Cari Blog Ini

Jumat, 24 Juni 2016

Desa Majasari Terpilih Peserta Lomba Desa Tingkat Jabar 2016

(Indramayu, Dialog)- Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu yang dulu dikategorikan sebagai Inpres Desa Tertinggal (IDT) dengan tingkat angka pengangguran mencapai 42,8 persen, dapat bergerak maju dan terus mengalami perubahan dan pergeseran yang signifikan. Kini Desa Majasari  telah ditetapkan sebagai peserta Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2016, setelah sebelumnya tim juri melakukan observasi lapangan dan penilaian secara obyektif.
Wartono,S.Pd., M.Si. Kuwu (Kepala Desa-Red) Desa Majasari keada Wartawan mengatakan, dirinya mewakili Kabupaten Indramayu untuk mengikuti lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat, adalah sebuah kesempatan emas yang harus bisa dibuktikan kepada seluruh masyarakat desa dan Kabupaten Indramayu. Dengan usaha keras, pihaknya sudah mampu menyelesaikan beberapa tahapan yang sudah dilalui. Menurutnya, hal tersebut adalah sebuah sinyal bahwa Pemerintahan yang dipimpinnya bakal lolos dan menjadi perhatian masyarakat Provinsi Jawa Barat.“Sejak tahun 2012, dengan berbagai terobosan dan inovasi, kami mampu menekan angka kemiskinan hingga pada level 8 persen adalah sebuah upaya yang serius menuju Desa Peradaban,” ungkapnya.
Dikatakan Wartono, sejak dirinya ditetapkan sebagai bagian dari empat desa terbaik tingkat Jawa Barat, luncuran program menuju Desa IT (Informasi Teknologi) dan ICT (Informasi Centre Teknologi) sudah berjalan dengan baik. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai Komunitas Teknologi Informasi dan Komunikasi terbaik se-Jawa Barat kategori mandiri pada tahun 2014, adalah bukti eksistensi penerapan IT di Desa Majasari. Penerapan IT di Desa Majasari dilakukan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.“Desa Majasari saat ini sudah memiliki Pusat Layanan IT, Internet Gratis, Radio Komunitas, sms broadcast , website desa sebagai system informasi desa dan yang membanggakan pula, Perpustakaan Desa Majasari sebagai pusat literasi warga di tahun yang sama meraih juara 3 tingkat Nasional,” ungkapnya.
Dengan terobosan dan inovasi yang mengutamakan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), penguatan sistem kelembagaan dan budaya gotong royong dipastikan pergerakan ekonomi kerakyatan, melalui pola klaster usaha yang berbasis potensi pertanian dan peternakan akan dapat dipacu dengan segera, sehingga Visi Majasari Religius, Apresiatif, Produktif, Inovatif dan Harmonis (RAPIH) dapat segera dituntaskan.“Peluang emas ini hanya terjadi satu kali, maka kami mewakili wilayah Pantura Jawa Barat bertekat untuk menjadi Jawara di ajang lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat dengan segala potensi dan keunggulan yang nanti akan dinilai,” Jelasnya.

Sementara itu Camat Kecamatan Sliyeg Sliyeg, Dulyono, Sos., M.Si kepada Wartawan  mengatakan, selama dirinya bertugas menjadi Camat baru, sekarang menemukan desa yang minim potensi tetapi mampu menggerakkan, mengeksplorasi dan memanfaatkanya sumber daya yang ada, melalui kerjasama dengan semua pihak, sehingga bisa berkembang dari desa IDT menjadi desa yang maju dan kaya berprestasi.“Desa Majasari mampu memberdayakan masyarakat untuk menggali potensi desa dan menjadikan masyarakatnya lebih produktif, terbukti banyak NGO Lokal maupun Nasional dan para Akademisi yang bekerjasama, menjadikan Majasari menjadi labsite, menjadi daya dukung tersendiri dalam peningkatan kapasitas warga.” Paparnya.(saelatun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar