(Indramayu, Dialog)- Dinas Sosial,
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu
dan Kementerian Luar Negeri.Ternyata tidak memiliki data Tenaga Kerja Wanita (TKW)
berasal dari Indramayu bernama Siti Komariah bin Kadir Ujang. Yang kabarnya
akan dieksekusi Mati oleh pemerintah Arab Saudi.
Kabid
Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu,
Adi Satria saat dimintai keterangannya mengatakan, Dinsosnakertrans Indramayu belum menerima
informasi tersebut. “Belum ada informasi dari Kementerian Luar Negeri, dan jika
sudah ada informasi pasti kami akan memberikan penjelasan kepada keluarga,” jelasnya
kepada Dialog, Senin (20/4)
Dikatakan
Adi, TKW nama Siti Komariah bin Kadir Ujang tersebut tidak terdaftar di
Dinsosnakertans Indramayu. “Setelah kami cek memang nama tersebut tidak
terdaftar dan tidak ada, kemungkinan dia lewat jalur illegal tapi kami pun
melakukan pendaftaran pada TKI yang illegal namun datanya pun tidak ada, jika
ada pun kami pasti mendapatkan informasi dari Kementerian Luar Negeri,”
tuturnya.
Di
lain pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga belum mengetahui
adanya TKW asal Indramayu yang bernama Siti Komariah Bin Kadir Ujang yang
terancam hukuman mati di Arab Saudi.
Hal
tersebut juga diungkap Rifki Rustam Pejabat Fungsional Diplomat Direktor,
Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar
Negeri, Ia mengatakan, selama ini belum masuk informasi atas TKW asal Indramayu
tersebut.“Kami tidak tahu dan belum ada informasi,” tutur Rifki kepada Dialog saat
dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Menurut
Rifki, selama ini Kementerian Luar Negeri tidak mengeluarkan release data
nama-nama TKW yang terancam hukuman mati termasuk TKW asal Indramayu tersebut.
“Hingga saat ini kami belum mengetahui informasi tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya,
Data Migrant Care memperlihatkan 279 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar
negeri terancam hukuman mati. Rinciannya, 212 orang di Malaysia, 37 di Saudi
Arabia, Singapura 1 orang, Tiongkok 27 orang, Qatar 1 orang dan Iran 1 orang.(Dede).