Bus Luragung Setelah Dibakar Massa
(Indramayu,
Dialog)- Terjadinya kecelakaan lalu lintas berbuntut pembakaran dua bus
Luragung yang terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten
Indramayu, Jum’at (30/5) siang, berawal saat korban yang merupakan pelajar
kelas XII SMA Candradimuka Kandanghaur, bernama Riyanto (17) warga Desa
Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, tengah menyebrang jalan. Tiba-tiba dari
arah Cirebon menuju Jakarta melaju bus Putra Luragung nopol E 7988 YA yang
dikemudikan Kadim (31) warga Bangodua Indramayu menabrak korban hingga tewas.
Bus
itu mengambil jalur berlawanan arah karena kondisi arus lalu lintas mengalami
kemacetan akibat perbaikan jalan dan aktivitas pasar tumpah. Diduga korban
tidak tahu ada kendaraan yang melintas melawan arah. Korban tertabrak dan tewas
seketika dengan kondisi mengenaskan. Melihat kejadian tersebut apalagi bus yang
menabrak pelajar itu salah jalur, massa langsung emosi. Saat itu juga massa
beramai-ramai menghancurkan kaca mobil, kemudian mendorongnya ke lokasi yang
jauh dari pemukiman penduduk. Tiba-tiba diantara mereka ada yang menyulut api.
Setelah melihat api membakar badan bus, massa kemudian bersorak. Tidak sampai
disitu, Massa yang beringas juga kembali melampiaskan amarahanya menghadang dan
membakar sebuah bus Luragung Jaya yang tengah melintas di lokasi kejadian.
Kedua bus tersebut hangus dan tak berbentuk, beruntung seluruh penumpangnya
selamat karena segera keluar menyelamatkan diri.
Kapolres
Indramayu, AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, SIK, MH, melalui Kapolsek
Kandanghaur, Kompol M Pardede, SH, mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan
penyelidikan pada kasus kecelakaan dan pembakaran bus tersebut. “Korban yang
ditabrak bus Putra Luragung langsung dibawa ke RS Bhayangkara Losarang.
Mengenai arus lalu lintas yang tersendat akibat kecelakaan tersebut kini
dialihkan ke jalur alternatif. Jika kondisi sudah aman dan kondusif akan
kembali ke jalan pantura, kata Kapolsek.
Menyusul
aksi pembakaran dua bus Luragung oleh massa di tepi jalan raya pantura Desa
Eretan Wetan, jalur alternatif Indramayu Bagian Barat (Inbar) mendadak ramai dilintasi
bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) guna menghindari amuk warga. Tidak
hanya puluhan bus dari grup Luragung, bus AKAP lainnya sampai bus malam
terlihat ikut menyusuri jalan alternatif melalui Kandanghaur-Gabus
Wetan-Bongas-Anjatan hinga Patrol maupun sebaliknya.
Dalam
aksi pembakaran dua bus Luragung, tidak hanya merusak dan membakar bus, massa
yang dalam kondisi marah juga melampiaskannya kepada seorang petugas Polantas
Polres Indramayu, Bripka Sirojudin yang saat itu ingin mengamankan lokasi
kejadian. Melihat ada polisi, massa langsung menyerang dan ingin memukulinya.
Meski beberapa warga berusaha menyelamatkan, namun petugas Polantas tersebut
sempat terkena pukulan. Rupanya aksi pengeroyokan terhadap polisi tersebut
diketahui oleh seorang wartawan Surat Kabar Dialog Indramayu, Sukim (44).
Saat
ia membidikan kamera untuk mengambil gambar aksi massa yang brutal tersebut. tiba-tiba
salah seorang warga memukulinya. “Saya lari untuk menyelematkan diri. Tapi
massa terus mengejar dan menangkap saya. Saya kemudian dikeroyok, dipukuli dan
diinjak-injak. Saat itu Saya diselematkan oleh beberapa orang, bahkan Kepala
Desa Eretan wetan, H. Edi Suhaedi ikut menyelamatkan. pengeroyokan yang menimpa
Saya, mungkin gara-gara saya mengambil
gambar ketika seorang petugas Polantas dikeroyok. Setelah saya diselamatkan
dari aksi beringas massa, langsung Saya dibawa ke RS Pantura MA Sentot Patrol
untuk diobati dan sekaligus untuk di Visum. Aksi penganiayaan yang saya alami,
kasusnya sudah saya laporkan ke Mapolres Indramayu denga nomor Laporan Polisi
No. Pol : LP/669/B/VI/2014/JABAR/RES IMY,” Jelas Sukim.(Armo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar