Ketua PCM HG Ir.
Burhanuddin memberikan tausiyah pada pesantren intensif ramadhan
siswa SMKM Haurgeulis
(Indramayu,
Dialog)- Pemuda Islam harus mencintai al-Quran sehingga dalam
aktivitas sehari-harinya selalu dekat dengan kitab suci, serta senantiasa
membaca dan mempelajari firman-firman Allah Swt. Demikian dikemukakan Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Haurgeulis (PCM HG) Ir. Burhanuddin sewaktu
memberikan tausiyah tentang Konsep Pemuda Islam pada
Pesanten Intensif Ramadhan 1436 H siswa SMK Muhammadiyah Haurgeulis (SMKM HG)
rabu 1 Juli 2015.”Konsep pemuda Islam adalah pemuda Qur’ani yang selalu
berupaya supaya tutur kata, sikap, dan perilakunya sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam sebagaimana di firmankan Allah Swt dalam Al-Qur’an dan
diteladankan oleh Nabi Muhammad Saw”, tegasnya.
Kegiatan keagamaan itu dilangsungkan dua tahap, pertama tanggal 1-3 Juli 2015
untuk kelas XI dan tanggal 6-8 Juli 2015 untuk kelas XII dengan materi
bimbingan meliputi ibadah, keutamaan dan amalan di bulan ramadhan, Konsep
Pemuda Islam, serta praktik Wudhu, Tayamum, sholat fardhu, dan sholat sunah.
Pematerinya terdiri dari tokoh Muhammadiyah Haurgeulis, PCM HG, dan guru-guru
SMKM HG dengan metode penyajian berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, dan
latihan.
Pelaksanaan pesantren intensif
ditangani oleh panitia yaitu Pelindung Kepala Sekolah Suparman SPd. Ing,
Penanggung Jawab Abdi Sutisna SPd, Ketua Bagus Irfanudin SPdI, Wakil Ketua
Kasmana SPdI, Sekretaris Rezi Fazriyanto SPd, Bendahara Dewi Puji Astuti SPd,
serta dua orang anggota Sama dan Yunus Faisal Anis SPd.
Pesantren intensif adalah kegiatan ekstrakurikuler materi Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang diadakan pada bulan ramadhan. Ini sejalan dengan UU nomor 2
tahun 1989 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membangun manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Menurut Kepala Sekolah Suparman,
SPd. Ing, diadakannya pesantren intensif itu bertujuan menumbuhkan kesadaran
dan meningkatkan pemahaman, penghayatan, serta pengalaman siswa tentang ajaran
Islam, sehingga menjadi warganegara Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Secara khusus bertujuan merubah sikap dan pemahaman siswa terhadap ajaran agama
Islam baik di sekolah maupun di luar sekolah menjadi lebih baik. Meningkatkan
pemahaman siswa tentang cara beribadah kepada Allah Swt, serta Mendorong terwujudnya
akhlaqul karimah dalam diri siswa yang kemudian diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari. (Syafrudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar