Cari Blog Ini

Kamis, 17 November 2016

Mengambil Listrik Untuk Pengerjaan Proyek, KOMPAKK Berniat Adukan CV. Duta Sahara ke Polisi





Nampak dalam gambar pengambilan listrik dari kantor Disdukcapil Pemkab Indramayu dan beberap alat yang menggunakan listrik untuk kebutuhan pembuatan pintu dan jendela yang menggunakan logam.

Indramayu, Dialog – 15/11/2016 – Terkait dengan pengambilan Listrik dari Kantor Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk kegiatan pelaksanaan Proyek gedung Kantor Disdukcapil Pemkab Indramayu tahap lanjutan, Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi  (KOMPAKK) Indramayu, berniat mengadukan  CV. Duta Sahara ke pihak yang berwajib. Diadukannya CV.Duta Sahara bukan tidak beralasan, pasalnya selama pelaksaan Proyek pembangunan gedung Disdukcapil dengan Biaya Rp. 2 Milayar lebih, mulai dari pemotongan keramik untuk lantai, sampai pembuatan pintu dan jendela kantor dengan bahan logam, baik pemotongan maupun pengeboran sampai finising menggunakan listrik dari Kantor Disdukcapil Pemkab Indramayu, “kalau memang pihak pelaksana proyek profesional, tentunya setiap kegiatan yang menggunakan listrik tidak seenaknya mengambil listrik dari kantor Disdukcapil, seharusnya  pakai Genset yang dibawa sendiri. Kalau mengambil listrik dari Kantor Disdukcapil untuk kegiatan proyeknya itu sama saja telah melakukan pencurian, dan tentunya pihak Kantor Disdukcapil telah mengalami kerugian karena membayar rekening listrik yang digunakan untuk kegiatan proyek tersebut, “ tegas Dadang Hermawan, SE. Ketua KOMPAKK Indramayu kepada Dialog saat ditemui di Kantornya, Selasa (15/11).
Dikatakan Dadang, berdasarkan hasil temuan tim investigasi KOMPAKK, terkait pelaksanaan pembangunan Proyek gendung kantor Disdukcapil Pemkab Indramayu, khususnya pengambilan Listrik dari Kantor Disdukcapil, sudah cukup bukti bahwa CV. Duta Sahara sebagai pelaksana proyek tersebut telah mengambil aliran listrik dari Kantor Disdukcapil Pemkab Indramayu  untuk segala kegiatan pembangunan gedung kantor tersebut yang menggunakan listrik.” Dari hasil laporan Tim Investigasi kami, sudah cukup kuat CV. Duta Sahara untuk dilaporkan ke pihak yang berwajib. Selain itu juga, diperkuat oleh Kepala Disdukcapil yang merasa dirugikan, tidak saja saat proyek sekarang yang merupakan proyek lanjutan, pada tahun 2015 saat pelaksanaan proyek pembanguan gedung kantor Disdukcapil tahap pertama,  kantornya mananggung pembengkakan pembayaran rekening listrik dan bahkan pembayaran Air PDAM,” tandas Dadang, yang juga Ketua DPD AMPI Kabupaten Indramayu.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala Disdukcapil Pemkab Indramayu, Kamud, saat ditemui Dialog dikantornya, Selasa  (15/11), mengatakan, kami tidak pernah memberikan izin kepada pelaksana proyek dalam hal mengambil Listrik dari kantor kami. Dan bawahan kami juga tidak ada yang memberikan izin terhadap hal tersebut, apalagi sampai menerima uang. Perlu tahu saja, pada tahun 2015 saat pelaksanaan pembangunan gedung kantor tahap pertama, kami dalam hal pembayaran Listrik dan Air PDAM mengalami pembengkakan pembayaran dari yang sudah dianggarkan. Yang dampaknya kekurangan alokasi dana untuk pembayaran Listrik dan Air PDAM di kantor kami, “Saat belum adanya pelaksaan pembangunan gedung  kantor kami, tidak pernah pembayaran listrik maupun Air PDAM sampai membengkak. Upaya KOMPAKK akan mengadukan pelaksana proyek tersebut  ke pihak berwajib, itu hal yang harus didukung, karena selain kami selaku pengelola kantor Disdukcapil dirugikan, tentunya rakyat juga dirugikan,karena uang yang kami pakai salah satunya untuk pembayaran Listrik dan Air PDAM adalah uang dari rakyat, “ jelasnya.
Salah seorang Kapala/Mandor pelaksana yang menggarap pintu dan jendela gedung kantor Disdukcapil , H. Maman, saat ditanya Dialog, kenapa mengambil listrik dari Kantor Disdukcapil, Ia mengatakan, kalau saya sih pekerja, kata Bos saya suruh ngambil listrik dari kantor ya saya turuti saja. Memang kalau profesional sih, seharusnya menyediakan Genset sendiri untuk kebutuhan listriknya, bukan mengambil dari kantor ini, katanya. (dad/kad).   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar