Cari Blog Ini

Kamis, 18 Oktober 2012

Maling Bobol Warnet, Saat Pejaga Tertidur Pulas


(Indramayu, Dialog)- Sebuah Warung Internet (Warnet) Giga Net milik Helmi Hendriansyah (28) di Jalan Pahlawan nomor 30, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan / Kabupaten Indramayu, Minggu (14/10) dini hari. Menjadi sasaran aksi pencuri. Sedikitnya 14 CPU dan 15 monitor LCD raib digondol maling. Aksi pencurian ini dilakukan saat penjaga warnet tertidur pulas. Akibat dari peristiwa ini pemilik warnet mengalami kerugian materil hingga puluhan juta rupiah.
Informasi yang diperoleh Dialog menyebutkan, peristiwa tersebut bermula saat penjaga warnet Agung (20) tertidur pulas. Dan saat kejadian tersebut ada salah seorang warga setempat Amir (45) hendak melaksanakan Shalat Subuh,  dirinya melihat empat orang pemuda yang terlihat sedang mondar-mandir di halaman rumah Helmi. Merasa curiga ada yang tidak beres dengan tindakan ke empat pemuda tersebut, dirinya segera melaporkan ke pemilik rumah yakni Helmi dengan melalui handphone.
Saat itupun Helmi langsung terbangun, dan kaget setelah tau beberapa perangkat komputer hilang dari tempat usahanya tersebut. Dan peristiwa baru diketahui korban sekitar pukul 04.30 WIB, dan petugas tim unit Identifikasi Sat Reskrim Mapolres Indramayu datang ke lokasi dan langsung olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, Polisi berhasil mendapat sidik jari yang diduga milik kawanan maling di beberapa lokasi warnet. Diduga pelaku lebih dari dua orang, masuk melalui pagar gerbang serta mencongkel jendela warnet dan kemudian masuk warnet. Kepolisian masih melakukan pendalaman dan penyidikan dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” jelas Kapolres Indramayu, AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, melalui Kapolsek Indramayu Kota, AKP. Juaharini kepada Wartawan.(Kad/Dad).


Toko Kelontong Dirampok, Pemilik Toko Sempat Dibacok Pelaku


(Indramayu, Dialog)- Toko kelontong milik Hj. Asiyah di Blok Kanem RT 05 RW 02, Desa Cipedang, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. Sekitar pukul 14,30 Senin siang (15/10), sempat menjadi aksi perampokan Dua pria dewasa bersenjatakan golok, yang belakangan Identitas kedua pelaku diketahui bernama Kasmita (39) dan Sutarjo (38), keduanya warga Tukdana, Indramayu. kedua  pelaku tersebu selain membacok sang pemilik toko, juga berhasil merebut sejumlah harta benda.
Namun aksi yang dilakukan kedua perampok itu telah diketahui oleh tetangga korban. Kedua pelaku kemudian berhasil ditangkap warga, setelah berusaha untuk kabur di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.. Sementara korban mengalami luka kritis akibat dihakimi massa.
Kedua pelaku beruntung nyawanya selamat akibat amuk massa setelah petugas dari Polsek Bongas dan Polsek Anjatan tiba di lokasi, kemudian membawanya ke Mapolsek Bongas. Meski demikian, kedua perampok tersebut babak belurdengan kondis kritis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Dialog di Tepat Kejadian perkara (TKP), aksi perampokan itu terjadi sekitar pukul 14.30. sebelum beraksi, kedua perampok tersebut terlebih dahulu berpura-pura membeli rokok dan minuman. Pemiliknya, Hj Asiyah tidak curiga kemudian melayani keduanya. Sat itu situasi di toko tersebut dalam keadaan sepi. Mungkin merasa dilihatnya aman, saat itu juga keduanya langsung beraksi. Perampok tersebut kemudian membawa masuk korban sembari menodongkan sebilah golok. Oleh perampok, korban diminta menyerahkan harta bendanya. Merasa ketakutan, korban kemudian menyerahkan sebuah tas tangan yang berisikan uang. Tidak itu saja, perampok memaksa korban untuk melepaskan perhiasan yang dipakainya. Namun korban menolak dan berusaha mempertahankannya. Melihat korbannya melawan, perampok kemudian membacok tubuh korban. Saat itu juga, perampok berhasil merampas perhiasan kalung dan gelang yang tengah dipakai korban, lalu kemudian kabur. Saat kedua perampok itu kabur setelah melakukan aksinya, korban menjerit minta tolong dan berteriak maling.
Jeritan dan teriakan korban, yang didengar tetanganya sontak mengagetkan. Setelah mengetahui adanya perampokan, saat itu juga tetangganya mencoba mengejar pelaku. Yang kabar menggunakan sepeda motor. Anak korban bernama Yasin juga ikut mengejarnya. Kedua perampok itu kemudian berhasil ditangkap di wilayah Desa Wanguk Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu , yang merupakan desa tetangga TKP.
Kedua perampok setelah berhasil ditangkap menjadi bulan-bulanan warga. Satu diantaranya, digiring ke Kantor Desa Wanguk. Sementara satunya, dihajar beramai-ramai di jalan. Beruntung petugas Polsek Anajatan dan Polsek Bongas cepat tiba dilokasi kejadian. Kapolsek Anjatan, AKP. Gustav Sipayung, SH bersama Kapolsek Bongas, AKP Sudarsa S, Sos, juga ikut mengamankan kedua pelaku.
Kapolres Indramayu, AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, melalui  Kapolsek Bongas, AKP Sudarsa S, Sos, mengatakan pihaknya bersama petugas Polsek Anjatan saat itu  juga langsung mengamankan kedua pelaku, dan membawanya ke Mapolsek Bongas, “ kedua pelaku sudah kita amankan. Kami juga membawa barang bukti hasil rampokan dan sebilah golok yang digunakan pelaku saat melakukan aksi kejahatannya.  serta satu unit sepeda motor milik pelaku,” ujarnya.
Menurut Sudarsa, korban mengalami luka cukup parah, dan dibawa ke RS Ibu dan Anak Desa Wanguk, untuk mendapatkan pertolongan pertama. Terkait berapa jumlah uang tunai dan beratnya perhiasan yang sempat berhasil dibawa pelaku, Kapolsek mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan, tutur kapolsek.(Wandi/Dad).


Akibat Sering Melakukan kekerasan Terhadap Anaknya, Seorang Ibu Diadukan Anak Kandung dan Mantan Suaminya Ke Polisi


(Indramayu, Dialog)- Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) nampak sering ternjadi dimana-mana. Kali ini terjadi di wilayah hokum Polres Indramayu, dimana Seorang Ibu tega menganiaya anak kandungnya hingga babak belur. Akibatnya, si anak Riyan (13) mengalami luka cukup parah dan harus dibawa ke Rumah Sakit (RS). Atas perbuatan Sami’ah sang Ibu kini mendekam di penjara.
Menurut Fitriyah (22) kakak kandungnya, aksi kekerasan yang dilakukan ibunya itu, Minggu (14/10) lalu, lantaran korban dibelikan musik boks oleh dirinya. Ibunya itu marah karena musik boks tersebut dinilai harganya cukup mahal. Sebagai ungkapan kemarahannya itu, sang ibu lalu menggebuki Fitriyah, kemudian Riyan. Bahkan Riyan menjadi bulan-bulanan kekesalan ibunya. Aksi kekerasan tersebut terjadi di rumah Sami’ah, di Blok Warakas, Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.
Tanpa rasa velas kasihan, sang Ibu memukuli mata korban dengan gagang sapu hingga patah. Akibat tindakannya itu, mata korban sampai bengkak dengan kondisi terluka parah. Sementara, Fitriyah hanya mengalami luka ringan, “ Meski saya menjerit-jerit, namun ibu saya terus memukuli Riyan. Bahkan saya juga ikut dipukuli,” ujar Fitriyah, dihadapan Wartawan saat melapor ke Mapolsek Patrol Indramayu Senin (15/10).
Ayahnya, Cargi (43) setelah menerima informasi anaknya itu dipukuli mantan istrinya hingga babak belur, merasa tidak terima. Oleh Cargi, kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polisi, “ Masalahnya ini sudah dua kali, mantan istri saya memukuli anak saya hingga parah seperti ini. Sebelumnya, Riyan kepalanya bocor hingga sampai dijahit akibat dipukuli ibunya. Sekarang memukuli lagi hingga sampai babak belur begini,” kata Cargi.
Menurut Cargi, ketika dirinya masih bersatu dengan mantan istrinya itu, anak-anaknya, bahkan dirinya seringkali mendapat perlakuan kekerasan dari Sami’ah, “ akibat perlakuan kekerasan yang sering dilakukan Ibunya,  Riyan kini tidak mau sekolah lagi, karena merasa trauma. Riyan berhenti sekolah ketika masih kelas tiga. Sekolahnya di SDN II Mekarsari. Katanya ia berhenti karena takut ibunya sering datang ke sekolah dan sambil memarahinya. Sekarang juga ia tidak mau sekolah lagi, meski saya sudah memaksanya untuk kembali sekolah. Sebenarnya kalau dilanjutkan, Riyan sudah kelas VII SMP, “ jelas Cargi.
Kini Cargi maupun mantan istrinya itu sudah menikah dengan orang lain.
Kapolres Indramayu AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, melalui Kapolsek Patrol AKP Sardjon, SH disampaikan Wakapolsek Patrol AKP H Mashudi, SH MH, membenarkan adanya kasus tindak kekerasan tersebut. “Ayah bersama kakak korban datang kesini untuk melaporkan kasus tersebut. Namun, untuk kasus ini akan kita limpahkan ke unit PPA Polres Satreskrim Indramayu. karena kasus ini adalah kasus perlindungan anak, sehingga PPA lah yang harus menanganinya,” kata Wakapolsek.(Sukim/Dad).


20 Komputer Dan 3 Infokus Raib, Ruang Laboratorium SMPN I Patrol Dibobol Maling


(Indramayu, Dialog)- Spesialis pembobol Sekolahan kembali beraksi di wilayah hukum Indramayu. kali ini Ruang laboratorium komputer SMPN I Patrol, Sabtu malam (13/10) menjadi sasaran dibobol maling. Sebanyak 20 unit komputer dan 3 unit infokus raib dibawa pelaku. Akibat dari aksi pencurian ini, selain mengalami kerugian jutaan rupiah, juga  berdampak menghambat kegiatan belajar praktik siswa di sekolah itu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Dialog, raibnya perangkat belajar siswa tersebut, pertama kali diketahui oleh salah satu Guru sekitar pukul 07.00 pagi ketika hendak mengambil satu unit infokus. Namun, di saat sang Guru tersebut membuka ruangan itu, tiba-tiba dibuat kaget. Karena seluruh computer beserta perangkat lain, termasuk infokus yang ada di ruangan lantai dua tersebut lenyap,  “ Setelah melihat kejadian tersebut Guru kami itu langsung memberitahu ke saya lewat telepon Celuler. Saat itu juga, saya langsung ke sekolah. Setelah memastikan bahwa hilangnya computer dan infokus hilang dibawa maling, kami kemudian melaporkan ke Polisi,” jelas  Sutaryono, S.Pd. M.Pd. Kepala SMPN I Patrol Indramayu.
Menurut Sutaryono, pelaku membobol teralis salah satu jendela ruangan tersebut. Itu diketahui, karena jendela tersebut terlihat rusak. “ Karena pintunya masih dalam keadaan terkunci. Guru kami itu juga membuka pintu yang masih terkunci. Dan melihat perangkat computer an infokus Semuanya lenyap dibawa maling,” ujarnya.
Kapolres Indramayu, AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, melalui Kapolsek Patrol AKP Sardjono, SH, disampaikan Kanit Reskrim Iptu Warmad, S.Pd mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi kejadian olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya, hingga kini tengah melakukan penyelidikan pada kasus ini. Menurutnya, sejumlah saksi yakni satpam dan sejumlah Guru sekolah itu sudah dimintai keterangan, ujarnya.(ARMO).

Seorang Nelayan Tewas Akibat Overdosis


(Indramayu, Dialog)- Seorang Nelayan bernama Kosasih (18) warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ditemukan tewas diduga setelah mengonsumsi pil Dextro didalam rumahnya. Tewasnya korban diketahui oleh rekannya dan segera melaporkan kepada pihak berwenang.
Diduga kematian korban akibat mengonsumsi pil Dextro dan minuman beralkohol sejenis arak Orang Tua, di dalam rumahnya yang terletak di Blok Prapatan RT 02 RW 06 Desa Dadap. Korban yang tinggal sendirian di rumah tersebut, tiga hari sebelumnya baru pulang dari melaut.
Petugas kepolisian yang melakukan identifikasi setelah memperoleh laporan dari warga, menemukan sebanyak 2 bungkus pil dextro yang ditemukan di dalam saku celana korban. Saat ditemukan di kamar depan rumah yang ditempatinya, mulut korban tampak berbusa.
Kapolres Indramayu, AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH melalui Kapolsek Juntinyuat IPTU Karyaman menjelaskan, korban diduga overdosis dalam mengonsumsi Dextro. “Dari saku celana korban, kita temukan 2 bungkus pil Dextro masing-masing berisi 23 butir dan 22 butir,. pihaknyai masih melakukan pendalaman untuk meneliti berbagai penyebab lainnya atas kematian korban, “ jelas Kapolsek.(Kad/Dad).

Terkait Atas Dugaan Perbuatan Amoral Perselingkuhan Dua Dosen Unwir, Dekan FE Unwir Indramayu Tuding Ketua Yayasan Tidak Memahami Aturan


(Indramayu, Dialog)- Mengenai kedua Dosen yakni Suranta, AM. SE.(40) dan Fitria Damayanti, SE.MM. (32)  yang mengajar di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Wiraloda (Unwir) Indramayu tersebut, sebenarnya itu merupakan tanggungjawab Ketua Umum Yayasan Arya Wiralodra Indramayu. Pasalnya, kedua Dosen tersebut sudah lama menjadi Dosen FE Unwir, bahkan sebelum Suranta menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dia sudah menjadi Dosen di Unwir. Memang saat dia menjadi Dosen dia juga bekerja sebagai Pegawai Honor, lalu dia diangkat sebagai PNS, “  Saya harap Ketua Yayasan dapat bertindak tegas untuk memberhentikan keduanya secara rersmi sebagai Dosen. Sementara pihak Dekan FE  Secara struktur organisasi di FE sendiri kami sudah bertindak tegas terhadap kedua Dosen tersebut, dengan memberhentikan jabatan strukturalnya sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi (Prodi) di FE,. Diberhentikannya kedua Dosen terebut didasari karena sudah membuat resah Unwir terutama untuk FE sendiri dan diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etik Dosen. Untuk masalah memberhentikan secara resmi kedua dosen tersebut dari Jabatan sebagai Dosen saya selaku Dekan tidak bisa mengambil keputusan, karena harus melalui  keputusan dari Ketua Yayasan Unwir. Karena Yayasan merupakan jabatan tertinggi dari Rektor dan Dekan. Otomatis yang berhak memutuskan memberhentikan kedua Dosen tersebut  adalah Ketua Yayasan. Jadi sangatlah aneh kalau Ketua Yayasan apa yang saya katakan bahwa kedua Dosen tersebut harus diputuskan oleh Ketua Yayasan adalah salah besar. Ini menandakan bahwa Ketua Yayasan tidak memahami aturan yang ada, “ jelas Sumardi HR. Drs. SE. MM Dekan Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu saat ditemui Dialog diruang kerjanya kemarin.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Indramayu, H. Yayan Mulyantoro saat dimintai komentarnya mengatakan, terkait pernyataan Ketua Yayasan Unwir yang menyatakan bahwa Suranta bukan Dosen yang diangkat dari pihak Yayasan, melainkan Dosen utusan dari Disdukcapil, sehingga yang bertanggungjawab memberhentikan secara resmi sebagai Dosen adalah pihak Disdukcapil, itu pernyataan tidak benar dan tidak ada dasarnya. Suranta saat menjadi Dosen atas permintaan sendiri dan itu di luar lingkungan kerja Disdukcapil, “ Yang jelas masalah statusnya Suranta sebagai Dosen Unwir itu bukan merupakan tanggung jawab dari Disdukcapil. Biar pihak bersangkutan yang melakukan penyelidikan kebenarannya, meskipun Suranta bekerja sebagai salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Disdukcapil. Adapun terkait dengan sangsi sebagai PNS, pihak kami masih menunggu hasil rekomendasi dari pihak Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD Pemkab Indrmayu, “ tandasnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh Dialog, menurut pengakuan dari Titin Prihatin mantan istri Suranta, saat diperiksa di Inspektorat beberapa waktu lalu, bahwa dia tidak mengatakan yang sebenarnya dan apa adanya atas prilaku Suranta mantan suaminya, dikarenakan Titin sempat diancam oleh Suranta dengan ancaman “ Kamu jangan bicara yang sebenarnya, tentang apa yang kamu ketahui. Apabila kamu mengatakan sebenarnya dan saya di pecat dari PNS maka anak kamu dapat terlantar ” seperti ucapan ancaman yang ditirukan  Suranta pada Titin.
 Titin mengaku, banyak mengetahui mantan suaminya telah berselingkuh dengan Fitria dan pernah membawa Fitria ke rumah Kakeknya Suranta di Desa Bangkaloa Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, bahwa dia sering melihat Suranta mantan suaminya bersama Fitria dan sempat juga diambil gambarnya saat Suranta bersama Fitria.  Ternyata pernyataan Titin juga diperkuat oleh Azkia anak pertama pasangan Suharto Kalbar dan Fitria Damayanti . Azkia menyampaikan ke Bapaknya kalau dirinya pernah dibawa Ibunya dengan Suranta entah ke rumahnya siapa yang tempatnya jauh.(Dad/Saelatun).

Selasa, 09 Oktober 2012

Sebanyak 69 Wisudawan Polindra Diambil Sumpahnya


(Indramayu, Dialog)- Bertempat di Aula Bumi Patra PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan, Sebanyak 69 wisudawan program Diploma III (DIII) Politeknik Indramayu (Polindra), Sabtu (6/10) baru lalu,  diambil sumpahnya sebagai tenaga ahli madya. Mereka yang diwisuda berasal dari program studi (Prodi) Teknik Mesin, Teknik Pendingin dan Tata Udara, serta Teknik Informatika.
Sidang senat terbuka dipimpin langsung Direktur Polindra, H. Casiman Sukardi. Tampak hadir di tengah-tengah wisudawan Wakil Bupati, Drs. H. Supendi, M.Si bersama unsur Muspida Indramayu.
Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Indramyu, Drs. H Supendi, M.Si menyampaikan ucapan selamat kepada tiga orang wisudawan terbaik dari masing-masing prodi. Ketiga orang wisudawan terbaik adalah Dwi Perana A.Md (teknik mesin), Suyanto A.Md (teknik pendingin dan tata udara) dan Fachrul Pralienka A.Md (teknik informatika).
Disela-sela acara Direktur Polindra H. Casiman Sukardi dihadapan Wartawan mengatakan, wisuda saat membahagiakan sekaligus membanggakan bagi para wisudawan dan wisudawati. Setelah diwisuda, mereka akan memasuki kehidupan di masyarakat yang sebenarnya, yang jauh lebih luas dan kompleks, dengan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kesantunan yang miliki serta kedewasaan, keluasan pandangan dan semangat yang mereka miliki. Untuk berpartisipasi dalam berkehidupan di masyarakat, pihaknya berharap bekal ilmu yang sudah dimiliki ini sudah cukup dan sangat memadai. Dengan berbekal pendidikan vokasi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan kesantunan yang sudah dimilikinya. Dan tentunya kebahagiaan kami juga dirasakan pula oleh orang tua dan keluarga wisudawan, karena  keberhasilan anggota keluarganya semoga terus dan dapat dikembangkan atas ilmu yang didapat di Polindra dengan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Tuturnya.
Sementara itu KetuaYayasan Pendidikan Cipta Insan Mandiri, yang mengelola Polidra, Drs. H. Amir Syarifuddin, MM mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indramayu atas kepercayaan terhadap lembaga pendidikan yang dikelolanya. Polindra sebagai perguruan tinggi jenjang D.III terapan adalah perguruan tinggi yang dibentuk berdasarkan Perda No 5/2008 tentang pendirian Politeknik Indramayu, dan merupakan perguruan tinggi teknik satu-satunya yang ada di Kabupaten Indramayu, ujarnya.(ARMO).


GM Pertamina RU VI Balongan Adakan Audensi Dengan Perwakilan Buruh


(Indramayu, Dialog)- Tanda-tanda aksi buruh akan berakhir mulai ada. Senin (8/10), perwakilan buruh Pertamina bersama General Manager (GM) Pertamina RU VI Agung Mas Putra, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu Wawang Irawan, Kapolres Indramayu AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SH SIK MH, serta Dandim 0616 Indramayu Letkol. Arh. Hari Arif Wibowo melakukan audiensi di Aula Dinsosnakertrans Pemkab Indramayu.
Dari hasil audiensi tersebut, GM Pertamina RU VI Balongan Agung Mas Putra, mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan lanjutan, untuk dapat memberikan solusi serta jawaban kongkritnya  yang menjadi tuntutan para buruh Pertamina. kami akan membahas secara tuntas atas tuntutan para buruh, “ kami berharap ribuan buruh Pertamina tidak melakukan aksi unjuk rasa, dan dapat bekerja seperti biasanya. Sebagian massa aksi melakukan pertemuan sementara pekerja kontrak buruh Pertamina bekerja seperti biasanya,” harapnya.
Sementara itu Ketua Serikat Buruh Indramayu (SBI) Asrol, mengatakan, pihaknya menyepakati hasil audiensi tersebut untuk membahas peningkatan kesejahteraan, kesehatan dan upah layak kerja. Namun, jika tidak sesuai dengan harapan ribuan buruh akan terus melakukan aksi dan pemogokan kerja selama tuntutan belum terpenuhi. Ini yang perlu digaris bawahi, tegasnya.(Dede).

Atas Dugaan Perbuatan Amoral Perselingkuhan Dua Dosen Unwir, Kompakk Minta Ketegasan yayasan Arya Wiralodra Indramayu



(Indramayu, Dialog)- Terkait dengan tindakan perselingkuhan yang diduga dilakukan Suranta, AM. SE.(40) seorang Dosen yang megajar di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu juga sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dengan Fitria Damayanti, SE.MM. (32)  yang juga seorang Dosen di F.E. Unwir  Indramayu Istri Suharto Kalbar warga Jl. Gunung Malabar Blok 8/15 RT. 002 RW. 008 Kelurahan Margadadi Kecamatan/Kabupaten Indramayu, yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Dinas Binamarga Pemkab Indramayu, seperti yang telah ditulis di Koran ini.
Komunitas Masyarakat Pers Anti Kekerasan dan Korupsi (KOMPAKK) Indramayu, meminta ketegasan kepada Ketua Yayasan Arya Wiralodra Indramayu sebagai Yayasan yang membawahi Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu, untuk menonaktifkan Saudara  Suranta, AM. SE dan Fitria Damayanti, SE.MM. sebagai Dosen di FE Unwir Indramayu. Adapapun Kompakk memintaan ketegasan pihak Yayasan yakni dengan melayangkan Surat nomor : 95/Um.Kompakk/Im/X/12, tertanggal 8 Oktober 2012, Perihal Permintaan Tindakan Tegas, yang ditunjukan kepada Ketua Yayasan Arya Wiralodra Indramayu. 
Ketua Yayasan Arya Wiralodra Indramayu, Ir. H. Darsono saat ditemui di kantornya mengatakan, terkait masalah Dosen FE tersebut, itu bukan menjadi tanggung jawab pihak Yayasan, pasalnya Dosen tersebut menjabat sebagai PNS di Disdukcapil Pemkab Indramayu, bukan menjadi utusan Dosen Yayasan Unwir. Jadi yang bertangungjawab dalam hal ini adalah Disdukcapil, namun demikian kami selaku penanggungjawab Yayasan Unwir sendiri sedang menunggu hasil penyelidikan lanjutan dari pihak Kepolisian dan pihak Inspektorat Pemkab Indramayu mengenai Dosen tersebut, “  Yang jelas Dosen tersebut bukan utusan sebagai Dosen Yayasan Unwir. Tanyakan saya kepada Dekan FE, karena Dosen tersebut mengajar di FE. Apabila Dekan mengatakan, ini merupakan tanggung jawab Yayasan, itu salah besar, “ tandasnya.
Sementara itu salah seorang praktisi dan Pengamat pendidikan Indramayu DR. Herry Kuswandi, S.Pd. saat dimintai komentarnya mengatakan, seharusnya pihak Dekan, Rektorat maupun pihak Yayasan, sudah mengambil keputusan untuk memberhentikan kedua Dosen tersebut sebagai Dosen di F.E  bukannya saling lempar tanggungjawab. Adapun pemberhentian apakah penuh atau dengan memberhentikan sementara sambil menunggu atas proses hukum yang dikenakan keduanya. bukan hanya dicopot sebagai Ketua Program Studi (Prodi) dan Sekretaris Prodi saja, “ keputusan untuk memberhantikan kedua Dosen yang diduga telah melakukan perbuatan amoral perselingkuhan seharusnya segera dilakukan. Selain bagi dosen itu sendiri tidak optimal dalam melakukan kegiatan mengajarnya, juga berdampak tidak baik bagi Mahasiswa yang diajarnya. Apalagi masalahnya sudah mencuat dipermukaan publik yakni dikoran-koran. Tentunya hal itu setidaknya telah mencoreng dunia pendidikan dan Unwir Indramayu atas dugaan perbuatan kedua Dosen tersebut. Tinggal pihak Yayasan, pihak Rektorat dan Dekan Fakultas Unwir Indramayu, duduk bersama untuk membahas masalah kedua dosen tersebut untuk diambil keputusan, bukan malah saling lempar tanggungjawab, “ tegasnya.(Saelatun/Dad). 






Tabrakan Dua Bus, Satu Truk Makan Korban 10 Orang Luka Berat


(Indramayu, Dialog)- Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di jalur pantura Indramayu kembali terjadi lagi, kali ini  Tiga kendaraan, yakni Bus Sinar Jaya, Dedi Jaya dan truk Colt Diesel terlibat tabrakan, tepatnya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Minggu dinihari (7/10). Dalam kejadian itu, 10 orang mengalami luka berat. Sementara puluhan lainnya luka ringan. Para korban mayoritas berasal dari dua bus tersebut.
Dari informasi yang diperoleh Dialog menyebutkan, Lakalantas tersebut terjadi sekitar pukul 00.15 WIB, tepatnya seratus meter sebelah timur pintu masuk lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) I, Sumuradem Indramayu. Kejadiannya berawal saat truk Colt Diesel nopol. B 9891 DJ. yang dikemudikan Sahim (38) warga Cipalay, Kecamatan / Kabupaten Bogor dan Bus Sinar Jaya nopol. B 7953 NJ. sama-sama melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat dilokasi kejadian, tiba-tiba bus Sinar Jaya yang dikemudikan Sugiono (51), warga Arjasari, Tegal, Jateng, menabrak dari belakang truk Colt Diesel tersebut. Colt Diesel terdorong keras, kemudian meluncur ke kiri lalu menabrak sebuah toko kelontong milik warga setempat. Sedangkan bus Sinar Jaya nyelonong ke kanan dan meloncat median jalan, lalu menyebrang ke jalur arah berlawanan.
Di saat Bus Sinar Jaya tersebut menyebrang jalur, secara bersamaan dari arah berlawanan melaju Bus Dedi Jaya, nopol. G 1408 GG. yang dikemudikan H. Sopi (50) warga Tegal. Sejumlah saksi mata mengatakan, dua Bus yang melaju dalam kecepatan cukup tingi itu berusaha saling menghindar agar tak terjadi tabrakan.
Bus Dedi Jaya membuang buang ke kiri dan hanya sempat tertabrak bagian belakangnya saja oleh Bus Sinar Jaya. Namun, karena  laju kecepatan tinggi, sopir Bus Dedi Jaya itu tidak bisa lagi mengendalikan setirnya, lalu terus menyelonong ke kiri, kemudian menabrak tiang PLN dan telepon dan terakhir masuk ke Kali Mangsetan. Sementara bus Sinar Jaya, menabrak gedung Madrasah Diniyah.
Salah seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan identitasnya saat dimintai keterangannya mengatakan, Banyak korban akibat kejadian tersebut. Korban paling banyak berasal dari Bus Dedi Jaya, karena penuh penumpangnya, termasuk sopirnya juga. Kalau ada yang meninggal dunia atau tidak, saya belum tahu. Tapi, jika dilihat dari kondisinya kebanyak luka parah,” ujarnya saat memberikan keterangan kepada petugas.
Dikatakannya pula, kejadian tabrakan tersebut sangat mengagetkan, pasalnya warga yang saat itu kebanyakan sudah tertidur lelap dikagetkan adanya suara benturan yang sangat keras, “ Saya mendadak bangun, ketika mendengar beberapa kali suara bergemuruh yang sangat keras. Ternyata itu suara benturan mobil tabrakan dan gedung madrasah dan warung serta tiang listrik yang ditabrak tiga mobil tersebut,” katanya.
Tercatat ada sepuluh korban yang menderita luka parah, akibat kejadian tersebut. Para korban diantaranya bernama, Sarjono (31), Ahmadi (35), Sugeng (27), Tasari (41) asal Brebes, Jateng, dan Zidni (8) serta Safi’i (9) asal Tegal, Jateng. Semuanya penumpang Bus Dedi Jaya. Sedangkan empat korban luka berat lain dari Bus Sinar Jaya, diantaranya, Sugiono (55) supir Bus tersebut, Rahayu (6), Rudi (7) asal Tegal, Jateng, dan Sutari (45) asal Banyumas, Jateng. Semuanya dilarikan ke RS MA Sentot Patrol, termasuk puluhan lain yang mengalami luka ringan.
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga kendaraan yang terjadi Minggu dinihari itu, juga mengakibatkan arus lalu lintas dari dua arah tersendat beberapa jam. Petugas dari Polsubsektor Sukra dan Polsek Patrol serta Polantas Polres Indramayu, yang tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian langsung mengamankan jalur dan mengevakuasi sebagian korban ke rumah sakit.
Kapolres Indramayu, AKBP. G Pangarso Rahardjo Winarsadi, SIK SH MH, melalui Kasu Sektor Sukra Ipda Khodirin, membenarkan kecelakaan lalu lintas tersebut. Dikatakannya, pihaknya hingga kini masih menyelidiki sebab musabab peristiwa tersebut, “ Kami juga belum bisa menduga sebab-sebab terjadinya kecelakaan tersebut, apakah itu akibat ngantuk atau sebab hal-hal lainnya. Karena kasus ini tengah masih diselidiki, bahkan kasus ini kita limpahkan ke unit laka lantas Polres Indramayu,” jelasnya.(Wandi/Dad).

SDN Krasak II Masih Sangat Membutuhkan Sarana Mebeler


(Indramayu, Dialog)- SDN Krasak II berada di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, mempunyai keseleruhan siswa sebanyak 160 anak, dimana siswa laki-laki sebanyak 80 anak, dan siswa perempuan sebanyak 80 anak. Dan untuk keseluruhan Guru sebanyak 11 orang, dimana tujuh orang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan empat orang masih berstatus sebagai pegawai Honor. Sedangkan untuk ruangan yang ada sebanyak delapan ruangan, yang terbagi menjadi enam ruangan digunakan sebagai ruang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), satu ruangan digunakan sebagai ruang Guru, dan satu ruangan lagi digunakan sebagai ruang perpustakaan, ucap Sumarwan, S.Pd Kepala SDN Krasak II, saat ditemui Dialog diruang kerjanya.
Lebih lanjut Sumarwan mengatakan, adapaun kegiatan ekstrakulikuler SDN Krasak II yakni, Olahraga seperti Tenis meja, beladiri, dan Pramuka. Saya belum banyak mengetahui seberapa banyaknya prestasi yang telah diraih di SDN Krasak II ini, pasalnya belum lama saya menjadi Kepala SDN Krasak II, katanya.
Sumarwan menambahkan, untuk kendala yang dihadapi SDN Krasak II sperti mebeler masih kurang memadai. Pasalnya mebeler disini hanya ada sebagaian dari banyaknya jumlah siswa, tidaknya adanya computer, “ kami berharap kedepan SDN Krasak II menjadi lebih maju, mampu bersaing dengan sekolah kota. Juga kekurangan sarana dan prasarana dapat terpenuhi, dan ketersediaan computer di sekolahan kami sangat dibutuhkan, sehigga sekolahan kami bisa mengadakan tambahan  kegiatan ekstrakulikuler penguasaan komputer, “ jelasnya.(Dino/Saelatun).


SDN Lamaran Tarung II Berusaha Dipercaya Masyarakat


(Indramayu, Dialog)- SDN Lamaran Tarung II berada di Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu mendidik Siswa sejumlah 232 anak, dimana siswa laki-laki sebanyak 117 anak, dan siswa perempuan sebanyak 115 anak. Sedangkan untuk tenaga pengajar jumlah keseluruhannya sebanyak 10 orang, dimana tujuh orang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan tiga orang masih berstatus sebagai pegawai Honorer. Adapun SDN Lamaran Tarung II mempunyai jumlah ruangan sebanyak tujuh ruangan, dimana enam ruangan digunakan sebagai ruang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan satu ruangan lagi digunakan sebagai ruang Guru, jelas Suhendar ES, S.Pd Kepala SDN Lamaran Tarung II saat ditemui Dialog diruang kerjanya kamarin.
Lebih lanjut Suhendar mengatakan, adapun kegiatan ekstrakulikuler SDN Lamaran Tarung II yakni, Pramuka dan Marcingband. Pada tahun 2012, belum lama ini meraih prestasi dalam cabang olahraga yakni, Juara II Takraw Tingkat Kecamatan Cantigi, Juara III Catur Tingkat Kabupaten Indramayu, Juara I MTQ Tingkat Kecamatan Cantigi, dan Juara II MTQ Tingkat Kabupaten Indramayu, katanya.
Suhendar menambahkan, kendala yang dihadapi SDN Lamaran Tarung II seperti, kebanyakan mayoritas Guru bukan penduduk asli  Kecamatan Cantigi melainkan ada yang berasal dari Kecamatan Juntinyuat, dan ada juga yang berasal dari Kecamatan Tukdana yang jaraknya puluhan Kilo Meter menuju SDN Lamaran Tarung II. Dengan jarak sebegitu jauhnya, dikhawatirkan saat musim penghujan para Guru yang tinggalnya jauh dari tempat Sekolahan kami tidak bisa mengajar seperti biasanya, namun jika musim kemarau seperti saat ini para Guru tetap mengajar dan menjalankan tugas mengajarnya dengan maksimal. Dan untuk harapan kedepan, semoga SDN Lamaran Tarung II dapat meningkatnya prestasi, lebih maju dan lebih di percaya oleh masyarakat sekitar, tandasnya.(Saelatun/Sefty).