Cari Blog Ini

Selasa, 20 November 2012

Penyebaran Virus HIV/AIDS Di Indramayu Memprihatinkan


(Indramayu, Dialog)- Penyebaran Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) semakin mngerikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, jumlah penderita HIV / AIDS di Kabupaten Indramayu hingga Oktober 2012 mencapai 829 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 penderita telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dr. Dedi Rohendi, MARS mengatakan, jumlah penderita HIV / AIDS di Kabupaten Indramayu memang terbilang sangat tinggi. Meskipun demikian, dukungan anggaran masalah tersebut justru sangat rendah. “Jumlah penderita HIV / AIDS ini merupakan yang tertinggi di sepanjang jalur pantai utara Jawa Barat,namun anggaran yang disediakan tidak sebanding dengan kebutuhan yang diperlukan ” kata Dedi kepada Wartawan, kemarin.
Dikatakan Dedi, kami sangat prihatin, karena laju penyebaran penderita HIV / AIDS di Kabupaten Indramayu sangat cepat. Pada bulan Februari 2012 jumlah penderita penyakit mematikan ini baru 686 orang, sementara bulan Oktober ini sudah mencapai 829 orang. Berarti selama delapan bulan ada penambahan sebanyak 143 penderita HIV / AIDS. “Penyebaran HIV / AIDS di Indramayu ini memang sangat cepat, dan perlu penanganan serius. Sebab kalau dibiarkan, dikhawatirkan akan menjadi kejadian luar biasa,” tuturnya.
Lebihlanjut Dedi mengatakan, penularan penyakit HIV / AIDS bisa melalui berbagai cara. Di antaranya melalui penggunaan jarum suntik, melalui hubungan seksual, transfuse darah, dan dari Ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Sementara untuk Indramayu, penyebaran HIV/ AIDS terbanyak melalui hubungan seksual. Yaitu dari suami atau istri pengidap HIV / AIDS kepada pasangannya. Selain itu, juga hubungan seksual para Pekerja Seks Komersil (PSK), “ Saya pikir harus ada tindakan yang nyata dan komprehensif dengan melibatkan semua kalangan. Karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” tandasnya.
Dedi Menambahkan, Di Kabupaten Indramayu sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 08 Tahun 2009 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS. Dalam perda itu diatur mengenai penanganan orang yang terinfeksi HIV / AIDS maupun pencegahannya. Namun Perda tersebut sepertinya mandul. Penanggulangan HIV / AIDS di Kabupaten Indramayu juga terkendala minimnya anggaran. Menurutnya, APBD Indramayu hanya menyediakan kira-kira empat persen dari total APBD Tahun 2012. padahal berdasarkan Undang-Undang harusnya sepuluh persen dari total APBD, “ penanganan HIV / AIDS juga terkendala minimnya sarana dan prasarana. Seperti keberadaan Puskesmas Voulentary Conselling Testig (VCT) yang sangat minim. Padahal puskesmas yang satu ini menyediakan layanan konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan HIV / AIDS. Dari 49 Puskesmas yang ada di Kabupaten Indramayu, jumlah Puskesmas VCT baru ada empat buah, yakni Puskesmas Margadadi, Puskesmas Jatibarang, Puskesmas Kandanghaur, dan Puskesmas Karangampel. Kemudian dua rumah sakit yang memberikan pelayanan serupa,” pungkasnya.(Dede).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar