Cari Blog Ini

Senin, 10 September 2012

Korban Ledakan Tabung Gas LPG Berharap Bantuan Dana


Indramayu, Dialog) – Masih ingat Casna Al Himmi (40) dan Moh Saeful Anhar (8), bapak dan anak korban luka bakar akibat musibah ledakan Tabung gas elpiji (LPG) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) yang pernah ditulis koran ini.
Hingga saat ini, pasca kejadian, Casna masih berada di ruang isolasi dua RS Pelabuhan, Klayan, Kabupaten Cirebon. Sedangkan Anhar, dirawat terpisah di rung di Pediartic Intensiv Care Unit (PICU), RS Sumber Waras, Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan Keterangan yang dihimpun Dialog, kondisi keluarga asal Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu setelah musibah pada Jumat (24/8) lalui, secara umum sudah mulai membaik. Luka bakar di beberapa bagian tubuh mereka telah mengering. Namun, baik Casna  maupun Anhar belum diperolehkan turun dari tempat tidur. ” Luka- lukanya sudah mengering. Tapi pergerakan anggota tubuhnya belum sempurna. Terutama bagian jari-jari di kedua tangan dan kaki. Mungkin karena kulit bekas luka bakarnya masih lengket dan ada yang menyatu, jadi belum dapat bergerak bebas,” terang Casmin (35) salah satu keluarga korban.
Selama menjalani perawatan di dua RS tersebut, keduanya telah menjalani operasi pembersihan luka agar tidak terenfeksi. Khusus Anhar yang menderita luka bakar combustio grade II dengan luka bakar mencapi 40 persen, telah dioperasi sebanyak 3 kali. Saat ini, bocah yang baru duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar (SD) itu sudah bisa mekani bubur. Hanya untuk memudahkan buang air, ia dipakaikan pembalut (pempers). Sementara Casna, yang mengalami luka bakar parah pada bagian tangan dan perut, hanya dioperasi satu kali pada saat awal-awal masuk RS, tutur Casmin.
Saat ditanya kapan keduanya bisa pulang ke rumah, Casmin belum bisa memprediksikan,” keinginan kami sih cepat-cepat pulang. Tapi ini kan bukan pasien biasa. Khawatir saat  dirumah, lukanya justru malah tambah parah karena perawatannya tidak maksimal. Jadi kami serahkan saja kepada pihak rumah sakit. Pihak keluarga saat ini terus berusaha menggalang dana untuk menutup kekurangan biaya perawatan di dua RS tersebut. Pasalnya, biaya yang di keluarkan sudah sangat besar. Nilainya mencapai Rp 60 juta lebih untuk dua orang atau maing-masing Rp30 juta. Sebagian biaya sudah ditutupi setelah mendapat suntikan dana dari pihak keluarga melalui urunan atau patungan. bongkar tabungan, jual perhiasan. Utang sana-sini. Apa saja lah, yang penting cepat sembuh, ”  ’ungkapnya.
Dia mengakui, pihak keluarga saat ini sangat mengharapkan sekali bantuan dari donatur untuk dapat meringankan biaya pengobatan Casna dan anaknya menjalani perawatan di rumah sakit. Apalagi selama ini, belum menerima bantuan dari pemerintah, ” kami berharap baik dari Pemerintah Kabupaten Indramayu maupun dari para Dermawan bisa memberikan bantuan dana untuk biaya pengobatan suadara kami, ” harapnya.(ARMO/DAD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar