Nampak dalam gambar DR.
H. Pendi Susanto, M.Pd. Kepala SMP Negeri Unggulan Sindang, dan halaman hijau
yang dilengkapi untuk belajar diluar ruangan saat istirahat.
Indramayu,
Dialog – 24/04/2018- Sebanyak 284 Siswa kelas 9 SMP Negeri
Unggulan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu yang merupakan sekolah Favorit
di Indramayu, sejak Senin 23 - 26 April 2018, mengikuti Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) dengan mata pelajaran yakni Bahasa Indoneisa, Matematika,
Bahasa Inggris dan IPA. Dimana SMP Negeri Unggulan Sindang menerapkan Siswa
yang mengikuti UNBK dibagi tiga sesi, hal itu karena masih terbatasnya
perangkat komputer yang dimiliki yakni sebanyak 105 unit komputer,” memang
dihari pertaman Ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, sekitar dua jam pelaksanaan ujian sempat
tertunda, hal itu dikarenakan ada gangguan dari pusat terksit penerimaan token
nomor pembuka, kalau dikita sistemnya sudah diterima online. Tetapi kendala tersebut
bukan saja di sekolah kami melainkan seluruh Indonesia. Namun hal itu tidak
menjadikan kendala atau kepanikan bagi Siswa, justru kesempatan itu bisa dimanfaatkan untuk belajar,
jelas DR. H. Pendi Susanto, M.Pd. Kepala SMP Negeri Unggulan Sindang saat
ditemui Dialog di kantornya, Selasa (24/04) lalu.
Dikatakan Pendi, pada
tahun ajaran 2016/2017 SMP Negeri Unggulan juga sudah menerapkan UNBK secara
mandiri tidak ikut di SMA atau SMK, dimana pada tahun ajaran 2016/2017 siswa
yang mengikuti sebanyak 215 Siswa dengan
menyediakan ruangan untuk UNBK dua Lab.” Tahun Ajaran 2016/2017 siswa sebanyak
215 yang mengikuti UNBK semuanya lulus, dan lulusan sekolahan kami memperoleh
predikat terbaik se Kabupaten Indramayu, ada siswa yang terbaik nilai Ujian
Nasionalnya dengan nilai 91, “ ungkap Pendi yang juga pengurus Dewan Pendidikan
Kabupaten Indramyu.
Lebihlanjut Pendi
mengatakan, diharapkan UNBK pada tahun ajaran 201/2018 yang juga mandiri, siswa
kami setidaknya bisa mempertahankan kualitas nilai seperti tahun ajaran
2016/2017, namun kita berharap kualitas nilai siswa secara merata pada UNBK ini
bisa diraihnya.” Mudah-mudahan ditahun ajaran 2017/2018 Siswa kami yang
mengikuti UNBK secara merata mendapatkan kualitas nilainya, “ harap Pendi yang
memiliki dua anak yang masih duduk di bangku SMA dan SMP.
Pendi juga mengatakan,
kami berharap kepada pemerintah kedepan agar bisa memperbaiki sistem UNBK,
jangan sampai kemudian dari persoalan teknis menjadi persoalan yang prisip,
sehingga mengganggu pelaksaan UNBK, dan mengganggu psikologis siswa yang mau
ujian seharus nyaman dan sebagainya, tegasnya.
Pendi menjelaskan,
sekolah kami dididik oleh guru sebanyak 41 Guru, dimana guru yang PNS sebanyak
34 Guru sisanya tenaga honorer. Dimana jumlah Siswa di SMP Negeri Unggulan Sindang
dari kelas 7, 8, dan 9 sebanyak 904 Siswa, dimana siswa kelas 9 sebanyak 284
sedang mengikuti UNBK. “ Alhamdulillah belum lama ini Siswa kita telah menoreh
prestasi mewakili Kabupaten Indramayu dengan meraih peringkat pertama Olimpiade
Sain Nasional tingkat Propinsi Jawa Barat, dimana Matematika Juara Satu dan
untuk IPA juara Tiga, dimana prestasi tersebut diraih siswa kelas 8 untuk
Matematika yakni Bintang Megantara dan untuk IPA yakni Anisa Lazuardi Imani. “
raihan prestasi tersebut nantinya akan dilombakan Olimpiade Sain tingkat
Nasional mewakili Propinsi Jawa Barat,” tuturnya.
Pendi menambahkan,
keberhasilan siswa kami dalam meraih prestasi tidak lepas dari sistim atau pola
pendidikan, yakni kami menggunakan pola Student Center artinya proyeksi pembelajaran
kepada Siswa, yakni yang pertama bukan hanya guru yang aktif juga Siswa
dituntut juga aktif. Kedua treatment special Student dan special treatment,
dimana kita harus membedakan antara siswa satu dengan siswa yang lain. Dimana
siswa yang memiliki kemampuan kinestetik akan berbeda dengan siswa yang
berkemampuan akademik. Kalau siswa dengan berkemampuan kinestetik dipaksakan
untuk berkemampuan akedemik akan berat. Walapun bisa tapi tidak optimal, tidak
special treatment for stagell student, “sekolahan kami juga menyediakan asrama
putri yang diperuntukan bagi Siswi yang domisilinya jauh dari sekolahan,
sekarang ini sebanyak tiga puluh satu Siswi. Keuntungan Siswi yang mondok di
asrama, mereka memperoleh bimbingan belajar. Rencananya Tahun Ajaran 2018/2019
akan dibuka kembali kelas Axelerasi yang menempuh pendidikan selama dua tahun
yang diperuntukan bagi anak yang kemampuan IQ nya tinggi. Kelas Axelerasi sempat mandek ditahun ajaran
2016/2017 dan tahun ajaran 2017/2018.
Disekolahan kami seakrang ini memiliki ruang untuk Kegiatan Belajar Mengajar
sebanyak 29 ruangan, belum ditambah Masjid, ruangan perpustakaan, ruang Lab.
Ruang UKS, ruang TU, ruang Guru, ruang Komite Sekolah, Ruangan Aula, rumah
dinas guru, dan ruangan lainya“ pungkas Pendi yang pernah menjadi kepala SMP
Negeri Satu Atap Tukdana dan Kepala SMP Negeri Arahan. (dadang).