(Indramayu, Dialog)-Keluarga Besar SMPN 1 Haurgeulis Kabupaten
Indramayu, sabtu (28/5) mengadakan tasyakuran atas telah selesainya
tahapan pendidikan hingga ujian nasional yang berlangsung dengan aman dan
lancar. Pada kesempatan itu Kepala SMPN 1 Haurgeulis H. Bachrudin SPd, MPd
melepas 315 orang siswa kelas IX yang telah mengikuti ujian nasional dan menyerahkan
kembali kepada Ketua Komite Sekolah setelah mendapatkan pendidikan
dan pembimbingan selama 3 tahun. “Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat
yang telah memberikan kepercayaan kepada SMPN 1 Haurgeulis guna mendidik
anak-anak mereka. Semoga ilmu yang telah diperoleh berguna bagi masa depan para
lulusan”, katanya.
Hadir
pada tasyakuran itu seorang motivator dari UNJ Jakarta Dr. H. Moh,
Firmansyah. Dalam pengarahannya ia mengharapkan kepada seluruh lulusan untuk
senantiasa berbakti kepada orang tua agar selalu mendapatkan restu dari
keduanya. Menurutnya, untuk meraih kesuksesan, anak-anak harus berbakti kepada
orang tua, selalu mengingat pesan para guru, serta meneruskan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. “Guna meraih masa depan yang lebih baik, anak-anak
harus memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar, mau bekerja keras,
serta bersikap tidak sombong” ungkap Dr. H. Moh. Firmansyah.
Khitanan Massal
Sebagai
rangkaian rasa syukur kehadirat Allah Swt, sehari sebelumnya yaitu jum’at
(27/5) di SMPN 1 Haurgeulis diadakan khitanan massal mengikutsertakan anak-anak
usia 5 - 9 tahun, dikhitan oleh H. Ali Nurdin SPd, MM seorang pengawas SD di
UPTD Pendidikan yang juga berprofesi sebagai juru khitan. “Ada 10 anak yang dikhitan
berasal dari masyarakat lingkungan sekolah seperti dari Sukahati, Sukajadi,
Kertanegara, dan Mekarjati. Mereka masing-masing mendapat bantuan seperangkat
alat sholat lengkap mulai dari kopiah, baju koko, hingga sarung dan yang
lainnya”, jelas seorang guru Wukir Untung PW, MPd.
Suatu
hal yang sangat mulia diperlihatkan oleh para siswa. Mereka berkumpul di
halaman sekolah. Sambil menyaksikan anak-anak yang dikhitan, para siswa pun
secara bersama mengumpulkan shodaqoh. “Setelah dihimpun dan dihitung, shodaqoh
siswa mencapai Rp 2.700.000,- lalu ditambah oleh para pendidik sebesar Rp
300.000,-- sehingga jumlahnya menjadi Rp 3 juta. Dana sebesar itu langsung
diberikan kepada anak-anak yang dikhitan, masing-masing mendapat santunan Rp
300.000,--“, jelas Bachrudin.
Ketika
diberi kesempatan memberikan sambutan, Wahyudin orangtua salah seorang anak
yang dikhitan mengemukakan rasa gembira dan terima kasih yang besar kepada
Kepala Sekolah, guru-guru, dan siswa SMPN 1 Haurgeulis atas kesediannya
mengadakan acara itu sehingga anaknya pun bisa ikut serta, disertai mendo’akan
agar kegiatan yang mulia itu mendapat ridho dan pahala dari Allah Swt.
Bersamaan
dengan khitanan massal, salah seorang pendidik mengumumkan bahwa siswa SMPN 1
Haurgeulis berhasil menjadi juara II dan IV dalam Festifal Band Parwis se Jawa
Barat. Pada festifal itu siswa SMPN 1 Haurgeulis mengikutsertakan beberapa
group band. Juara kedua diraih oleh group band “The Groovie, dan juara IV
didapatkan group band Rock on the Beach. Para anggota kedua group itu pun
tampil ke depan, lalu piala dan piagam kejuaraan yang diraih siswa diserahkan
kepada Kepala Sekolah untuk disimpan di sekolah. (syafrudin/dedi s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar