Cari Blog Ini

Kamis, 13 Juni 2013

Indramayu Kembali Raih Penghargaan Adipura Oleh : Dadang Hermawan, SE. Kepala Biro Indramayu.


Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah Irianto sedang menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono, Senin (10/6), di Istana Negara Jl Medan Merdeka Negara. 


Mungkin bisa dibilang fantastis, kata yang tepat untuk Pemerintah Kabupaten Indramayu satu dekade terakhir ini. Betapa tidak fantastis, semenjak Kabupaten Indramayu dipimpin oleh Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin (Yang Akrab di sapa Yance) Bupati Indramayu selama dua periode yakni periode 2000-2005 dan periode 2005 – 2010, dan sekarang ini Kabupaten Indramayu dilanjutkan kepemimpinannya oleh Hj. Anna Shopanah (periode 2010-2015) yang tidak lain istri dari Yance, Kabupaten Indramayu telah meraih Adipura sebanyak enam kali. Empat kali di masa Yance, dan dua saat ini tahun 2012 dan 2013.
Piala Adipura merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diraih oleh Kabupaten Indramayu ini memang sangat fantastis dan fenomenal. Indramayu pun tercatat sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat yang meraih penghargaan Adipura sebanyak enam kali secara berturut-turut sejak tahun 2006 sampai sekarang, kecuali pada tahun 2011, itu pun karena perubahan kriteria penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang pada akhirnya Kabupaten Indramayu dan banyak kabupaten/kota lain di Jawa Barat tidak mengikuti penilaian Adipura.
Selepas 2011, Kabupaten Indramayu seolah tancap gas. Pembenahan besar-besaran untuk mencapai kota yang bersih dan hijau (clean and green), resik, indah, nyaman, sedap di pandang mata dengan sebaran pohon peneduh yang banyak di jalan protokol (jalur hijau) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mudah ditemui di taman-taman kota menjadikan Indramayu sebagai kabupaten yang layak mendapat penghargaan Adipura.
Tengok saja di jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu. Hampir di sepanjang jalan protokol mudah ditemui pohon ketapang, angsana, glodogan, tanjung, dan lain-lain yang menjadi peneduh jalan. Ini menjadikan jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu menjadi jalur hijau. Indramayu yang dulunya gersang pun akhirnya menjadi teduh.
Begitu juga dengan keberadaan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Meski bertebaran di mana-mana dengan beragam barang dagangnya, mulai lapak penjual makanan sampai jual VCD, tetapi para pedagang itu tetap tertata tertib dan tidak semerawut. Ini yang menjadikan nilai plus bagi kota yang berjuluk Kota Mangga tersebut.
Namun, di atas itu semua yang lebih penting dan membanggakan adalah telah tumbuhnya kesadaran di kalangan masyarakat Indramayu akan budaya bersih dan sehat. Ini dibuktikan dengan tidak adanya sampah yang tercecer di jalanan, apalagi menumpuk di sudut-sudut jalan dalam Kota Indramayu.
Tumbuhnya kesadaran akan budaya bersih dan sehat inilah yang sangat dibanggakan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah. Dan sehingga Piala Adipura tahun 2013 kembali di boyong  Kabupaten Indramayu.  Kesadaran masyarakat Indramayu yang konsisten dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungannya, tentunya turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan Indramayu yang bersih, teduh, nyaman dan sehat. Tanpa partisipasi masyarakat yakin hal itu tidak akan terjadi.
Tugas pemerintah hanya sebagai koordinator, fasilitator, dan regulator dari proses pembangunan ini. Semua berpulang kepada masyarakat itu sendiri. Tanpa partisipasi dari masyarakat pembangunan tidak bermakna. Percuma saja pemerintah ngotot-ngotot tetapi tidak didukung oleh warganya. Namun alhamdulillah hal ini tidak terjadi di Indramayu. Yang ada adalah masyarakat Indramayu seirama dengan pemerintah, ini menunjukkan bahwa masyarakat Indramayu sangat mencintai kotanya. Dan tentunya sudah selayaknya diraihnya penghargaan Adipura tahun 2013 selain menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Indramayu, juga merupakan keberhasilan dan kebanggan bagi masyarakat Indramayu secara keseluruhan.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Irianto tidak henti-hentinya mengajak masyarakat Indramayu untuk selalu memelihara kebersihan lingkungan. Dan berharap, budaya bersih yang telah terbangun ini terus dipelihara di masa-masa mendatang. Ada atau tidak adanya Adipura, budaya bersih harus terus digalakkan. Adipura hanya apresiasi saja dari pemerintah pusat. Tetapi kebersihan harus senantiasa kita lakukan. Bukankah kebersihan sebagian dari iman? Dengan demikian sebagai muslim wajib hukumnya untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan.

Selain meraih penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil yang diterima langsung dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Negara, Senin (10/06). dua sekolah di Kabupaten Indramayu yakni SMPN Unggulan Sindang dan SMKN Krangkeng mendapat Adiwiyata Mandiri untuk yang kedua kalinya. Bahkan untuk SMPN Unggulan Sindang mampu mendapat nilai tertinggi di antara sekolah-sekolah lain di Indonesia. Penghargaan Adiwiyata Mandiri ini tentunya semakin melengkapi kebanggaan masyarakat Indramayu.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar