Cari Blog Ini

Rabu, 23 Oktober 2013

Mayarakat Gabus Wetan Ingin Jalan Betonisasi Dituntaskan




Dra. Hj. Siti Ubaidah MM bersama masyarakat Gabus Kulon pada acara reses


(Indramayu, Dialog)-Masyarakat di wilayah kecamatan Gabus Wetan (GW) mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hj. Anna Sophanah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu yang telah melaksanakan pengecoran (betonisasi) sebagian besar jalan raya yang menghubungkan Gabus Wetan dengan Wanguk Kecamatan Anjatan sepanjang 15 km.
Namun masih ada beberapa ruas jalan yang belum dibeton. Karena itu masyarakat  mengingiinkan agar pengecoran/dibeton itu dapat segera direalisasikan dan disempurnakan sepenuhnya. Demikian dikemukakan Kuwu (Kepala Desa-Red) Desa Gabus Kulon Sukandi kepada anggota DPRD Kab. Indramayu dari Fraksi PArtai Golkar, Dra. Hj. Siti Ubaidah MM dalam acara reses yang dilangsungkan selasa (1/10) di desa Gabus Kulon.
Seusai di Gabus Kulon, reses hari itu juga dilanjutkan ke desa Kedung Dawa yang diadakan di blok mushola. Disinipun, baik Kuwu maupun tokoh-tokoh masyarakat menyampaikan kehendaknya agar jalan raya GW-Wanguk segera dicor seluruhnya. Selain itu, karena sepanjang jalur GW-Wanguk masih minim lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan maupun tindak kejahatan, maka masyarakat pun menyampaikan keinginannya agar pemerintah memperbanyak PJU guna meminimalisir terjadinya kecelakaan maupun tindak kejahatan.
Masalah lain yang mendapat sorotan masyarakat adalah menyurutnya aliran air di saluran irigasi sehingga para petani merasa sulit mendapatkan air sesuai yang dibutuhkan untuk mengairi pesawahan, “Di musim kemarau ini kami mengharapkan bantuan pemerintah agar bisa menambah debit air pada saluran-saluran irigasi supaya kegiatan pertanian disini dapat berjalan dengan baik dan lancar”, kata salah seorang petani.
Menanggapi berbagai usulan masyarakat itu, Dra. Hj. Siti Ubaidah MM berjanji insya Allah akan menyampaikan permasalahan itu kepada Pemerintah Daerah untuk secepatnya direalisasikan pada APBD tahun 2014. Ia mengadakan reses di Gabus Wetan karena pada pemilu 2009 menjadi caleg Golkar dari Dapil 5,“Walaupun pada pemilu 2014 menjadi caleg Golkar dari Dapil 6, namun saya tidak akan menjadi kacang yang lupa pada kulitnya, tetap akan memperjuangkan kepentingan masyarakat baik di dapil 6, dapil 5, maupun masyarakat Indramayu lainnya. Saya akan membantu melancarkan pengajuan proposal pembangunan yang diajukan oleh para Kuwu  sampai ke tingkat pusat”, tegasnya.(Syafrudin/Dedi S)




Peringati Hari Jadi ke- 486, Indramayu Bangkit Dicanangkan


Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah

(Indramayu,Dialog)-Pada tahun 2014 mendatang pemerintah Kabupaten Indramayu akan mencanangkan “Tahun peningkatan kinerja dan prestasi menuju Indramayu Bangkit.” Pencanangan ini dimaksudkan untuk memotivasi seluruh jajaran pemerintahan, dalam hal ini para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat secara keseluruhan agar dapat meningkatkan kinerja dan prestasinya masing-masing, “Bangkitnya Indramayu pada hari ini dan akan datang sangat ditentukan oleh kinerja aparat pemerintahannya. Kinerja aparat pemerintahan yang baik akan berdampak pada pencapaian prestasi, demikian juga sebaliknya. Ketika kinerja dan pretasi ini bisa ditingkatkan, maka secara keseluruhan akan berimbas terhadap bangkitnya Kabupaten Indramayu dari segala ketertinggalan,” tegas Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah.
Secara nasional, untuk meningkatkan kinerja aparatur, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan, diantaranya PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Kedua peraturan pemerintah ini merupakan rujukan bagi pembina kepegawaian dan para PNS dalam menjalankan tugasnya. Untuk mencapai kinerja yang maksimal, seluruh PNS harus memedomani kedua PP ini dan mengimplementasikannya secara konsekwen.
Peningkatan kinerja dan prestasi tidak bisa dicapai begitu saja. Indramayu Bangkit juga tidak bisa diwujudkan tanpa ikhtiar yang nyata dan jelas. Dalam konteks ini, penegakan disiplin PNS yang merujuk pada peraturan pemerintah tersebut menjadi hal yang niscaya, yang tidak bisa tawar, apalagi diabaikan.
Dijelaskan Bupati Anna, salah satu upaya untuk mewujudkan Indramayu Bangkit, pemerintah daerah akan mengeluarkan regulasi berkaitan dengan jam malam bagi anak usia sekolah. Regulasi  ini dibuat dengan tujuan memaksimalkan jam malam untuk kepentingan belajar, mengaji, dan hal-hal bermanfaat lainnya, dan sekaligus membatasi ruang gerak anak usia sekolah pada malam hari untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Saat ini, aktivitas pada jam malam banyak dimanfaatkan anak-anak usia sekolah untuk kegiatan yang tidak bermanfaat. Kebanyakan dari mereka pada jam malam, yaitu pukul 19.00 s.d. 21.00 berada di depan layar kaca (TV) atau di luar rumah. Jika ini terus dibiarkan maka generasi muda kita akan kehilangan kesempatan emasnya untuk membangun kepribadian yang kuat, akhlak yang mulia, dan kecerdasan yang mumpuni.
Peran orang tua tentu sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ini. Para orang tua jangan membiarkan anak-anaknya berada di luar rumah melakukan aktivitas tidak bermanfaat pada jam malam. Bahkan pada jam malam tertentu, di rumah pun anak-anak tidak boleh bebas nonton tv. “Jangan biarkan tv menjadi orang tua kedua bagi anak-anak. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Regulasi mengenai jam malam bagi anak usia sekolah antara lain juga akan menyentuh pengaturan waktu. Substansinya, pemerintah ingin mengarahkan anak-anak untuk memanfaatkan waktu jam malam dengan aktivitas positif, seperti belajar, membaca, mengaji, atau berdiskusi. 

“Aktivitas seperti inilah yang akan membentuk anak-anak memiliki kepribadian yang tangguh, akhlak yang mulia, dan kecerdasan mumpuni. Anak-anak seperti ini pulalah yang akan mewarisi dan melanjutkan perjuangan kita sekaligus mewujudkan Indramayu Bangkit,” harapnya.(Dadang)

MTs Al Washliyah Sindang Berharap Bantuan Dari Pemerintah





(Indramayu, Dialog)- MTs Al Washliyah Sindang terletak di Jalan Ismail, Desa / Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu ini, nampaknya belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, pasalnya selama ini MTs Al Washliyah belum memperoleh bantuan dari Pemerintah, baik itu berupa rehab ruang untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), maupun berupa fasilitas mebeler. Sudah beberapa kali mengajukan proposal untuk rehab maupun penambahan ruang KBM ke Pemkab Indramayu, hingga ke Kanwil sampai saat ini belum ada realisasi, jelasp Kepala MTs AL Washliyah Sindang Julianto Ramdhani, S.Pd, didampingi Wakil Kepala MTs Al Washliyah Rasidin, S.Pd.I, Sabtu (28/9) diruang kerjanya.
Julianto mengatakan, terakhir sekolah kami menerima bantuan dari Pemkab Indramayu pada tahun 2010 berupa 4 unit Komputer. Dan pernah juga mendapat bantuan dari Pusat berupa perlengkapan Laboratorium Bahasa, hanya saja tidak bisa digunakan. Pasalnya, sudah berulang kali mencoba digunakan tetapi selalu ada password yang harus diisi. Kami mencoba bertanya kepada Pemkab Indramayu mengenai password tersebut, hanya saja Pemkab Indramayu tidak mengetahui. Dikarenakan bantuan itu dari pusat, katanya.
MTs Al Washliyah saat ini memiliki jumlah keseluruhan siswa mencapai 498 anak, dimana siswa laki-laki sebanyak 270 dan siswa perempuan sebanyak 228 anak. Sekolah kami hanya memiliki ruang KBM sebanyak 13 ruangan. Itu pun 5 ruangan berada di lokasi yang berbeda. Pasalnya, dilingkungan sekolah kami tidak ada ruangan lagi. Dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler seperti Pramuka, Marchingband, seni keagamaan Rambana, “ MTs Al Washliyah Sindang sering dipanggil untuk menyambutan tamu di Dinas-Dinas. Bahkan, grup marchingband kami diminta untuk menjadi pembuka dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Indramayu Ke 486, oleh Dinas Pendidikan,” Ujar Julianto.
Dikatakan Julianto,  yang tidak kami mengerti, kenapa setiap kali kami mengajukan permohona bantuan ke Dinas terkait tidak pernah terealisasikan, dan selalu di nomor duakan. Sedangkan setiap Dinas meminta grup marchingband kami suruh tampil selalu ingin di nomor satukan? Meski begitu, kami ambil nilai pasitifnya saja. Mungkin dengan sering tampilnya siswa kami disetiap acara apapun, ada dinas yang mau membantu. Kami berharap ada bantuan untuk menambahan ruang KBM, agar 5 ruangan yang berada di lokasi berbeda dapat dijadikan Pesantren maupun Asrama bagi siswa. Setiap waktu Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur kami para Guru dan siswa adakan shalat berjamaah di Masjid Baiturrahma,Tuturnya.

Julianto menambahkan, Untuk tenaga pengajar MTs Al Washilyah memiliki 22 orang Guru, dimana 90% Gurunya sudah Sarjana (S1), dan 10% masih menjalani proses menuju jenjang Sarjana (S1). Guru disini juga mengajarkan siswanya untuk dapat berwirausaha, agar kelak setelah lulus dari MTs Al Washliyah dapat melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Pasalnya, kami prihatin apabila ada siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) karena factor ekonomi. Jadi kami berikan pembelajaran tentang wirausaha, dan kami juga bangga ada sekitar enam anak yang menjadi lulusan MTs Al Washliyah mampu membiayai SMA dari hasil pembelajaran wirausaha yang telah diterimanya, pungkasnya.(Saelatun).

Terkait Pegawai Disdik Indramayu Kutip Rp 500 Ribu, KOMPAKK Akan Laporkan ke Kepolisian


Drs. H. Satori Kepala Sub Bag. PE (Perencana dan Evaluasi) Disdik Kabupaten Indramayu

(Indramayu, Dialog)-Terkait adanya pengutipan dana sebesar Rp. 500 Ribu yang dilakukan . H. Satori Kepala Sub Bag. PE (Perencana dan Evaluasi) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu untuk biaya transportasi bagi 1.100 Guru yang akan mengikuti Uji Kopetensi Awal yang diselenggarakan di Pusat Latihan Pendidikan Guru (PLPG) Unnes Semarang. KOMPAKK (Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi) Indramayu akan melaporkan ke pihak Kepolisian. Hal itu dilakukan karena adanya para Guru yang telah menyerahkan dana sebesar Rp. 500 Ribu yang merasa keberatan dan dianggap telah dipaksa untuk memenuhi menyerahkan uang sebesar itu mengadu ke KOMPAKK.
Ketua KOMPAKK Indramayu Dadang Hermawan, SE. saat dimintai komentarnya mengatakan, terkait adanya kutipan dana sebesar Rp. 500 Ribu/Guru untuk biaya transportasi dari Kabupaten Indramayu ke Semarang yang dianggap terlalu tinggi bagi para Guru dan permasalahannya sudah mengadukan ke kami, tentunya akan kami sikapi. Kalau memang hasil kajian kami ada unsur tindak Pidana, permasalahan ini akan kami laporkan ke pihak kepolisan, jeals Dadang.
Dikatakan Dadang, sementara ini Divisi Investigasi dan Divisi Advokasi, Hukum dan Ham KOMAPKK masih melakukan kajian atas permasalahan ini. Kalau akhirnya hasil kajian ternyata terbukti memenuhi unsur adanya tindakan Pidana, kami akan segera untuk diporses secara hukum atas permasalahan ini kepada pihak yang berwajib, tegasnya.
Dadang menambahkan, jangan karena para Guru yang berharap bisa lulus untuk memperoleh Program Sertifikasi Guru, lalu seenaknya memanfaatkan dengan  mengutip uang yang memberatkan kepada para Guru tersebut.  Jangan karena alasannya itu hasil musyawarah. Buktinya hasil musyawarah mereka para Guru ada yang keberatan dan mengadu kepada Kami, tandasnya.
Sementara itu Ketua Serikat Guru Indramayu (SeGI) Muhammad Iyus Kuswandi, S.Pd. yang juga mantan Guru Matematika SMP Unggulan Sidang INdramayu saat dimintai komentarnya mengatakan, Saya berpendapat bahwa hal ini hanyalah satu indikasi masih banyaknya pungutan yang sering dialami oleh para Guru. Terutama Guru SD mulai dari kenaikan golongan, kenaikan gaji berkala, penerimaan sertifikasi guru dan penerimaan tunjangan perbaikan penghasilan, itu semua tidak lepas dari pungutan yang jumlahnya bervariasi, “ Sangat disayangkan para Guru seolah-olah rela dengan adanya berbagai pungutan itu. Dan mereka tidak berani untuk angkat suara atau protes. Akibatnya oknom-oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu untuk mengambil keuntungan sebesar-sebesarnya. Kalau saja para Guru ini solid dan mau melawan atas prilaku ketidakadilan yang sering mereka alami melalui Organisasi Guru yang kritis, niscaya praktek-praktek pungutan seperti itu bisa diminimalisir kalau memang tidak bisa dihilangka, tegasnya.(Dino/Dad).