(Indramayu, Dialog)-Perkembangan kasus dosen pukuli mahasiswa dalam
agenda konfrontasi para saksi korban dan pelaku di Polres Indramayu, Senin (13/6), ditemukan ada perbedaan keterangan saksi dengan
peristiwa yang terjadi sebenarnya, korban Eko (22) salah satu
pengurus BMI Indramayu yang juga Mahasiswa Universitas Wiralodra (Unwir)
Indramayu, menduga saksi sudah dikondisikan oleh para
pelaku. Polisi diminta cerdas dan tak pandang bulu dalam mengusut kasus yang
melibatkan pelaku HL (27)
seorang Dosen Fisip
di Unwir yang juga Pengurus
DPC PP Indramayu,"Hasil konfrontasi tadi, keterangan saksi berbeda dengan kejadian
sebenarnya. Kayaknya sudah dikondisikan," ujar korban, Eko usai menghadiri
konfrontasi di Polres Indramayu.
Selain itu, Eko sendiri
mencurigai soal keterangan polisi terkait hasil visum dirinya di RSUD
Indramayu, dikatakannya memar dan bekas cakaran di punggungnya tidak muncul
dalam keterangan visum yang disampaikan polisi."Hasil visumnya juga aneh,
ko hasil cakaran di punggung saya tidak ada. Ini ada apa?" Katanya.
Tarsana Salah satu saksi,
kepada Wartawan menjelaskan, bahwa benar hasil konfrontasi tadi sangat
membingungkan."Ga tahu saya pusing tadi," ujarnya.
Sementara, ketua BMI
Indramayu, Sahali mengatakan, pihaknya meminta kepolisian Indramayu untuk
cerdas dalam menangani kasus penganiayaan yang pelakunya merupakan salah satu
keluarga dari penguasa di Indramayu tersebut."Polisi harus cerdas lah
dalam mengusut kasus ini, soalnya pelaku adalah salah satu keluarga dari Penguasa
di Indramayu. Kami yakin kepolisian bisa menindak dan tidak pandang bulu,"
katanya.
Sebelumnya,
Kapolres Indramayu, Eko Sulistiyo juga mengatakan, terkait hasil visum korban
di RSUD Indramayu menurutnya sangat lamban. Hingga pihak kepolisian sendiri
yang meminta dan menghubungi pihak RSUD untuk segera diberikan."Baru hari
ini diberikan, padahal sudah lama. Itu pun setelah kami hubungi," katanya
pada saat audensi dengan masa aksi Gerakan Rakyat Indramayu.(kad/dad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar