Cari Blog Ini

Rabu, 27 Juni 2012

BPS Dituding Tidak Akurat Dalam Pendataan


(Indramayu, Dialog)- Ketidak akuratan Data Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Beras Miskin (Raskin)  di lapangan rawan menimbulkan persoalan. pasalnya masih banyak warga yang masuk kategori miskin namun tidak masuk dalam daftar RTS. Kondisi inilah yang kerap menimbulkan konflik di lapangan. Bahkan kemudian muncul istilah Raskin diganti dengan istilah Rasta (Beras dibagi rata), Jelas Camat Indramayu, Dudung Indra Ariska, SH MH. Saat ditemui Dialog belum lama ini.
Dikatakan Dudung, adanya perubahan dari raskin menjadi rasta memang tidak bisa dipungkiri. Karena di lapangan banyak Kuwu (kepala Desa-Red) yang merasa bingung, ketika mendapat protes dari warganya yang belum mendapatkan jatah raskin. Jadi, sebagai solusinya memilih untuk membagi rata kepada warganya, ” Persoalan ini memang sudah lama terjadi, dan semua sebenarnya berawal dari pendataan yang tidak akurat yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Padahal kalau pendataan bisa lebih akurat maka persoalan ini mungkin tidak akan terjadi di lapangan,” kata Dudung.
Sementara itu di tempat terpisah Camat Kandanghaur, Drs Welly Kuswaluyo MM. saat dimintai komentarnya mengatakan, pihak BPS mestinya harus memperbaiki sistem pendataan agar data RTS penerima raskin benar-benar akurat sehingga tidak menimbulkan masalah di lapangan. Welly juga tidak membantah kalau banyak Kuwu yang melakukan pembagian raskin menjadi rasta, karena memang kondisi di lapangan tidak mendukung. Disamping itu, tuturnya, banyak juga warga penerima raskin yang tidak mampu untuk membeli raskin hingga 15 kilogram sesuai jatah, ” Kalau memang penyaluran raskin mau tepat sasaran tentunya harus dimulai dari pendataan yang akurat. Karena tanpa ada data yang akurat sangat sulit untuk menyalurkan raskin sesuai dengan diharapkan,” tandasnya.(Sukim/Dad).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar