(Indramayu, Dialog)- Hindari
konflik akibat upaya pemenuhan kebutuhan petani akan air baik dari aliran
Sungai Rentang, Jatiluhur, maupun Cipanas. Komandan Distrik Militer (Dandim)
0616 Indramayu bekerjasama dengan sejumlah kelompok tani untuk melakukan
pengawalan pasokan air guna mengairi areal pesawahan. Hal ini sebagai upaya
meminimalisir terjadinya konflik di lapangan.
Selain
itu Kodim juga mengintruksikan kepada seluruh anggota Babinsa TNI di seluruh
koramil agar ikut dalam pengawalan pembagian air.” Atur jadwal sesuai dengan
kesepakatan. Hindari konflik yang bisa menimbulkan keributan di lapangan,” ucap
Dandim 0616 Indramayu, Letkol Arh. H Zaenudin MHum. Kepada Wartawan.
Zaenudin
menerangkan, kegiatan pengawalan yang dilakukan babinsa sebagai bagian dari
upaya khusus percepatan pencapaian swasembada pangan oleh TNI. Disamping pemenuhan
kebutuhan air bagi sektor pertanian merupakan salah satu kunci terpenting
suksesnya program tersebut. Semua pihak yang berkepentingan dengan masalah air
jangan main-main dalam pengaturan air. Jangan ada yang bermain api dengan
masalah air. Pengaturan pintu air harus dilakukan dengan disiplin, terencana
dan terkoordinasi, terang Zaenudin.
Zaenudin
menambahkan, selain itu petani juga harus memahami dengan jadwal giliran yang
telah disepakati. Prinsipnya tidak ada lagi mafia-mafia air yang sengaja
memanfaatkan kelangkaan air dan yang ada adalah aparat yang membantu petani
untuk memperoleh kebutuhan air. Koordinasikan dengan semua pihak, bukan hanya
sekedar slogan tapi harus mampu diaplikasikan di lapangan. Libatkan seluruh
unsur terkait dan tangkap mafia air atau
preman air yang sengaja menjual air, jelasnya.(Saelatun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar