(Indramayu,
Dialog)-Alumni SDN Bantarwaru 2 Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu pada
umumnya sudah mandiri, ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta,
pedagang, dan ada pula yang menjadi pengusaha, dan aktivitas lainnya.
Karena sekolah ini berdiri sejak 40
tahun lalu maka banyak alumni yang menyekolahkan anak-anaknya juga disini.
“Mereka merasa peduli terhadap pengembangan sekolah. Ketika berkunjung ke
sekolah, banyak alumni menyatakan keinginannya agar sekolah yang letaknya
strategis didekat jalan raya Subang-Cikamurang itu dapat tampil lebih
baik, indah, dan menarik hati”, jelas Kepala SDN Bantarwaru 2 Sukaryadi SPd.SD
kepada dialog senin (16/3) di ruang kerjanya.
Sejak pengangkatannya menjadi
Kepsek 2 tahun lalu, ia berusaha untuk membangun dan mengembangkan sekolah.
Tahun 2014 telah dilaksanakan perbaikan 3 lokal kelas yang biayanya didapatkan
dari bantuan pemerintah berupa rehabilitasi sedang sebesar Rp
172.955.000,- dikerjakan secara swakelola, dan hasilnya baik sesuai dengan
ketentuan.
Selaras dengan kehendak alumni dan
orang tua murid, penataan sekolah pun terus dilakukan. Setelah beberapa waktu
lalu diadakan pengurugan halaman depan seluas 500 meter persegi dengan pasir
dan batu (sirtu) maka mulai minggu (15/3) di halaman itu dilaksanakan
pemasangan paving block. “Setelah pemasangan paving block selesai kami akan
mengadakan pertemuan dengan alumni dan orang tua untuk pertanggung jawaban
keuangan, silaturahmi, serta mengetahui bagaimana tanggapan mereka terhadap
pengembangan sekolah di masa mendatang”, kata Kepala Sekolah.
Dengan penataan itu maka halaman
keadaannya menjadi lebih baik sehingga memadai untuk dipergunakan sebagai
tempat upacara, olahraga, dan kegiatan lainnya. Olahraga yang dikembangkan di
SDN Bantarwaru 2 adalah sepakbola, bolavoli, tenis meja, dan atletik. Hasilnya
lumayan, pada arena olympiade olahraga siswa nasional (O2SN) tingkat kecamatan
Gantar 2015 pekan lalu, siswa sekolah itu Aldy kelas V berhasil meraih juara
ketiga atletik. “Keberhasilan itu berkat kedisiplinan dan ketekunan dalam
mengikuti latihan yang diadakan oleh guru olahraga dan pembinaan guru-guru
lainnya”, katanya.
Pada tahun pelajaran 2014/2015,
guru-guru berjumlah 9 orang, sedangkan murid ada 152 orang diantaranya 38 orang
kelas VI yang sudah siap untuk mengikuti ujian nasional.
Walaupun 3 lokal kelas baru saja
diperbaiki pada tahun 2014 lalu namun 3 lokal lainnya belum diperbaiki padahal
keadaannya sudah rusak berat karena dibangun pada tahun 1975. “Karena ketiga
lokal kelas itu dibangun sejak 40 tahun lalu maka kondisinya memprihatinkan.
Bagian atasnya tidak ada plafon sehingga kotoran dari atas sering jatuh ke
bawah. Temboknya rapuh, dan ventilasinya tidak ada. Perlu adanya rehabilitasi
berat secara menyeluruh, sejak fondasi hingga bagian atasnya”, tegas Sukaryadi
SPd.SD (Dedi S/Syafrudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar