Indramayu, Dialog)- Selama kurun waktu
Lima tahun kebelakang sebut saja sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,
Perum Dolog Sub Divisi Regional (Sub Divre) Indramayu, dalam perolehan
pengadaan stock beras memperoleh target tertinggi yakni sampai dengan
pertengahan bulan Nopember 2012 ini sebanyak 100 Ribu Ton. Dari target awal
pengadaan beras yakni sebanyak 90 Ton. Karena telah melampaui target sehingga Sub
Divre Indramayu meningkatkan target pengadaan beras untuk tahun 2012 sampai
akhir Desember sebanyak 120 Ribu Ton.
Adapun pengadaan
beras terhitung sejak tahun 2008 capainya sebanyak 54 Ribu Ton, tahun 2009
capainya sebanyak 96 Ribu Ton dari target 90 Ribu Ton, tahun 2010 capainya sebanyak 74 Ribu Ton,
Tahun 2011 sempat turun dengan capaian sebanyak 45 Ribu Ton, hal itu karena
dipengaruhi oleh menggunakan HPP tahun 2010, dan untuk tahun 2012 ini naik lagi
sampai dengan bulan Nopember sudah tercapai pengadaannya sebanyak 100 Ribu
Ton, “ peningkatan target sebanyak 120
Ribu Ton optimis sampai dengan akhir
Desember 2012 bisa tercapai, “ Jelas Sudarsono, Kepala Sub Divre Indramayu, saat
ditemui Dialog diruang kerjanya Senin (12/11) kemarin.
Sudarsono lebihlanjut menjelaskan, walaupun masa panen Gadu di Indramayu
sudah selesai, namun kami optimis target
120 Ribu Ton sampai akhir tahun 2012 bisa tercapai, hal itu karena masih banyak
masyarakat yang menyimpan gabahnya, selain itu pula untuk bisa mencapai target
tersebut, kami dorong untuk pengadaan dari tiga pemasok yakni Satuan Tugas
(Satgas), Mitra Kerja Besar , dan Mitra Kerja Kecil yang biasa disebut pasukan
semut yang dulu hanya memasok ke penguasa-pengusaha bisa langsung ke Sub Divre
melalui UKGB (Unit Pengolahan Gabah Beras) yakni diwilayah Gudang Kerangkeng,
Gudang Kertasemaya dan Gudang Bangodua Kabupaten Indramayu untuk supaya
bersama-sama memenuhi target tersebut, Jelasnya.
Dikatakan Sudarsono, walaupun persaingan dengan para tengkulak atas
pembelian gabah dari masyarakat, kami yakin masyarakat sekarang ini lebih baik
menjual kepada kami kalau harga pembeliannya sama atau lebih rendah sedikit
dari tengkulak, pasalnya sekarang ini para tengkulak kalau membeli gabah dari
masyarakat tidak kontan, sementara kalau kami dibayar kontan. Kecuali harga
pembelian kami harganya jauh lebih rendah dari para tengkulak. Untuk sekarang
ini HKG (Harga Kering Giling} berdasarkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah)
Sebesar Rp. 4.200 dan kami juga terima untuk HKG sebesar Rp. 4.200, semenatara untuk harga berasnya kami terima Rp. 4.400. tetapi
kami juga menerima HKG melebihi HPP yakni Gabah dari Eks tanam Gadu yang
kualitasnya lebih bagus yang diterima melalui UKGB, karena di Bulog sekarang
ini ada PSO (Publik Service Operation) dan Komersil sementara ini komposisinya PSO
70 % dan Komersil masih 30 %. Kedepan komposisinya bisa saja terbalik yakni PSO
30 % sementara Komersilnya 70 %, dan kalau komersilnya sampai 70 % masyarakat
petani akan diuntungkan , tandasnya.
Lebihlanjut Sudarsono mengatakan,
perlu diketahui untuk kebutuhan akan pengadaan beras bagi Kabupaten Indramayu sendiri itu hanya 35 Ribu Ton
selama satu tahun, sementara tahun 2012 saja sekarang ini pengadaan beras kami
sudah mencapai 100 Ribu Ton, “ sehungan
dengan Kabupaten Indramayu sebagai salah satu daerah lumbung beras di Jawa
Barat, sehingga Sub Divre Indramayu berkewajiban agar bisa membantu daerah
lain. Selama ini kami membatu dengan istilah Move Div, yakni ke Sub Divre
wilayah Bandung meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat dan Cimahi, Sub Divre Wilayah Cianjur Meliputi Wilayah
Bogor dan Sukabumi yang jumlah Move Divnya sebanyak 35 Ribu Ton Per tahun,.
Sudarsono menambahkan, adapun untuk
target pengadaan tahun 2013 kami perkirakan sama seperti tahun 2012 yakni
sebanyak 120 Ribu Ton., “ kami berharap agar Sub Divre Indramayu ini lebih baik
dan meningkat lagi, khususnya untuk seluruh karyawan kami agar memberikan
pelayanan yang prima dan optimal baik memberikan pelayanan kepada Mitra Kerja,
pelayanan kepada keluar masuk pengadaan di Gudang maupun pelayanan kepada
masyarakat penerima Raskin (Beras Miskin), sehingga apa yang diharapkan
pemerintah maupun masyarakat terpenuhi, “ tandasnya.(Dadang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar