu, Memfasilitasi Kuwu Membangun Desa

Dra. Hj. Siti Ubaidah MM.


(Indramayu, Dialog)- Salah satu kinerja anggota DPRD Kabupaten Indramayu adalah memberikan motivasi kepada desa-desa untuk terus membangun guna mencapai kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat. Karena itulah, Dra. Hj. Siti Ubaidah MM anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) tidak segan-segan memfasilitasi Kuwu-kuwu (Kepala Desa-Red) menyusun proposal untuk mendapatkan bantuan proyek-proyek pembangunan pedesaan dari pusat dan propinsi.
            Menurutnya, walaupun APBD Kabupaten Indramayu mencapai Rp 2,2 trilyun, namun unuk infra strukturnya hanya 30% berarti Rp 700 milyar. Karena jumlah desa ada 317 maka hal itu kurang memadai, sehingga masih harus ditunjang oleh bantuan anggaran dari pusat dan propinsi. Pemerintah Desa tidak bisa hanya diam dan menunggu datangnya bantuan itu, tetapi harus pro aktif menjemput bola dalam arti Kuwu harus membuat proposal permohonan bantuan terhadap proyek yang ada di pusat atau propinsi,“ Saya siap memfasilitasi para Kuwu karena saya mempunyai link di pusat yaitu beberapa teman lama yang bersedia membantu kita baik mengenai berbagai informasi maupun bantuan untuk melancarkan pengajuan proposal pembangunan”, kata Dra. Hj. Siti Ubaidah MM dalam pertemuannya dengan para Kuwu dalam acara silaturahmi  yang  diadakan  minggu (8/9) di blok Manggungan Desa/Kecamatan Haurgeulis.

            Dikatakan, banyak proyek pembangunan dari pusat yang bisa diberikan kepada desa-desa secara penunjukkan langsung (Juksung) seperti pembangunan air minum, jalan poros desa, infra struktur pedesaan, pembangunan balai desa, pembangunan pasar desa, pembangunan pendidikan anak usia dini (PAUD) penambahan ruangan kelas pada SD, SLTP, dan SLTA,“ Selain itu ada pula bantuan untuk masyarakat petani seperti pembuatan empang pemeliharaan ikan, bantuan pengadaan bibit sapi,, serta proyek-proyek pembangunan pedesaan yang berkaitan dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan petani”, pungkas Dra. Hj. Siti Ubaidah MM. yang pada Pemelihan Umum (Pemilu) tahun 2014 mencalonkan lagi sebagai Calon Anggota DPRD Kabupaten Indramayu Dapil 6 Nomor Urut 2.(Syafrudin/Dedi.S)

Pengedar Sabu-sabu Berhasil Diamankan Di Mapolres Indramayu

(Indramayu, Dialog)- Satuan Narkoba Polres Indramayu berhasil mengamankan Sup (35) warga Blok Babakan, Desa / Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, diduga mengedarkan sabu-sabu, Senin (9/9). Dan berhasil mengamankan barang bukti sabu-sabu yang dibawanya.
Penangkapan Sup berawal dari penyelidikan Polisi yang mencurigai aktivitas Sup yang ditengarai sebagai pengedar sabu-sabu. Untuk memancing Sup dari sarangnya, Polisi melakukan penyamaran sebagai pembeli. Belum selesai transaksi itu dilakukan, sejumlah petugas kepolisian yang telah memantau pergerakan Sup menggerebeknya dan menggelandang Sup ke Mapolres Indramayu. Ia pun tertangkap tangan bersama barang bukti tersebut yang ia sembunyikan di balik pakaiannya.
Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., MH, melalui Kasat Narkoba AKP Carim B Merta mengatakan, bersamanya kami juga berhasil mengamankan 4 paket sabu-sabu yang telah siap untuk diedarkan, dan barang haram itu cukup menjadi bukti untuk menjeratnya. Kini Sup harus mendekam di balik jeruji besi Mapolres Indramayu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Atas perbuatan yang dilakukannya, ia dijerat dengan pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 111 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 hingga 12 tahun penjara,” ucapnya.
Sup mengaku sabu-sabu yang dijualnya itu berasal dari Subang, ia dapatkan dengan cara membeli dengan harga Rp 250 ribu per paket.(Sukim/Dad).


Nekat Mencuri Gabah Untuk Membeli Susu Istrinya Yang Sedang Hamil, Pelaku Nyaris Dibakar Massa Saat Aksinya Diketahui Warga

(Indramayu, Dialog)- Beruntung nyawa Sut (21) warga Blok Bangong, Desa Tanjung Kerta, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu itu, dapat terselamatkan setelah petugas Polsek Bongas cepat tiba dilokasi kejadian. Sebelumnya pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga dan tubuhnya nyaris dibakar massa. Saat itu warga emosi terhadap pelaku yang nekat mencuri gabah di  areal persawahan Blok Gandu, Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Minggu siang (8/9).
Kejadiannya berawal saat Warto (40) sang pemilik gabah mengatakan, saat saya sedang memanen padi, gabah itu disimpan di pinggir tanggul. Dan saya melanjutkan kegiatan merontokan padi. Sementara gabah yang telah dimasukkan kedalam karung yang saya letakkan dipinggir tanggul, tiba-tiba gabah tersebut dibawa seseorang yang tidak saya kenal, lantas saya berteriak maling, ucapnya.
Mendengar teriakan korban, Buruh tani lainnya berusaha mengejar pelaku. Pelaku yang membawa sepeda motor itu berusaha melarikan diri sambil membawa gabah curiannya. Beberapa ratus meter dari lokasi kejadian tepatnya di toang Blok Gandu, Desa Sidamulya, pelaku berhasil ditangkap. Penangkapan tersebut mengundang perhatian warga. Ratusan warga yang tersulut emosi langsung menghakimi pelaku dan nyaris membakar pelaku.
Secara bersamaan, petugas Polsek Bongas yang sedang patroli melintas di lokasi tersebut. Melihat ada massa yang sedang menghakimi seseorang yang diduga melakukan pencurian, petugas langsung mengamankan dan membawanya ke Mapolsek. Melihat pelaku pencurian dibawa ke Mapolsek, warga yang sudah tersulut emosi kemudian melampiaskan kemarahan dengan membakar sepeda motor milik tersangka.
Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK., SH, melalui Kapolsek Bongas AKP Noneng Sukarna, SH, didampingi Kanit Reskrim Aiptu Ahmad Tobii, membenarkan kejadian tersebut.“Tersangka kini diamankan di Mapolsek beserta sepeda motor Honda Supra Fit yang kondisinya tak berbentuk karena dibakar massa. Dari tangan tersangka juga diamankan barang bukti dua karung gabah,” katanya.

Seusai menjalani pemeriksaan di ruang Unit Reskrim Polsek Bongas, Sut mengaku aksi nekatnya itu lantaran dirinya tidak punya uang untuk membeli susu untuk istrinya yang sedang hamil lima bulan. “Saya gelap mata karena tidak punya uang sama sekali, sehingga saya melakukan perbuatan ini,” tuturnya.(Wandi/Dad).