Indramayu, Dialog)-
Mencuatnya kasus penyusupan alumni SMK Nasional, Kabupaten Indramayu dalam
program Praktek Kerja Industri (Prakerin) ke Malaysia menjadi sorotan publik.
DPRD Kabupaten Indramayu dalam waktu dekat berencana memanggil Dinas
Pendidikan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans),
serta pejabat SMK Nasional untuk meminta penjelasan dan klarifikasi tentang
kasus tersebut.
Anggota Komisi B DPRD
Kabupaten Indramayu, Hadi Hartono saat dimintai komentarnya mengatakan kepada
Dialog, pihaknya dalam waktu dekat ini berencana akan melakukan pemanggilan
tiga instansi sekaligus yang terkait dalam kasus program prakerin, Dinas
Pendidikan, Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu, dan pihak sekolah untuk
meminta penjelasan dan klarifikasi tentang program orakerin, ”Dugaan
penyalahgunaan prakerin ini harus dijelaskan secara detail. Kita ingin
mengetahui secara jelas. Tujuannya agar program ini tidak menyimpang dan tidak
terulang kembali,” katanya.
Lebih lanjut Hadi menjelaskan,
terkait pemberitaan yang terus diberitakan Koran mendapat perhatian dari Komisi
B DPRD Kabupaten Indramayu dengan terus mengamati perkembangan program prakerin
pasca insiden kematian salah satu siswa magang beberapa waktu lalu, ” Kami
terus mengamati dari perkembangan kasus ini, tapi sampai hari ini belum juga
rampung. Rencananya dalam waktu dekat kami berusaha untuk memfasilitasi polemik
dan perdebatan kasus tersebut dengan meminta keterangan secara langsung dari
instansi terkait,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, pihaknya
masih menghimpun data dan informasi dari berbagai pihak yang mengetahui kasus
ini serta membawanya dalam rapat yang akan deigelar nanti, ” sementara ini di
luar berkembang isyu, bahwa pihak sekolah mendapatkan bonus dari perusahaan
senilai 200 Ringgit Malaysia / siswa. Selain itu, ada sistem pemutaran uang (pengganti
administrasi pemberangkatan, red) bagi siswa SMK yang mengikuti program
prakerin di Malaysia dengan memotong gaji siswa selama mengikuti PKL di sana. Itu
sama saja dengan kapitalis, ini yang mengundang pertanyaan besar bagi anggota
dari Komisi B itu sendiri. Untuk itu kami akan
menindak lanjuti kasus program prakerin ini secara serius, ” tegasnya.(Wandi/Dad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar