Nampak dalam gambar Kepala SDN Babakanjati
Suma SPd dan rombongan saat berada di
Museum Geologi Bandung
(Indramayu, Dialog)- Menjelang akhir tahun pelajaran 2014/2015,
para siswa kelas IV, V, dan VI SDN Babakanjati kecamatan Haurgeulis kabupaten
Indramayu mengadakan perjalanan ilmiah ke museum geologi di Bandung. Dalam
perjalanan itu ikutserta mendampingi guru-guru dan orangtua murid, rombongan
seluruhnya berjumlah 80 orang. “Aktivitas mengunjungi museum itu merupakan
upaya sekolah agar siswa lebih mendalami segala sesuatu yang berkaitan dengan Ilmu
Pasti Alam (IPA) sehingga mereka lebih menghayati keadaan alam dan berwawasan
luas”, jelas Kepala SDN Babakanjati, Suma
S.Pd sewaktu ditemui Dialog senin (15/6) di ruang kerjanya.
Hal
senada dikatakan Ketua Panitia Suprihatin , Ia juga mengatakan, di museum
geologi Bandung mereka melihat secara langsung berbagai batu-batuan yang ada di
bumi, jenis-jenis fosil binatang purba, serta mengikuti demo kejadian beberapa
peristiwa alam seperti penyempatan bumi, terjadinya longsor, adanya air panas,
gunung meletus, dan terjadinya gempa. Selain itu para siswapun menyaksikan film
documenter tentang peristiwa sunami. “Banyak manfaat dari perjalanan
ilmiah ini bagi siswa. Kalau di kelas hanya mempelajari teori-teori saja maka
di museum anak-anak bisa melihat langsung jenis-jenis benda bumi serta
merasakan sendiri beberapa peristiwa alam” jelasnya.
Sementara
itu Salah seorang guru yaitu Rusdi Saleh S.Pd.SD merasa sangat terkesan
bisa berkunjung ke museum sebab bisa merasakan langsung simulasi gempa
seakan-akan sedang gempa beneran. “Simulasi gempa dilakukan pada suatu ruangan.
Karena yang dapat mengikuti simulasi hanya 6 orang, maka pengunjung
yang masuk diatur secara bergiliran. Keluar dari ruang simulasi, terasa kepala
pusing dan badan bergoyang, namun itu hanya sebentar’, jelasnya.
Setelah
mengunjungi museum geologi, perjalanan ilmiah dilanjutkan ke kebun binatang
untuk melihat langsung berbagai jenis binatang, serta kemudian ke Ciater untuk
merendam badan dengan air panas alam. Menurut Kepala Sekolah Suma SPd,
perjalanan ilmiah seperti itu merupakan program sekolah. Pada setiap tahun
pelajaran dilakukan dua kali perjalanan ke tempat-tempat yang ada hubungannya
dengan ilmu-ilmu yang dipelajari siswa.
Sepulangnya
dari perjalanan ilmiah itu, para siswa mendapat tugas dari sekolah untuk
menulis kisah perjalanan, bagaimana kesan-kesannya, serta ilmu-ilmu yang mereka
dapatkan seperti mengapa terjadinya gempa, longsor, mengapa ada air panas alam
dan lain-lainnya.
Siswa
SDN Babakanjati Haurgeulis pada tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 265 orang
termasuk kelas VI sebanyak 49 orang. Dibidang ekstra kurikuler mereka telah
mahir dalam memainkan drumband dan singa depok. Diantara siswa ada yang bisa
pidato, membaca puisi, dan membuat tumpeng, dan giat dalam olahraga seperti
takraw dan bulu tangkis. Itu semua adalah berkat binaan guru-guru yang
senantiasa membimbing siswa dengan tekun dan disiplin. “Disini selalu diupayakan suasana kebersamaan dan
keharmonisan diantara Kepala Sekolah dengan guru-guru dan stoke holder pendidikan lainnya.
Satu sama lain bagaikan keluarga, kompak dalam melangkah dan melaksanakan tugas-tugas kedinasan”, pungkas Suma SPd. (Dedi S/Syafrudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar