Cari Blog Ini

Kamis, 19 Maret 2015

Golkar Belum Menentukan Balon Bupati Indramayu Periode 2015-2020

(Indramayu, Dialog)- Dengan akan habisnya masa jabatan Bupati Indramayu pada tahun 2015 sekarang ini, Perhelatan Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Indramayu sudah semakin Ramai bermunculan para Bakal Calon (Balon) Bupati Indramayu, baik dai kalangan Politisi, Akademisi, Pengusaha dan lain-lain. Sementara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Indramayu, masih menunggu hasil keputusan pengadilan untuk memastikan DPP Partai Golkar yang sah. DPD Golkar juga belum berpikir tentang siapa yang bakal diusung sebagai Balon Bupati Indramayu untuk periode 2015-2020 mendatang.
Ketua DPD Partai Golkar Indramayu, Drs H Udi Karyudi saat ditemui Dialog menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan pengadilan untuk memastikan apakah Partai Golkar Munas Jakarta atau Munas Bali yang diakui oleh pemerintah. Keputusan pengadilan tersebut, akan dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan partai dalam menghadapi perhelatan Pilbup Indramayu, tuturnya.
Dikatakan Udi, partai kami tidak mau terburu-buru dalam menentukan balon bupati karena waktu pelaksanaan pilbup juga masih belum jelas. Pemerintah meminta agar pilbup dilaksanakan pada bulan September 2015, sementara DPR RI minta dilaksanakan pada bulan Februari 2016. “ Melihat dari waktu sendiri, Golkar menilai belum ada titik temu sehingga masih ada waktu bagi partai Golkar untuk menyiapkan strategi parpol dalam meng­hadapi pilbup.Yang jelas kami masih menunggu hasil keputusan pengadilan,” jelasnya.
Lebihlanjut Udi mengatakan, Golkar dalam menentukan seorang balon bupati itu berpedoman pada mekanisme partai  yang sudah ditetapkan oleh DPP Partai Golkar.”Silahkan siapa saja berhak untuk  maju pada pilbup, tapi tetap yang menentukan adalah DPP. Tentunya akan melihat hasul survei,”tuturnya.

Udi menambahkan, dalam menentukan seorang calon  bupati itu, Partai Golkar menggunakan dasar pada  petunjuk pelaksanaan (Juklak) DPP Partai Golkar Nomor: Juklak_13/DPP/Golkar/XI/2011 tentang tata cara pemilihan umum Kepala Daerah dari Partai Golkar. “ Mekanisme tentang  siapa yang bakal diusung sebagai cabup juga merupakan hasil survey Golkar dilapangan. Seperti majunya Hj Anna Sophanah pada tahun 2010 sebagai cabup Indramayu saat itu diminta oleh DPP untuk maju karena tingkat popularitasnya melebihi calon lain. Dengan kondisi dualisme kepengurusan DPP Golkar  Kami berharap kedua kubu Golkar Munas Jakarta dan Bali, bisa islah, sehingga proses politik di daerah tidak terganggu,” pungkasnya.(Sukim/Dad).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar