Cari Blog Ini

Rabu, 04 Juni 2014

Pelajar Tewas Tertabrak Bus Putra Luragung, Warga Bakar Dua Bus Luragung Dan Lakukan Aksi Penganiayaan


 Bus Luragung Setelah Dibakar Massa

(Indramayu, Dialog)- Terjadinya kecelakaan lalu lintas berbuntut pembakaran dua bus Luragung yang terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jum’at (30/5) siang, berawal saat korban yang merupakan pelajar kelas XII SMA Candradimuka Kandanghaur, bernama Riyanto (17) warga Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, tengah menyebrang jalan. Tiba-tiba dari arah Cirebon menuju Jakarta melaju bus Putra Luragung nopol E 7988 YA yang dikemudikan Kadim (31) warga Bangodua Indramayu menabrak korban hingga tewas.
Bus itu mengambil jalur berlawanan arah karena kondisi arus lalu lintas mengalami kemacetan akibat perbaikan jalan dan aktivitas pasar tumpah. Diduga korban tidak tahu ada kendaraan yang melintas melawan arah. Korban tertabrak dan tewas seketika dengan kondisi mengenaskan. Melihat kejadian tersebut apalagi bus yang menabrak pelajar itu salah jalur, massa langsung emosi. Saat itu juga massa beramai-ramai menghancurkan kaca mobil, kemudian mendorongnya ke lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk. Tiba-tiba diantara mereka ada yang menyulut api. Setelah melihat api membakar badan bus, massa kemudian bersorak. Tidak sampai disitu, Massa yang beringas juga kembali melampiaskan amarahanya menghadang dan membakar sebuah bus Luragung Jaya yang tengah melintas di lokasi kejadian. Kedua bus tersebut hangus dan tak berbentuk, beruntung seluruh penumpangnya selamat karena segera keluar menyelamatkan diri.
Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK, MH, melalui Kapolsek Kandanghaur, Kompol M Pardede, SH, mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan pada kasus kecelakaan dan pembakaran bus tersebut. “Korban yang ditabrak bus Putra Luragung langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang. Mengenai arus lalu lintas yang tersendat akibat kecelakaan tersebut kini dialihkan ke jalur alternatif. Jika kondisi sudah aman dan kondusif akan kembali ke jalan pantura, kata Kapolsek.
Menyusul aksi pembakaran dua bus Luragung oleh massa di tepi jalan raya pantura Desa Eretan Wetan, jalur alternatif Indramayu Bagian Barat (Inbar) mendadak ramai dilintasi bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) guna menghindari amuk warga. Tidak hanya puluhan bus dari grup Luragung, bus AKAP lainnya sampai bus malam terlihat ikut menyusuri jalan alternatif melalui Kandanghaur-Gabus Wetan-Bongas-Anjatan hinga Patrol maupun sebaliknya.
Dalam aksi pembakaran dua bus Luragung, tidak hanya merusak dan membakar bus, massa yang dalam kondisi marah juga melampiaskannya kepada seorang petugas Polantas Polres Indramayu, Bripka Sirojudin yang saat itu ingin mengamankan lokasi kejadian. Melihat ada polisi, massa langsung menyerang dan ingin memukulinya. Meski beberapa warga berusaha menyelamatkan, namun petugas Polantas tersebut sempat terkena pukulan. Rupanya aksi pengeroyokan terhadap polisi tersebut diketahui oleh seorang wartawan Surat Kabar Dialog Indramayu, Sukim (44).
Saat ia membidikan kamera untuk mengambil gambar aksi massa yang brutal tersebut. tiba-tiba salah seorang warga memukulinya. “Saya lari untuk menyelematkan diri. Tapi massa terus mengejar dan menangkap saya. Saya kemudian dikeroyok, dipukuli dan diinjak-injak. Saat itu Saya diselematkan oleh beberapa orang, bahkan Kepala Desa Eretan wetan, H. Edi Suhaedi ikut menyelamatkan. pengeroyokan yang menimpa Saya, mungkin  gara-gara saya mengambil gambar ketika seorang petugas Polantas dikeroyok. Setelah saya diselamatkan dari aksi beringas massa, langsung Saya dibawa ke RS Pantura MA Sentot Patrol untuk diobati dan sekaligus untuk di Visum. Aksi penganiayaan yang saya alami, kasusnya sudah saya laporkan ke Mapolres Indramayu denga nomor Laporan Polisi No. Pol : LP/669/B/VI/2014/JABAR/RES IMY,” Jelas Sukim.(Armo).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar