Cari Blog Ini

Rabu, 06 Juni 2012

Kompi Kembali Soroti Pemcemaran Crude Oil

Indramayu, Dialog)- Pencemaran yang terjadi di pesisir Indramayu akibat ceceran minyak mentah (crude oil) sejak beberapa tahun belakangan, satu persatu mulai terungkap.
Sekretaris Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), Iing Rohimin kepada Dialog  saat ditemui di Sekretariat Kompi beberapa waktu lalu menjelaskan, pada tahun 2008 pihak Pertamina RU-VI Balongan menyatakan bertanggung jawab atas terjadinya ceceran crude oil di pantai Indramayu sepanjang 30 KM, mulai dari pesisir Kecamatan Balongan hingga Kecamatan Cantigi. Sejak peristiwa besar tersebut, ternyata masih sering terjadi ceceran crude oil dalam skala kecil yang ditemukan di pantai Pancer Payang dan Pantai Balok Kecamatan Pasekan Indramayu. Bahkan, pada tahun 2011 telah terjadi ceceran sebanyak tujuh kali dan diketahui pelakunya diduga dilakukan Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE-ONWJ) Jakarta yang memiliki sumur di Indramayu, jelasnya.
Lebih lanjut Iing mengatakan, dugaan bahwa Pertamina HE ONWJ sebagai pelaku penecemaran, berdasarkan pengakuan salah seorang nelayan anggota Kompi yang melihat adanya anjungan milik PHE-ONWJ mengeluarkan crude oil dan tersebar ke pesisir pantai. Juga adanya informasi dari salah seorang pejabat HSE Pertamina RU-VI Balongan yang menyatakan bahwa sumber pencemaran itu dari sumur milik Pertamina ONWJ, “ pengakuan nelayan tersebut telah didengar oleh petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup yang melakukan pemeriksaanh di Kantor Lingkungan Hidup Indramayu, dan melakukan pemantauan langsung di lokasi, mengambil sempel dan memeriksanya di laboratorium untuk mengetahui fingerprint crude oil tersebut. Beberapa nelayan lain juga telah diperiksa dan dibuat berita acara pemeriksaan (BAP) oleh petugas PPNS dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, bahkan petugas dari Pertamina ONWJ juga telah di –BAP beberapa waktu lalu. Sehingga, semakin jelas bahwa dugaan kuat pelaku pencemaran adalah Pertamina ONWJ, “: tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kompi H Juhadi Muhammad saat dimintai komentarnya mengatakan,  sejumlah petugas Humas Pertamina ONWJ Jakarta telah mencoba melakukan pendekatan kepada pengurus Kompi, karena ormas yang satu ini dikenal paling getol dan berada di garis terdepan untuk mengawal kelestarian lingkungan di Bumi Wiralodra Indramayu. Kepada petugas Humas Pertamina ONWJ, pengurus Kompi menuntut agar bertanggung jawab terhadap terjadinya pencemaran di Indramayu, “ bentuk pertanggungjawaban kepada lingkungan dan masyarakat sebagai pelaku pencemaran adalah dengan pembersihan, pemberian kompensasi dan pemulihan lingkungan,” tegasnya.(Dadang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar