Bupati Indramayu Hj.
Anna Shopanah Irianto sedang menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo
Bambang Yodhoyono, Senin (10/6), di Istana Negara Jl Medan Merdeka Negara.
Mungkin
bisa dibilang fantastis, kata yang tepat untuk Pemerintah Kabupaten Indramayu
satu dekade terakhir ini. Betapa tidak fantastis, semenjak Kabupaten Indramayu
dipimpin oleh Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin (Yang Akrab di sapa Yance) Bupati
Indramayu selama dua periode yakni periode 2000-2005 dan periode 2005 – 2010,
dan sekarang ini Kabupaten Indramayu dilanjutkan kepemimpinannya oleh Hj. Anna
Shopanah (periode 2010-2015) yang tidak lain istri dari Yance, Kabupaten
Indramayu telah meraih Adipura sebanyak enam kali. Empat
kali di masa Yance, dan dua saat ini tahun 2012 dan 2013.
Piala
Adipura merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diraih
oleh Kabupaten Indramayu ini memang sangat fantastis dan fenomenal. Indramayu pun
tercatat sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat yang meraih
penghargaan Adipura sebanyak enam kali secara berturut-turut sejak tahun 2006
sampai sekarang, kecuali pada tahun 2011, itu pun karena perubahan kriteria
penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang pada
akhirnya Kabupaten Indramayu dan banyak kabupaten/kota lain di Jawa Barat tidak
mengikuti penilaian Adipura.
Selepas
2011, Kabupaten Indramayu seolah tancap gas. Pembenahan besar-besaran untuk
mencapai kota yang bersih dan hijau (clean and green), resik,
indah, nyaman, sedap di pandang mata dengan sebaran pohon peneduh yang banyak
di jalan protokol (jalur hijau) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mudah
ditemui di taman-taman kota menjadikan Indramayu sebagai kabupaten yang layak
mendapat penghargaan Adipura.
Tengok
saja di jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu. Hampir di sepanjang jalan
protokol mudah ditemui pohon ketapang, angsana, glodogan, tanjung, dan
lain-lain yang menjadi peneduh jalan. Ini
menjadikan jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu menjadi jalur hijau.
Indramayu yang dulunya gersang pun akhirnya menjadi teduh.
Begitu
juga dengan keberadaan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Meski bertebaran di
mana-mana dengan beragam barang dagangnya, mulai lapak penjual makanan sampai
jual VCD, tetapi para pedagang itu tetap tertata tertib dan tidak semerawut.
Ini yang menjadikan nilai plus bagi kota yang berjuluk Kota
Mangga tersebut.
Namun,
di atas itu semua yang lebih penting dan membanggakan adalah telah tumbuhnya
kesadaran di kalangan masyarakat Indramayu akan budaya bersih dan sehat. Ini
dibuktikan dengan tidak adanya sampah yang tercecer di jalanan, apalagi
menumpuk di sudut-sudut jalan dalam Kota Indramayu.
Tumbuhnya
kesadaran akan budaya bersih dan sehat inilah yang sangat dibanggakan oleh
Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah. Dan sehingga Piala Adipura tahun 2013
kembali di boyong Kabupaten Indramayu. Kesadaran
masyarakat Indramayu yang konsisten dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungannya,
tentunya turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan Indramayu yang bersih,
teduh, nyaman dan sehat. Tanpa partisipasi masyarakat yakin hal itu tidak akan
terjadi.
Tugas
pemerintah hanya sebagai koordinator, fasilitator, dan regulator dari proses
pembangunan ini. Semua berpulang kepada masyarakat itu sendiri. Tanpa
partisipasi dari masyarakat pembangunan tidak bermakna. Percuma saja
pemerintah ngotot-ngotot tetapi
tidak didukung oleh warganya. Namun alhamdulillah hal ini
tidak terjadi di Indramayu. Yang ada adalah masyarakat Indramayu seirama dengan
pemerintah, ini menunjukkan bahwa masyarakat Indramayu sangat mencintai
kotanya. Dan tentunya sudah selayaknya diraihnya penghargaan Adipura tahun 2013
selain menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten Indramayu, juga merupakan
keberhasilan dan kebanggan bagi masyarakat Indramayu secara keseluruhan.
Bupati
Indramayu Hj. Anna Sophanah Irianto tidak henti-hentinya mengajak masyarakat
Indramayu untuk selalu memelihara kebersihan lingkungan. Dan berharap, budaya
bersih yang telah terbangun ini terus dipelihara di masa-masa mendatang. Ada atau tidak adanya
Adipura, budaya bersih harus terus digalakkan. Adipura
hanya apresiasi saja dari pemerintah pusat. Tetapi kebersihan harus senantiasa
kita lakukan. Bukankah kebersihan sebagian dari iman? Dengan demikian sebagai
muslim wajib hukumnya untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan.
Selain meraih
penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil yang diterima langsung dari Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jl
Medan Merdeka Negara, Senin (10/06). dua sekolah di Kabupaten Indramayu yakni SMPN
Unggulan Sindang dan SMKN Krangkeng mendapat Adiwiyata Mandiri untuk yang kedua
kalinya. Bahkan untuk SMPN Unggulan Sindang mampu mendapat nilai tertinggi di
antara sekolah-sekolah lain di Indonesia. Penghargaan Adiwiyata Mandiri ini
tentunya semakin melengkapi kebanggaan masyarakat Indramayu.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar