Polres Indramayu Kembali Tetapkan Satu Orang Tersangka, Tersangka Penggelapan Raskin di Gudang Singakerta II Jadi Tiga Orang

(Indramayu, Dialog)- RD dan Jn selaku pejabat gudang Bulog Singakerta II, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu yang telah di tetapkan sebagai tersangka atas dugaan penggelapan beras raskin senilai Rp 4,5 miliar lebih, kini salah satu rekanan Mitra Bulog Sub Divre Indramayu, War diamankan oleh tim penyidik Polres Indramayu.

Kapolres Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, MH, SIK, mengatakan, War dari CV JM merupakan tersangka ketiga yang diamankan tim penyidik dalam dugaan penggelapan beras raskin senilai Rp 4,5 miliar lebih. War merupakan rekanan atau mitra Bulog dalam proses peningkatan mutu beras raskin di gudang Singakerta II. War dianggap memiliki peran dan mengetahui soal pengadaan peningkatan mutu raskin di gudang tersebut, katanya.

Kapolres menambahkan, kini pihaknya masih mendalami peran War sebagai rekanan atau mitra kerja Bulog dalam pengadaan peningkatan mutu raskin di Gudang Singakerta II. Apalagi saat dilakukan pemeriksaan, terdapat selisih 580 ton beras yang diduga hilang di gudang Singakerta II. Kita juga akan konfrontasikan keterangan dari dua tersangka dari internal Bulog Indramayu dengan rekanan, imbuhnya.

Sementara itu, dalam pemeriksaan di Unit III Tipikor Polres Indramayu, sejumlah staf Gudang Singakerta II Sub Divre Bulog Indramayu diperiksa oleh tim penyidik. Sejumlah staf dimintai keterangan terkait keluar masuknya beras raskin yang dilakukan peningkatan mutu. Seperti diketahui, beras yang ada di dalam gudang Singakerta II dilakukan perbaikan mutu dengan melibatkan pihak kretiga yakni CV JM di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh Bulog Jawa Barat pada Juli lalu, ditemukan adanya selisih stok oleh tim pemeriksa sebanyak 580,2 ton atau dengan nilai Rp 4,5 miliar lebih. Tersangka dijerat dengan pasal 3 dan 18 UU RI nomor 31 tahun 1999 jo UU RI nomor 2001 tentang perubahan UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi.

Ditempat terpisah Ketua Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi (KOMPAKK) Indramayu Dadang Hermawan, SE. saat dimintai komentarnya mengatakan, dengan adanya kejadian bobolnya beras raskin oleh Oknum Bulog tersebut bagi kami sangat memprihatinkan sekali. Pasalnya Bulog yang dipercaya mengelola beras raskin sampai pada pendidistribusian, justru oleh oknum Bulog sendiri dibobol yang nilainya tidak sedikit sampai Rp. 4,5 Miliar. “ denga adanya kasus ini diharapkan pihak Kepolisian yang sudah menetapkan tiga tersangka, agar serius mengungkap kasus ini, karena kasus ini sudah membuat geram masyarakat Indramayu, pasalnya kejadian bobolnya beras raskin sudah kedua kalinya dengan gudang Bulog yang sama.  Sekarang ini sudah tiga tersangka yang sudah ditetapkan, tidak menutup kemungkinan bisa bertambah tersangka-tersangka lainnya. Kami berharap dengan bobolnya beras raskin ini, tidak megganggu kelancaran atas pendistribusian beras raskin  kepada masyarakat Indramayu yang berhak menerimanya.” , tandas Dadang yang juga Tim Monitoring dan Penagihan Raskin Tingkat Kabupaten Indramayu. (Kad/Dad).