Cari Blog Ini

Kamis, 13 Juni 2013

Puluhan Warga Lakukan Unjuk Rasa Aksi Bungkam, Menolak Kenaikan Harga BBM

(Indramayu, Dialog)- Puluhan warga yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam aksi tersebut, mereka menggelar aksi bungkam dengan menempelkan beberapa stiker yang bertuliskan “Tolak Kenaikan Harga BBM” di sejumlah tempat seperti warung, pangkalan ojek, serta angkutan umum, Sabtu (8/6). Aksi tersebut dilakukan sebagai rerfleksi bahwa pemerintah yang memang bungkam dan merasa tak ada masalah dalam rencana kenaikan harga BBM ini.
Syahrudin sebagai koordinator aksi kepada Wartawan mengatakan, aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk perjuangan masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM. “Entah apa yang dipikirkan pemerintah dengan rencana ini. Sudah jelas opsi menaikkan BBM itu sangat tidak realistis. Kenaikan harga BBM yang masih dalam wacana sudah membuat harga sembako melambung. “Yang paling lucu harga jengkol mampu mengalahkan harga daging. Mau dibuat bagaimana masyarakat ke depan,” jelasnya.
Syahrudin menambahkan, massa juga menolak adanya program BLSM (Bantuan Langsung SementaraMasyarakat) yang hanya menjadi sebuah pembungkam pembodohan karena hanya membuat masyarakat ketergantungan, namun tidak  produktif. Jika mau menyejahterakan, seharusnya membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan bangkitkan industri kecil. Mereka  juga berharap kepada anggota DPRD agar mau mendengar keluhan masyarakat yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Karena anggota DPRD dipilih oleh akyat, dan mereka harus memperjuangkan kepentingan masyarakat, harapnya.
Sementara, salah seorang Supir angkot 01 jurusan Balongan-Indramayu, Supri (40), mengatakan, sepakat agar pemerintah tak menaikan harga BBM. Pasalnya, dengan pendapatan sekarang sudah pas-pasan, apalagi jika harga BBM naik. Selain penumpang akan sepi pasti berujung kepada berkurangnya pendapatan, katanya.

Selain Supir angkot yang mengeluh rencana kenaikan harga BBM, sejumlah Tukang Ojek pun merasa mengeluh atas rencana kenaikan harga BBM. Yanto Pentag  (42), salah seorang Tukang Ojek yang mangkal di Bunderan Kijang mengatakan,  jika harga BBM benar-benar naik, ia akan memilih pekerjaan lain dan menjual motornya saja. Karena jika dipaksakan tentunya akan mencekik hidupnya. “Penghasilan ngojek itu berapa sih mas, belum lagi nanti sembako naik,” keluhnya.(Dede).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar