Cari Blog Ini

Kamis, 28 Januari 2016

Seorang Pengedar Ganja Ditangkap Polisi di SPBU

(Indramayu, Dialog)-Petugas Satuan Narkoba Polres Indramayu mengamankan seorang pengedar ganja yang diketahui berinisial AAP (25), warga Desa Kopyah,  Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu di sebuah SPBU di Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener,di kawasan Pantura, Sealsa (26/01).  Dari tangan pelaku disita ganja kering siap edar sebanyak 4 paket dengan berat sekira 8,59 gram.
Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko melalui Kasat Narkoba, AKP Nohfri Maramis didampingi KBO Satnarkoba Inspektur Dua Dedeng Hermana mengungkapkan tertangkapnya AAP, seorang pemuda yang belum memiliki pekerjaan tetap ini bermula dari informasi warga yang disampaikan kepada petugas satuan Narkoba Polres.
Petugas dari Unit 2 Satnarkoba kemudian melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi yang disebutkan. Hanya saja saat mendatangi lokasi tersebut pelaku yang ditengarai sebagai pengedar barang haram tersebut tak juga dijumpai.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya pelaku bisa ditangkap di sekitar SPBU tersebut, saat pelaku keluar dari toilet dan tengah melakukan transaksi. AAP pun diringkus. Saat dilakukan penggledehan dari balik pakaiannya ditemukan 4 paket ganja kering siap edar yang dibungkus kertas koran.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pelaku bersama barang buktinya digelandang ke mapolres Indramayu untuk memberikan keterangan terkait perbuatannya. Dihadapan penyidik, AAP mengakui perbuatannya. Menurutnya, barang haram itu didapat dari seseorang warga Jakarta dengan cara membeli yang kemudian diedarkan kembali di wilayahnya untuk mencari keuntungan.“Karena perbuatannya itu, dia terancam kurungan sesuai pasal 111 ayat (1) dan atau Pasal 114 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan hukuman paling sedikit 4 tahun penjara dan paling lama 12 tahun, ” tegas Kapolres.(dede).

SMPN 2 Losarang Semakin Tertib dan Menawan


Sekolah Taryono SPd MMPd dan SMPN 2 Losarang  yang  semakin menawan.

(Indramayu, Dialog)- Kepala SMPN 2 Losarang Kabupaten Indramayu, Taryono SPd, MMPd, tidak segan-segan untuk turun ke lapangan menata dan membangun lingkungan sekolah sehingga melancarkan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan sekolah yang tertib dan menawan. “Saya tidak suka berpangku tangan, sewaktu-waktu turun bekerja bersama-sama tukang, manfaatnya selain secara langsung memberikan motivasi dan bimbingan kepada pekerja sehingga apa yang mereka kerjakan sesuai dengan perencanaan, hal itu pun penting bagi kesehatan karena badan menjadi berkeringat”, jelas Taryono saat ditemui Dialog di ruang kerjanya belum lama ini.
Selama ini sarana dan prasarana yang berhasil diwujudkan adalah pembuatan pagar, penataan halaman depan sekolah dengan mengadakan taman yang dilengkapi berbagai jenis bunga, penertiban halaman dalam dengan membangun dan meningkatkan  lapangan olahraga dan tempat upacara, serta pembuatan kantin sehat yang berlokasi di samping sekolah. Penataan sarana dan prasarana itu menjadikan sekolah beserta lingkungannya terlihat bersih, tertib dan indah. Guru-guru dan peserta didik pun betah berada di sekolah karena suasananya terasa nyaman.
Pembangunan dan peningkatan berbagai sarana itu menjadikan prosentasi kehadiran pengurus komite sekolah meningkat apabila diundang untuk datang ke sekolah, merumuskan program sekolah sekaligus melihat dan memperhatikan perkembangan dan kemajuannya. Kondisi seperti itu secara langsung meningkatkan dukungan para orangtua siswa terhadap berbagai program sekolah. Peserta didik selama 2 tahun ini meningkat, kalau tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 330 orang maka 2014/2015 meningkat menjadi 430 orang, dan 2015/2016 ada 450 orang siswa. Sedangkan pengajarnya ada 26 terdiri 11 guru tetap dan 15 tenaga honour, serta tenaga tata usaha 10 orang.
Prestasi peserta didik
Siswa SMPN 2 Losarang selain aktif mengikuti program akademik sesuai kurikulum, merekapun giat dalam ekstra kurikuler sesuai dengan bakat dan minat. Pada tahun 2015 peserta didik berhasil meraih beberapa prestasi yaitu menjadi juara kostum terbaik dalam lomba jelajah alam di SMAN Tomo Sumedang, meraih piala tetap sebagai juara umum pada kegiatan kepramukaan se Jawa Barat yang diadakan di SMAN 1 Anjatan Indramayu, serta mendapatkan piala bergilir sebagai juara umum putera dalam lomba pramuka tingkat penggalang SMP/Tsanawiyah.

Kepala Sekolah selalu berupaya untuk membina dan meningkatkan disiplin baik terhadap para guru dan tata usaha maupun para siswa. “Penanaman disiplin dimulai dengan tertibnya peserta didik dalam memakai pakaian seragam dimana baju yang digunakan dalam keadaan bersih, disetrika, dimasukkan, dan dikancingkan, sehingga terlihat tertib dan bagus. Selain berpakaian rapi maka peserta didik pun kita bimbing untuk bisa menepati jam masuk sekolah, mengikuti jam-jam pelajaran di kelas, serta menepati berbagai peraturan disiplin sekolah”, pungkas Taryono. (dedi s/syafrudin)

SDN Tanjungkerta I Strategis dan Nyaman

Kepala SDN Tanjungkerta 1 Randim SPd (kiri) beserta  guru-guru dan siswa berprestasi

.
(Indramayu, Dialog)-SDN Tanjungkerta I Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu letaknya strategis berdekatan dengan jalan raya Karangsinom – Sukaslamet yang merupakan jalan perhubungan utama di wilayah Kroya. Keadaannya cukup bagus karena secara bertahap sekolah dan lingkungannya ditata dengan sebaik-baiknya. “Kami telah melakukan pemagaran bagian depan sekolah, pembuatan gapura, memelihara kebersihan dan keindahan ruang kelas, pembuatan taman, serta merenovasi tempat upacara dan lapangan olahraga di halaman depan dengan memasang paving block sehingga di musim hujan ini tidak becek tetapi nyaman dipergunakannya”, jelas Kepala SDN Tanjungkerta I, Randim SPd sabtu (23/1) ketika ditemui Dialog di ruang kerjanya.
Karena letaknya strategis dan kondisi sekolah yang nyaman maka pada dua hari sebelumnya yaitu kamis 21 Januari 2016, SDN Tanjungkerta I digunakan sebagai tempat penyelenggaraan  Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun pelajaran 2015/2016 tingkat sekolah dasar se wilayah kecamatan Kroya. Festifal itu  berlangsung meriah diikuti oleh siswa perwakilan dari 27 SD yang ada di kecamatan tersebut. Hadir pada penyelenggaraan lomba itu para pengawas SD yaitu Ahmad Wasan SPd, Otong Wahid Sugiani SPd, dan Tasripin SPdI, para Kepala Sekolah, guru-guru pembimbing lomba dari setiap SD, dan para peserta lomba.
Ada tiga jenis seni yang diperlombakan dengan jurinya terdiri dari para Kepala Sekolah dan guru-guru. Juri lomba melukis diketuai Tohedi SPd, juri menyusun cerita bergambar diketuai Azis SPd, dan juri lomba berpidato diketuai Randim SPd.  Lukisan yang dibuat peserta adalah aneka ragam budaya Indonesia dengan aspek penilaian keserasian lukisan antara komposisi warna, kebersihan, dan keindahan. Penilaian pada lomba cerita bergambar meliputi kesesuaian gambar dengan cerita, sistematika penyajian secara runtut dan logis, serta keasliannya. Sedangkan pada lomba p;idato, aspek penilaian meliputi artikulasi dan suara, bobot isi pidato, kesesuaian antara judul dengan uraian, serta penjiwaan ekspresi.
Kalau tahun lalu siswa SDN Tanjungkerta 1 berhasil menjadi juara pertama lomba melukis tingkat kecamatan dan menjadi juara 3 di tingkat kabupaten maka pada tahun ini hanya mampu menjadi juara kedua. Sedangkan pada lomba cerita bergambar juara harapan I. Siswa yang ikut pada ketiga lomba itu adalah anak-anak kelas 5 yaitu Cinta Sekarwulan, Wiwin Septiani, dan Wirfen. Sedangkan guru pembinanya adalah Kardi SPd untuk melukis, dan Kusnadi SPd untuk pidato dan cerita bergambar.
Ketiga jenis perlombaan di FLS2N merupakan bagian dari aktivitas seni, pembinaannya dilakukan setiap hari sabtu yang merupakan hari pengembangan diri para siswa baik bidang akademik maupun ekstra kurikuler, bersama dengan pembinaan olahraga dan jenis kesenian lainnya. “Pada masa tertentu seperti menghadapi acara kenaikan kelas, anak-anakpun mendapat pembinaan kesenian daerah seperti upacara adat, seni sintren dan kuda lumping”, jelas Randim SPd.
Siswa SDN Tanjungkerta I saat ini berjumlah 227 orang termasuk 55 siswa kelas 6 yang tak lama lagi akan menempuh ujian akhir. Karena itu pula untuk melancarkan anak-anak pada ujian nanti, sekolah mengadakan jam pelajaran tambahan dari jam 14.00 hingga 16.00 WIB dengan guru Pembina Ervina untuk Bahasa Indonesia, Kusnadi SPd untuk matematika, dan Rusnali SPd untuk IPA. (syafrudin/ dedi s).

Pembangunan di Desa Bantarwaru Terus Ditingkatkan

Kuwu Bantarwaru ITA (tengah) bersama Lurah Opik Suharya  dan Sekdes Moh. Slamet



(Indramayu, Dialog)- Desa Bantarwaru di wilayah Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu merupakan desa yang berada di paling ujung berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang Jawa Barat. Jalan  perhubungan yang melintasi desa ini sekarang telah menjadi jalan propinsi sehingga kondisinya bagus. Karena itu Bantarwaru menjadi strategis banyak dikunjungi tamu dari berbagai daerah, diantaranya pengusaha dari Jakarta dan Bandung. Sekarang di Desa ini telah berdiri beberapa perusahaan yang secara langsung memperluas  lapangan kerja.
            Blok-blok perkampungan di desa ini ada 5 yaitu Blok Cijambe, Pangsor 1, Pangsor 2, Walahar 1, dan Blok Walahar 2. Kuwu (Kepala Desa-Red) Ita sangat memperhatikan perkembangan dan kemajuan blok-blok tersebut. “Infra struktur yang ada di setiap blok kami perhatikan untuk terus ditingkatkan sesuai dengan kemampuan anggaran pembangunan yang ada. Jalan-jalan desa diperbaiki, ada yang diaspal dan ada pula yang disirtu. Hal itu untuk lebih melancarkan lalu lintas perekonomian dan lalu lintas masyarakat”, kata ITA ketika memberikan penjelasan kepada para wartawan dibalai desa, belum lama ini.
            Kuwu Ita didampingi Sekretaris Desa Moh. Slamet dan Lurah Opik Suharya menjelaskan pula, selain jalan desa, di desa itupun telah dilaksanakan pembangunan rabat beton dan Tembok Penahan Tanah (TPT) di beberapa tempat sebagai upaya agar kondisi jalan desa menjadi kuat, perbaikan drainase guna mel;ancarkan pembuangan air, serta perbaikan balai desa. Pelaksanaan pembanguna infra struktur, TPT, drainase, dan perbaikan balai desa itu ada yang dibiayai dari Dana Desa dan ada pula dari ADD 1 dan ADD 2, serta bantuan dari tingkat propinsi, Jelas Ita.
            Selain itu lanjut Ita,  desa Bantarwaru pada anggaran tahun 2015 mendapat bantuan pembangunan penyediaan air bersih untuk masyarakat, yaitu bantuan dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu sebanyak 4 titik yang penempatannya 3 titik di blok Pangsor dan 1 titik di blok Cijambe. Pada tahun 2015 Kuwu Ita telah mengikuti Latihan Kepimpinan selama 8 hari di Bandung. “Saya bersyukur bisa mengikuti latihan itu. Kuwu harus mampu menyikapi berbagai permasalahan di desa dengan bijaksana dan tegas, sehingga dapat melindungi kepentingan rakyat , dan melancarkan jalannya pemerintahan desa”, ungkapnya.
            Dengan kebijakan dan ketegasannya, Kuwu Ita nampak berwibawa memimpin berbagai kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan di desa Bantarwaru. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu di Desa Bantarwaru pada 9 Desember 2015 lalu berlangsung dengan tertib, dan sukses, dalam situasi keamanan yang kondusif. Hasilnya 75 % suara memilih paslon no. 1 Hj. Ana Sophanah dan Drs. H. Supendi MSi dan 25 % suara memilih paslon no.2 Toto Sucaryono SH dan Drs. Rasta Wiguna.“Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Hj. Ana Sophanah dan  Drs. H. Supendi MSi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu periode 2016-2020. Semoga dalam menjalankan tugas beliau mendapat bimbingan dari Allah Swt. Semoga pula berbagai program pembanguan akan lebih meningkat di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu, termasuk di wilayah Desa Bantarwayu”, kata Kuwu Ita mengakhiri perbincangannya.(syafrudin/dedi s)

Kebersamaan Kunci Sukses SMPN 2 Anjatan



Kepala SMPN 2 Anjatan, CARWITA WS, SPd  MPd

(Indramayu, Dialog)-Kepala SMPN 2 Anjatan Kabupaten Indramayu Carwita WS, SPd, MPd, senantiasa berupaya untuk mewujudkan kebersamaan seluruh warga sekolah sebab hal itu merupakan kunci sukses dalam melaksanakan program-program pendidikan. Karena itu setiap kegiatan yang diadakan selalu diikuti secara bersama baik oleh para guru dan pegawai tata usaha maupun para peserta didik.
“Terwujudnya Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3) di sekolah merupakan hasil kerjasama. Semua guru selalu memperhatikan K3, membina dan mengarahkan para siswa untuk berperilaku sehat dan bersih dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan mengerjakan kegiatan kebersihan, serta tak segan-segan menegur mereka yang membuang sampah sembarangan’, jelas Kepala SMPN 2 Anjatan Carwita WS, SPd, MPd, senin (25/1) kepada Dialog di ruang kerjanya.
            Kebersamaan juga diterapkan dalam kegiatan keagamaan seperti pelaksanaan program pendidikan mengaji Al-Qur’an selama 15 menit sebelum melakukan pekerjaan dinas bagi guru dan pegawai TU atau sebelum jam pelajaran pertama bagi para siswa. Begitu pula sewaktu dilangsungkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. beberapa waktu lalu, semuanya mengikuti rangkaian kegiatan dengan seksama. Kebersamaan juga dilaksanakan dalam aktivitas pendidikan baik akademik maupun non akademik. Pembinaan dan pengarahan dilakukan oleh setiap guru dalam satu konsepsi dan satu persepsi menuju proses dan hasil pendidikan yang lebih bermutu.
Menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan ditempuh 311 siswa kelas IX, SMPN 2 Anjatan memberikan pelajaran tambahan dari jam 13.00 sampai 16.00 WIB. “Supaya para siswa sukses dalam UN nanti, saya terus menerus memotivasi guru-guru untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Anak-anak selain belajar di sekolah juga dipacu untuk belajar di rumah. Kelas IX yang akan UN tidak boleh mengikuti kegiatan lain kecuali belajar dan belajar” ungkap Carwita.
            Dikatakan Carwita, Suasana dan sikap kebersamaan itu hasilnya sudah dapat dirasakan. SMPN 2 Anjatan sekarang terlihat lebih rapi, bersih, dan indah. Seluruh warga sekolah terlihat kompak dan bersemangat dalam menghadapi berbagai kegiatan, siswa pun bergairah mengikuti pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum. Mereka mempunyai sikap yang sama dalam menapaki aktivitas pelajaran dan ekstrakuler. “Saya merasa gembira atas terwujudnya kebersamaan sebagai dukungan terhadap program yang saya jalankan. Saya juga respek terhadap kemauan dan kemampuan guru-guru dalam mewujudkan kebersamaan ini”, katanya.
            Berkat kebersamaan, dalam  beberapa lomba baru-baru ini, peserta didik SMPN 2 Anjatan berhasil mengukir prestasi. Seperti pada lomba Paskibra di SMKN 1 Losarang berhasil sebagai juara madya paskibra dan juara potensial bermutu. Sedangkan di lomba Palang Merah Remaja (PMR) di SMAN 1 Krangkeng berhasil sebagai Juara Umum karena menjadi juara kesatu dalam pembuatan tandu darurat, juara kesatu P3K, dan juara ketiga perawatan kesehatan keluarga. Bahkan pada lomba keterampilan gerakan pramuka yang diadakan di SMKN I Jatibarang berhasill meraih 5 piala terdiri Juara I Ketua Regu Putri, Juara I Regu Terbaik, Juara II Harapan LKBBT, Juara II Regu putra-putri, dan juara II pakaian terbaik. (dedi s/syafrudin)


Tim Hukum Paslon TORA Kecewa Putusan MK

(Indmramayu, Dialog)-Tim Kuasa Hukum Paslon Toto Sucartono-Rasta Wiguna (TORA), Sahali, SH. mengaku sangat kecewa atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), karena MK tidak mempertimbangkan fakta politik dan spirit demokrasi yang digadang-gadang secara bersama dalam berbangsa dan bernegara.“Sehingga kalau sudah seperti ini, akan memberikan peluang bagi ‘drakula’ politik di Indonesia. Meskipun demikian, kita harus menghargai bersama keputusan MK, ini semakin membenarkan prasangka bahwa MK menjadi lembaga kalkulator,” ucap Sahali kepada, Awak Media, Sabtu (23/01).
Kuasa Hukum Paslon TORA lainnya, Wilman Supondo Akbar, SH. mengaku kecewa dengan putusan majelis hakim MK yang menolak gugatan kliennya. MK dinilai sangat normatif dan kaku dalam memberlakukan aturan, dan sama sekali tidak memperhatikan keadilan substantif melalui terobosan hukum.“Kita kecewa, MK sangat kaku dalam memberlakukan aturan. MK tidak lebih sebagai kalkulator saja. Hanya tukang hitung apakah ini di bawah atau di atas 0,5 persen. Ini sangat disayangkan,” tutur Wilman.
Dikatakan Wilman, sikap MK sangat disayangkan. Lembaga hukum sebesar dan sewibawa itu sebenarnya memiliki kewenangan besar untuk melihat aspek hukum progresif demi mencapai keadilan substantif, dan bukan hanya melulu sebagai “mesin hitung” ketentuan normatif sebagaimana Undang Undang nomor 8 tahun 2015, tentang pemilukada yang berkaitan dengan selisih suara sebagai syarat gugatan.“Dan ini tidak hanya di Indramayu, hampir seluruh daerah yang ditolak gugatannya karena tidak memenuhi pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015. Kalau urusannya hanya menghitung selisih suara sebagai syarat gugatan, sepertinya tidak butuh seorang hakim konstitusi,” katanya.
Menurut Wilman, Selama persidangan gugatan pilkada, kami melihat banyak hak konstitusi warga negara yang tidak terakomodasi lewat putusan MK, bahkan seolah MK membenarkan terjadinya pilkada yang pada prosesnya penuh kecurangan dan hanya berkutat pada hasil akhir berupa penghitungan suara.“Banyak sekali pelanggaran pilkada yang tidak diperhatikan. MK melulu hanya sebagai kalkulator. Padahal selain hasil akhir, proses juga sangat penting. Ini kalau kita sepakat perlunya demokrasi yang jujur dan adil,” ujarnya.

Wilman menambahkan, melihat pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 telah mengekang hak konstitusi warga negara, dan tidak sesuai dengan semangat pemilu jujur dan adil. Dalam diskusi antar advokat selama di MK, muncul keinginan untuk mendesak agar Peraturan itu direvisi, khususnya pasal 158 yang mensyaratkan gugatan pilkada dengan selisih suara maksimal 0,5 persen.“Kita lihat pasal 158 mengekang hak konstitusi dan demokrasi. Ini harus direvisi. Saya sedih, hakim setingkat MK hanya menjadi mesin hitung suara,” tandasnya.(Saelatun).

KPU Indramayu Tetapkan Paslon ANDI Sebagai Pemenang



Hj. Anna Sophanah-H. Supendi (ANDI), Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih pada Pilkada serentak tahun 2015.

(Indramayu, Dialog)- Setelah Gugatan Sengketa Pilkada yang diajukan Paslon nomor urut 2, Toto Sucartono-Rasta Wiguna (TORA) ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) Jum’at (22/01) baru lalu. Akhirnya Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu  nomor urut 2 pada Pilkada Indramayu Anna Sophanah-Supendi (ANDI), Sabtu (23/01) telah ditetapkan sebagai pemenang pada rapat pleno KPU Indramayu di kantor KPU Indramayu. Yang sebelumnya sempat ditunda karena adanya gugatan tersebut.
 “Atas kemenangan ini kami sangat bersyukur kepada Allah, karena masih mempercayakan Indramayu kepada kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua kami, tim sukses kami serta masyarakat Indramayu atas dukungannya kepada kami,” tutur Anna Sophanah  seusai menghadiri rapat pleno KPU Indramayu di kantor KPU Indramayu, Sabtu (23/01).
Anna berharap agar Indramayu ke depan lebih kondusif, dan ini merupakan awal perjuangan bukan akhir perjuangan.“Untuk membangun Indramayu lima tahun ke depan, kami akan menggandeng Paslon TORA. kami akan merangkul pasangan TORA dalam membangun Indramayu lima tahun ke depan,”tandasnya.
Anna menambahkan, sistem Pemerintahan yang sudah bagus akan diteruskan dan akan menambah atas kekurangan, “sistem pemerintahan masih sama seperti dulu, namun ada tambahan kekuatan untuk penyempurnaan pemerintahan karena menggandeng tiga partai besar yang menjadi pengusung” pungkasnya.(sukim).

Ambruknaya Bangunan SDN Cangkring II Diduga Tak Sesuai Bestek




Bangunan SDN Cangkring II Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, ambruk akibat rapuhnya kontruksi baja ringan dan beban berat genteng, Minggu(23/1).

(Indramayu, Dialog)- Dibeberapa Wilayah di Indonesia kita sering mengetahui ambruknya bangunan Sekolahan. Ambruknya bangunan sekolahan juga dialami bangunan SDN Cangkring II Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Yang terkjadi, Minggu (23/1). Dimana ruangan kelas I, II, III dan IV yang ambruk bukan karena musibah atau bencana alam. Diduga karena kontruksi bangunan yang tidak sesuai bestek.
Salah seorang Guru SDN Cantigi II, Kari menceritakan, bangunan sebelahnya yang dikerjakan pada tahun 2005 dengan kontruksi bagus masih dapat bertahan hingga sekarang. Sementara kondisi bangunan sebelahnya yang dibangun dari program DAK 2012 sudah ambruk.
Ia menduga pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak sesuai ketentuan yang dianjurkan."Kami menduga pembangunan empat kelas yang baru dibangun tahun 2012 lalu diduga tanpa menggunakan standar pelaksanaan pekerjaan. Bangunan tersebut berdiri tidak seperti yang diharapkan," ungkapnya kepada Wartawan, Senin (24/01).
Diceritakan Kari, saat sebelum kejadian pada pukul 07.00 WIB dia bersama komite sekolah sudah menghawatirkan kondisi bangunan itu. Bahkan saat itu sudah terdengar suara keras seperti suara membelah bambu dan setelah dilihat ternyata genting bangunan di kelas IV turun 20 centimeter, lalu pada pukul 09.00 WIB bangunan tersebut ambruk."Pada saat kejadian tidak ada hujan, meskipun memang malam harinya sempat hujan. Untungnya peristiwa ini terjadi bukan pada jam belajar," ujarnya.
Kari menambahkan, harusnya jarak genting dan besi baja ringan sekitar 80 centimeter, sedangkan ini jaraknya mencapai 1,5 meter, jadi jelas kontruksi bangunannya tidak stabil," tandasnya.
Sementara itu Guru lainnya Suwandi mengatakan, sekarang ini sekitar 80 siswa dari empat kelas tersebut terpaksa proses belajarnya diungsikan di Madrasah Nahdatul Ulama yang tidak jauh dari lokasi sekolah."Memang pada saat kejadian tidak ada hujan, kami menduga kontruksinya tidak bagus," ujarnya.(dedi s)