Cari Blog Ini

Kamis, 18 Oktober 2012

Akibat Sering Melakukan kekerasan Terhadap Anaknya, Seorang Ibu Diadukan Anak Kandung dan Mantan Suaminya Ke Polisi


(Indramayu, Dialog)- Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) nampak sering ternjadi dimana-mana. Kali ini terjadi di wilayah hokum Polres Indramayu, dimana Seorang Ibu tega menganiaya anak kandungnya hingga babak belur. Akibatnya, si anak Riyan (13) mengalami luka cukup parah dan harus dibawa ke Rumah Sakit (RS). Atas perbuatan Sami’ah sang Ibu kini mendekam di penjara.
Menurut Fitriyah (22) kakak kandungnya, aksi kekerasan yang dilakukan ibunya itu, Minggu (14/10) lalu, lantaran korban dibelikan musik boks oleh dirinya. Ibunya itu marah karena musik boks tersebut dinilai harganya cukup mahal. Sebagai ungkapan kemarahannya itu, sang ibu lalu menggebuki Fitriyah, kemudian Riyan. Bahkan Riyan menjadi bulan-bulanan kekesalan ibunya. Aksi kekerasan tersebut terjadi di rumah Sami’ah, di Blok Warakas, Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.
Tanpa rasa velas kasihan, sang Ibu memukuli mata korban dengan gagang sapu hingga patah. Akibat tindakannya itu, mata korban sampai bengkak dengan kondisi terluka parah. Sementara, Fitriyah hanya mengalami luka ringan, “ Meski saya menjerit-jerit, namun ibu saya terus memukuli Riyan. Bahkan saya juga ikut dipukuli,” ujar Fitriyah, dihadapan Wartawan saat melapor ke Mapolsek Patrol Indramayu Senin (15/10).
Ayahnya, Cargi (43) setelah menerima informasi anaknya itu dipukuli mantan istrinya hingga babak belur, merasa tidak terima. Oleh Cargi, kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polisi, “ Masalahnya ini sudah dua kali, mantan istri saya memukuli anak saya hingga parah seperti ini. Sebelumnya, Riyan kepalanya bocor hingga sampai dijahit akibat dipukuli ibunya. Sekarang memukuli lagi hingga sampai babak belur begini,” kata Cargi.
Menurut Cargi, ketika dirinya masih bersatu dengan mantan istrinya itu, anak-anaknya, bahkan dirinya seringkali mendapat perlakuan kekerasan dari Sami’ah, “ akibat perlakuan kekerasan yang sering dilakukan Ibunya,  Riyan kini tidak mau sekolah lagi, karena merasa trauma. Riyan berhenti sekolah ketika masih kelas tiga. Sekolahnya di SDN II Mekarsari. Katanya ia berhenti karena takut ibunya sering datang ke sekolah dan sambil memarahinya. Sekarang juga ia tidak mau sekolah lagi, meski saya sudah memaksanya untuk kembali sekolah. Sebenarnya kalau dilanjutkan, Riyan sudah kelas VII SMP, “ jelas Cargi.
Kini Cargi maupun mantan istrinya itu sudah menikah dengan orang lain.
Kapolres Indramayu AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, melalui Kapolsek Patrol AKP Sardjon, SH disampaikan Wakapolsek Patrol AKP H Mashudi, SH MH, membenarkan adanya kasus tindak kekerasan tersebut. “Ayah bersama kakak korban datang kesini untuk melaporkan kasus tersebut. Namun, untuk kasus ini akan kita limpahkan ke unit PPA Polres Satreskrim Indramayu. karena kasus ini adalah kasus perlindungan anak, sehingga PPA lah yang harus menanganinya,” kata Wakapolsek.(Sukim/Dad).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar