Cari Blog Ini

Jumat, 20 Maret 2015

Jebolnya Sungai Cimanuk 7 Kecamatan Di Indramayu Dilanda Banjir





Nampak dalam gambar banjir jebolnya tanggul Sungai Cimanuk melanda di Kecamatan Jatibarang (Gambar atas) dan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu (Gambar bawah).


(Indramayu,Dialog)- Banjir akibat Jebolnya tanggul sungai Cimanuk di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu Senin pagi (16/3), telah menyebabkan jalur utama pantura Jatibarang Kabupaten Idramayu lumpuh. Lalu lintas arah Jakarta ke Cirebon melalui Jaibarang dialihkan melalui Karangampel menuju Cirebon. Kemacetan panjang di ruas ini mencapai 10 km.

Setelah 24 jam lebih jalur Pantura Jatibarang Indramayu lumpuh total akibat amukan Kali Cimanuk, kini sudah bisa dilalui kendaraan, meski ribuan pemukiman warga masih terendam banjir."Kendaraan sudah bisa lewat. Debit air di Rentang-nya sudah turun," ujar Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) kepada Dialog, Selasa (17/3).
Menurut Sutopo, banjir tersebut adalah kiriman dari hulu DAS Cimanuk yaitu hujan deras di wilayah Garut dan Majalengka, sementara di Indramayu sendiri tidak hujan sepanjang Minggu, tuturnya
Sebelumnya, Jebolnya tanggul sungai Cimanuk di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, pada Senin (16/3) sekitar pukul 03.00 WIB telah menyebabkan banjir meluas di 7 kecamatan di Indramayu yaitu di Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Lohbener, Sindang, Tukdana, dan Kecamatan Pasekan. Daerah yang terparah tergenang adalah di wilayah Jatibarang dan Kertasemaya, tinggi banjir mencapai 3 meter.
Dari data yang berhasil dihimppun BNPB, Ribuan rumah terendam banjir. Di Desa Pilangsari dan Desa Jatibarang Baru Kec Jatibarang terdapat sekitar 1.000 rumah dan 100 hektar sawah terendam banjir setinggi 2-3 meter dengan penduduk 10.500 jiwa menderita. Di Kecamatan  Lohbener terdapat pengungsi sebanyak 600 KK. Di kecamatan lain pendataan masih dilakukan oleh BPBD Indramayu.
Sementara itu anggota DPRD Indramayu dari Fraksi Partai PKB, Azun Mauzun memaparkan, jebolnya tanggul kali Cimanuk sebelumnya sudah terprediksi, pasalnya Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah diingatkan untuk segera memperbaiki tanggul tersebut, namun sama sekali tidak digubris."Sebelum terjadi banjir, kami sudah mewanti wanti untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol maupun tanggul yang sudah terkikis, tapi apa mau di kata suara kami tidak didengar. Akhirnya kaya begini kejadianya. Kita mau menyalahkan siapa lagi kalau sudah terjadi. Tetap rakyat yang menderita," ujar Azun kepada Dialog, Selasa (17/3).
Berdasarkan data yang diperoleh Dialog dari BNPB, kecamatan-kecamatan yang  terdampak langsung banjir yaitu : Kecamatan Jatibarang; Desa  Jatibarang Baru (7.000 jiwa), dan Desa Pilangsari (3.500 jiwa), Kecamatan Kertasmaya;  Desa Tulungagung (375 KK), Desa Kertasmaya (187 KK), Desa Sukawera (masih pendataan), dan Ds. Kliwed (masih pendataan), Kecamatan. Lohbener; Desa. Rambatan, dan Blok Balas (masih pendataan), Kecamatan Pasekan; Desa Pagirikan (23 KK), Desa Pasekan (25 KK), dan Desa Berondong (35 KK). 
Sementara tempat-tempat pengungsi warga yaitu: Kecamatan Jatibarang di Kantor  UPTD PU Kecamatan (50 KK), dan SMPN 1 Jatibarang (100 KK), Kecamatan Kertasmaya; di Desa Tulungagung ada 2 titik pengungsian yakni di Pesantren Sirojuttulodin, dan rumah Ibu Hj. Idoh dengan pengungsi 250 KK, dan di Desa Kertasmaya ada 3 titik pengungsian yakni di Balai Desa Kertasmaya , Blok Rengas dan Blok Mesjid sekitar 187 KK, Kecamatan Lohbener Ada 3 titik pengungsian yakni  Masjid, Sekolah TK, dan tempat bendungan sekitar 300 KK. 

Saat ini, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lainnya. Tim penanggulangan bencana juga menurunkan 20 personel BPBD, 86 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Jabar, dan Badan SAR Nasional (Basarnas) menurunkan 20 personel (Dadang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar