Cari Blog Ini

Jumat, 27 Januari 2017

Untuk memenuhi Ketersediaan Buku Pelajaran Sekolah, Penerbit Erlangga Gelar Bazaar Buku








Dialog, Indramayu  - 23/01/2017 – dengan Motto “ Kami Melayani Ilmu Pengetahuan “, nampaknya tidak berlebihan bagi Penerbit Erlangga, pasalnya Penebit yang lebih banyak menerbitkan buku-buku untuk pendidikan yang sudah berkecimpung di Kabupaten Indramayu sekitar dua puluh tahun  lamanya, tentunya sudah dikenal dikalangan masyarakat khususnya di dunia pendidikan.” Kami selalu siap melalayani ilmu pengetahuan khususnya di Indramayu dengan menyediakan akan kebutuhan buku-buku yang dibutuhkan baik untuk Siswa maupun untuk para guru. Seperti halnya sekarang ini kami menggelar Bazaar Buku dihalaman sekolah SDN Margadadi I, II, III, IV, V, Dan SDN Margadadi VI dalam rangka selain kami mendekatkan diri dengan orang tua Siswa maupun siswa, juga menunjukkan bahwa kami tidak saja menjual lewat sekolah, yang terkadang dianggap memaksa untuk membeli buku-buku kami. Padahal tidak ada pemaksaan sama sekali untuk membeli buku-buku kami. Dan harganyapun sama baik yang dijual melalui sekolah, dijual di toko-toko buku, maupun dengan Bazaar seperti sekarang ini  “ jelas Akiri Sahyani (30) salah seorang karyawan Penerbit Erlangga yang juga penanggung jawab bazar, kepada Dialog Senin (23/01).
Dikatakan Akir (sapaan Akrab Akiri), dalam bazaar buku ini kami menyediakan buku-buku pelajaran sebagai sumber belajar baik di sekolah maupun di rumah. Karena buku yang ada disekolah tidak bias dibawa kerumah, sehingga kami mencoba menawarkan buku-buku pelajaran yang sama seperti yang ada disekolah untuk bisa dimiliki Siswa untuk dapat digunakan sebagai sumber belajar di rumah, “ selama ini buku yang disediakan sekolah kapasitasnya tidak bisa dibawa kerumah, tentunya itu akan menghambat akan kegiatan belajar anak di rumah. Apalagi kalau harus mengerjakan PR, tentunya anak maupun orang tua akan mengalami kesulitan untuk sumber belajarnya. Dan dengan adanya kami penyediakan penjualan buku-buku pelajaran setidaknya dapat membantu para orang tua dan siswa untuk memudahkan memperoleh sumber belajar, “ tuturnya.
Lebih lanjut Akir mengatakan,  sekarang ini kami menyediakan buku-buku pelajaran untuk kelas 1 sampai kelas 6, sementara ini kami baru menyediakan mencetak  buku tematik terpadu untuk kelas 1 dan kelas 4 yang mengacu pada revisi kurikulum  tahun 2013 (Kurtilas). Dan untuk kelas 2, 3,5 dan kelas 6 kemunginan dicetak tahun depan. Hal itu Karen kita mengikuti regulasi pemerintah hasil revisi Kurtilas. Dan di tahun ajaran baru 2017 akan dicetak tematik terpadu tambahan menjadi kelas 1,2,4 dan kelas 5, sementara untuk kelas 3 dan 6 kita masih tawarkan dengan buku KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006. Keculi bagi sekolah-sekolah sebagai pailot project sudah disediakan buku tematik terpadu dari kelas 1 sampai kelas 6, katanya.
Akir menambahkan, dengan adanya pola penjualan seperti Bazaar ini, kita bisa lebih dekat dengan orang tua siswa, sehingga keluhan-keluhan apapun dari orang tua siswa bisa langsung kami terima, baik itu keluhan kualitas buku, harga atau apapun.” Pada intinya kami Penerbit Erlangga khususnya di Kabupaten Indramayu siap menunjang dunia pendidikan yang berkualitas. Dan kami hadir di Indramayu siap melayani kebutuhan buku mulai dari Kober, TK, SD, SMP, SMA/SMK/Sederajat, serta Perguruan Tinggi. Dan kami juga melayani kebutuhan buku untuk peningkatan Mutu baik untuk Guru maupun Kepala Sekolah yang berkaitan dengan Kurtilias. Kalau nanti kami dibutuhkan akan penyediaan buku silahkan hubungi tim kami dilapangan maupun bisa datang langsung ke kantor kami di Perumahan Griya Asri 2 Jalan Aster No. 57 Pekandangan Kecamatan Indramayu,” pungkasnya.
Sementara itu, Hj, Iyus Rusyati, S.Pd.SD, Kepala SDN Margadadi 3 saat dimintai komentarnya mengatakan, dengan pola penjualan buku pelajaran seperti Bazaar ini merupakan pola yang baru dilakukan pihak penerbit, yang biasanya dititipkan melalui pihak sekolah. Hal itu dilakukan karena kami pihak sekolah tidak mau dikatakan mengkordinir untuk pembelian buku pelajaran. Bahkan kami juga tidak mau dianggap melakukan kegiatan Pungli (Pungutan Liar). Makanya kami menyarankan pihak Penerbit untuk menjual langsung ke orang tua siswa, tuturnya.
Iyus menambahkan, sebenarnya dengan cara menjual langsung seperti pola Bazaar Buku yang dilakukan pihak Penerbit tidak melalui sekolah. Banyak orang tua siswa yang mengeluh kepada kami. Karena kalau dengan pembelian langsung karena memang buku pelajaran sangat diperlukan sehingga mereka harus membeli secara kontan. Sementara kalau lewat sekolah, bagi orang tua siswa yang kurang mampu bisa kami bantu dengan meminta kepada pihak penerbit untuk dapat dicicil, “ apa boleh dikata, karena kami tidak mau dianggap  mengkoordinir, memaksa, bahkan dianggap pungli, sehingga pembelian buku pelajaran yang dibutuhkan untuk beli langsung ke toko-toko atau ke Bazar Buku. Konsekwensinya tentunya harus dibayar kontan,” tandasnya.
Ditempat terpisah,  Salah seorang orang tua Muhamad Nazir Siswa Kelas 1 SDN Margadadi III saat dimintai komentarnya mengatakan, sebenarnya kalau bagi saya, untuk pembelian buku pelajaran yang dibutuhkan bagi anak-anak  lebih efektif disediakan disekolah melalui koperasi sekolah. Karena selain memang buku yang dibutuhkan yang harus dipakai di sekolah, juga tidak repot-repot ke toko-toko atau antri membeli di Bazaar Buku, “ kalau penjualan buku pelajaran melalui sekolah dianggap pungli, saya pikir itu tidak benar. karena agar anak-anak kita tidak ketinggalan pelajaran dan biar pinter tentunya sangat membutuhkan buku pelajaran, sementara buku-buku pelajaran dari sekolah tidak bisa dibawa ke rumah, konsekwenisnya ya harus beli. Dan beli di sekolah maupun di luar itu sama saja dan harganyapun sama. Jadi kalau beli di sekolah dianggap pungli itu dasarnya apa, dan waktu kami membeli buku pelajaran di sekolah tidak merasa dipaksakan,” tegasnya. 

Hal senada juga dikatakan Ambar Maharani (43)  Orang tua siswa Kelas 6 SDN Margadadi IV, Ia mengatakan, kalau pembelian buku pelajaran lebih nyaman melalui sekolah, dan tidak harus orang tua membeli di toko-toko atau datang ke Bazaar Buku seperti ini.” Bagi saya sih, lebih baik penjulan buku pelajaran yang dibutuhkan anak saya melalui koperasi sekolah. Kalau penjualan buku dianggap pungli itu aneh, kan kita beli buku dan ada bukunya. Saya sih berharap penjualan buku pelajaran kedepan agar kembali lagi melalui Koperasi sekolah, tidak harus repot-repot ke toko buku atau datang ke Bazaar Buku,“ pintanya.(dadang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar